Matahari perlahan bangkit dari tidurnya, sinarnya mengintip melalui jendela melihat sepasang puan dan tuan memeluk erat tubuh polos satu sama lain. Diantara keduanya tak ada yang berkutik, mereka masih lelap dalam mimpi masing - masing. Nampaknya masih lelah dengan segala hal yang terjadi malam tadi.
Lambat laun sinar yang mengintip lewat jendela itu mengganggu sang lelaki dalam tidur lelapnya, matanya yang lelah terganggu dengan cahaya yang menyilaukan.
Pelan - pelan ia membuka matanya yang masih berat sembari mengumpulkan kesadarannya. Saat matanya sudah sepenuhnya terbuka dirinya diam menatap hangat wanita yang ada dalam peluknya. Ia masih tertidur lelap dengan selimut yang menutupi tubuhnya.Arka mendekatkan wajahnya pada sang wanita, memberikan kecupan kecil pada dahinya. Rasanya ia masih ingin berlama - lama dalam posisi ini dengan wanitanya, namun apa daya ia harus berangkat ke kantor mengerjakan tanggung jawabnya.
Setelah cukup puas menatap sang puan, Arka perlahan turun dari kasur untuk bersiap - siap.Tak lama dari sepeninggal Arka, wanitanya menguletkan badan mencari kehangatan yang sebelumnya mendekap dirinya.
Beberapa waktu ia mencari namun tak kunjung menemukannya. Perlahan ia membuka matanya, mengusak perlahan kedua indra penglihatan itu guna mengumpulkan kesadaran sembari perlahan menyandarkan dirinya pada kasur.Dalam geraknya Keyra merasakan nyeri dibagian intinya,
'Jadi semalam bukan mimpi?'
Gumam wanita itu, semburat rona merah terlihat pada pipinya saat ia membayangkan segala hal yang terjadi semalam.Saat Keyra masih larut dalam fikirannya terdengar pintu kamar mandi terbuka, reflek dirinya segera masuk ke dalam selimut menutupi seluruh tubuhnya yang tak terbalut apapun.
Keyra merutuki dirinya sendiri yang bertingkah konyol saat ini, namun dirinya tak bisa menyangkal kalau ia kini masih malu untuk bertatap dengan suaminya.Arka yang melihat tingkah Keyra itu pun tertawa kecil. Ia tak habis fikir dengan tingkah lucu wanitanya, padahal semalaman Keyra mendekap erat dan tak membiarkan Arka lepas barang sedetik pun. Namun kini Keyra justru bersembunyi dibalik selimut menghindari dirinya.
Keyra yang masih setia bersembunyi didalam selimut merasakan pergerakan pada kasur yang ia tiduri dan sedetik kemudian sepasang tangan kokoh merengkuhnya dari belakang.
"Ngapain hmm?"Hanya gelengan yang Keyra berikan sebagai jawab, jantungnya kini berdetak amat kencang. Rasanya ia ingin menghilang saja jika bisa, ketimbang Arka mengetahui bahwa dirinya kini gugup setengah mati.
"Mas" cicit wanita itu akhirnya.Arka yang mendengar panggilan Keyra pun menggumam mengiyakan. Namun tak ada tanggapan lagi dari wanitanya.
"Kenapa Key?"Keyra terdiam sejenak sebelum kemudian menjawab dengan suara yang teramat pelan.
"Aku malu"Tawa Arka kini pecah, wanitanya kelewat menggemaskan pagi ini.
"Malu kenapa?" tanyanya menggoda.
"Mas ish nyebelin" kesal Keyra sembari memberikan cubitan pada tangan Arka.
"Aww— hhahaa iya iya ampun""Kapan kamu mau keluar dari selimut?"
"Nanti tunggu kamu keluar"
"Kok gitu?"
"Terserah aku" ketus Keyra, Arka yang mendengarnya pun hanya bisa tertawa geli.
"Apa saya bolos kerja aja ya Key? Gak apa - apa lah ya sesekali bos gak masuk perusahaannya sendiri"Keyra yang mendengar perkataan Arka pun dengan segera membalikkan badan, kepalanya ia sembulkan dari dalam selimut.
"Gak! Bolas bolos udah kayak anak kecil aja. Udah sama kamu siap - siap, gak usah ngide aneh - aneh"Bukannya menurut, Arka kini kembali mengeratkan peluknya.
"Tapi saya masih mau berduaan sama kamu"Debaran yang sebelumnya sudah memelan kini terdengar mencepat kembali.
"Ini kamu daritadi emang niat ya buat aku jantungan?!" kesal Keyra.Pelukan sedikit Arka longgarkan untuk memberinya ruang menatap indah wanita dihadapannya.
"Hahaha emang saya ngapain hmm?"
"Tau ah mikir aja sendiri. Nyebelin" kesal Keyra kemudian mencubit perut rata Arka.
"Aww— kdrt ini Key, kamu daritadi nyubit saya melulu" kata Arka pura - pura merajuk.
"Biarin. Siapa suruh kamu nyebelin. Udah sana ih siap - siap, nempel mulu kayak anak bayi"
"Bukannya kamu yanh dari semalem gak mau lepas sama saya ya?" goda Arka menaik turunkan alisnya menggoda sang wanita.
"Mas ih nyebelin" hujanan cubitan kini Arka terima. Keyra tak habis fikir dengan Arka yang sedari tadi tak henti menggoda dirinya.Arka menutupi tubuhnya dengan kedua tangan menghindari serangan yang Keyra berikan.
"Hahaha iya iya saya siap - siap ini"Pria itu pun turun dari kasur, namun saat Keyra lengah dirinya mencuri kesempatan untuk mendaratkan bibirnya pada milik sang wanita.
"Morning kiss"Seulas senyum ia berikan sebelum melarikan diri ke dalam walking closet yang berada di kamar itu.
"Mas ih rese!"
KAMU SEDANG MEMBACA
Married With Mr. Ice
ChickLitArka Adyatama, kehilangan istrinya 5 tahun yang lalu saat ia melahirkan kedua anak kembarnya yang lucu. Rasa sakit dari kehilangan orang yang ia cintai ini membuat dirinya menjadi pribadi yang tertutup dan dingin kepada orang lain. Raka Adyatama & R...