Keyra benar - benar tak mengerti dengan jalan fikir laki - laki itu. Mengajak seseorang menikah untuk menjadi ibu sambung dari anak - anaknya.
Bukan berarti Keyra tidak sayang dengan Raka dan Rafa, tapi sebuah pernikahan tidaklah sesederhana itu. Bagaimana bisa ia mengajak menikah seseorang yang tidak ia cintai. Dan Keyra pun yakin betul dihati laki - laki itu pasti tidak ada tempat untuk dirinya.
Sesampainya di rumah, Keyra memutuskan untuk mandi. Ia butuh guyuran air dingin untuk meluruhkan segala kekesalannya pada Arka.
Saat fikirannya sudah kembali mendingin ia baru ingat ada hal yang ia lupa,
"Astaga kardus gue!" pekiknya kaget karna baru ingat kardus yang berisi barang - barangnya masih ada di mobil pria menyebalkan itu.
"Ya ampun Key,,,, bego banget sih lu. Bisa - bisanya ninggalin barang di mobil orang nyebelin itu" kesalnya pada dirinya sendiri.Keyra pun segera mengambil hpnya hendak mengirim pesan pada Arka untuk menanyakan keadaan barang yang ia tinggalkan di mobil pria itu, tapi ternyata sudah ada pesan masuk dari pria yang ingin ia hubungi.
Papa Si Kembar
Barang kamu ketinggalan
16.10
Saya antar kemana?
16.11
Gak usah, saya aja yang ambil
16.30Baru saja pesan balasan itu ia kirim, si pria menyebalkan itu menghubunginya. Tapi bukan suara Arka yang ia dengar, melainkan suara dua anak kecil kesayangannya.
"Miss Key!" teriak Rafa saat telfonnya diangkat.
"Miss kok pulang duluan" kali ini Raka yang bersuara, "Miss kenapa gak pulang bareng aja tadi?"
"Iya,,, miss kok ninggalin aku sama abang sih" kata Raka cemberut diseberang sana, walaupun tidak melihat wajah mereka namun Keyra tau betul bagaimana ekspresi kedua anak ini ketika ngambek."Wah gantengnya miss ternyata, maaf ya tadi miss buru - buru ada urusan. Papa kalian ada?" tanya Keyra pada dua bocah menggemaskan itu.
"Ada miss. Papaaaaa,,, dicariin sama miss Key" teriak Raka kencang yang membuat Keyra secara otomatis menjauhkan telfon dari telinganya.
"Papaaaa siniiii" kini gantian Rafa yang berteriak.
"Miss kok nyariin papa doang sih. Aku gak dicariin?" tanya Rafa dengan nada ngambek.
"Hahaha kan ini kita lagi telfonan sayang, tadi juga kalian baru ketemu miss" jawab Keyra.
"Tapi kan aku udah kangen" jawab Rafa.
"Aku juga kangen miss" timpal Raka.
"Miss juga kangen sama kalian" jawab Keyra sambil tersenyum, padahal mereka tidak saling bertatap. Tapi entah mengapa Keyra sangat bahagia hanya dengan mendengar suara dua murid kesayangannya, ah mantan murid lebih tepatnya karna hari ini ia resmi dipecat dari tempat ia mengajar.Saat sedang asik mengobrol, suara berat seorang pria dewasa menginterupsi.
"Kenapa?" tanyanya singkat, merusak mood Keyra yang mulanya bagus karna mengobrol dengan si kembar.
"Tadi Raka sama Rafa yang telfon" jawab Keyra.
"Ohh,, lalu?" jawab Arka singkat, sangat amat singkat yang membuat kekesalan Keyra kembali memuncak.Sabar Keyra,,, sabar,,,
Gumam Keyra pada dirinya."Saya mau ambil barang saya yang ketinggalan, boleh tolong sharelok?" pinta Keyra pada Arka seramah mungkin.
"Sudah jam segini. Saya saja yang antar" jawab Arka.
"Enggak. Saya aja, lagian ini masih sore" tolak Keyra pada pria itu.Arka tak langsung menjawab, ia diam sebentar. Nampaknya sedang menimbang - nimbang permintaan Keyra.
"Kirim alamat kamu, saya yang antar" jawab Arka, setelah itu untuk kesekian kalinya telfonnya diputuskan sepihak."Ih ngeselinnnnnnnnn. Demen banget matiin telfon duluan, dikira orang udah kelar ngomong kali. Huh!" kesal Keyra, mau tak mau ia pun mengirimkan alamat kostannya pada Arka.
---
Hanya butuh waktu setengah jam sampai Arka tiba dikostan Keyra. Karna kostan yang Keyra tempati khusus untuk wanita, jadi mereka bertemu di depan pintu gerbang kostan.
"Makasih pak, maaf ngerepotin" kata Keyra meminta maaf karna merepotkan Arka.
"Saya bukan bapak kamu" jawab Arka yang entah mengapa menurut Keyra lucu dan otomatis membuat dirinya tertawa.
Bisa bercanda juga ternyata ini manusia.
Gumam Keyra dalam hati.
Arka yang melihat gadis depannya tertawa pun hanya diam memperhatikan.
"Saya gak akan narik kata - kata saya" kata Arka tiba - tiba.
Keyra pun menghentikan tawanya, kembali ke mode serius untuk menanggapi perkataan Arka.
"Kalau saya gak mau, bagaimana?" tanya Keyra pada pria di depannya.
"Saya gak akan maksa kamu untuk jawab dengan segera" jawab Arka.
"Tapi yang kamu lakuin seakan ngedesak saya buat bilang iya" jawab Keyra kesal.
"Memangnya iya?" tanya pria itu membuat Keyra makin kesal.
"Ya iya. Kamu bawa - bawa Raka sama Rafa" kesal Keyra.
"Karna memang mereka alasan saya untu-" belum selesai Arka berbicara tapi Keyra sudah memotong ucapannya."Pernikahan tanpa cinta itu keputusan yang sembrono" kata Keyra serius, "Saya tau dihati anda masih ada mendiang mamanya Raka dan Rafa".
Keyra diam sebentar sebelum kembali melanjutkan bicaranya.
"Bersama dengan seseorang yang hatinya milik orang lain itu sama saja menyakiti diri sendiri" ia memandang lekat pria dihadapannya, "Saya permisi dulu, makasih udah mau repot nganterin barang saya. Hati - hati dijalan" pamit Keyra dan kemudian berjalan cepat masuk ke dalam kamar kostannya.
Arka diam, rasanya ia tertampar dengan perkataan wanita itu barusan. Meskipun baru kenal beberapa bulan, wanita itu amat mengerti dirinya.
Ya, dihatinya masih ada Maura. Dan kenyataan itu tidak bisa ia tepis. Ia diam karna apa yang disampaikan Keyra adalah sebuah fakta. Pernikahan yang ia tawarkan pada wanita itu tidak menyertakan cinta didalamnya. Karna baginya, yang bisa mengisi ruang dihatinya hanyalah Maura.
Tapi,, apakah terlalu egois jika ia ingin mengabulkan permintaan kedua anak yang ia sayangi?
~
Don't forget to vote & comment (*˘︶˘*).。*♡
KAMU SEDANG MEMBACA
Married With Mr. Ice
ChickLitArka Adyatama, kehilangan istrinya 5 tahun yang lalu saat ia melahirkan kedua anak kembarnya yang lucu. Rasa sakit dari kehilangan orang yang ia cintai ini membuat dirinya menjadi pribadi yang tertutup dan dingin kepada orang lain. Raka Adyatama & R...