16 - Runyam

11K 688 3
                                    

Sekarang sudah pukul 7 malam dan Arka baru saja tiba di rumah orang tuanya. Ia kemari untuk menjemput kedua anak kembarnya dan ingin membicarakan kejadian siang tadi pada mamanya.

"Papaaaaa" kedatangan Arka disambut oleh dua jagoan kecilnya.
"Hai sayangnya papa" sapa Arka kepada dua pria kecil dihadapannya.

Baru saja senyum hangat terukir di wajahnya yang dingin, pertanyaan dari kedua anaknya membuat Arka pusing.

"Papa beneran mau nikah ya sama miss Key?" tanya si bungsu.
"Kalo papa nikah sama miss berarti miss jadi mamanya Raka sama Rafa?" kini gantian si sulung yang bertanya.

Arka pun menghembuskan nafas frustasi, ia benar - benar bingung harus menjawab apa. Ini pasti ulah mamanya yang menceritakan soal kesalah pahaman ini kepada kedua anaknya.

"Kalian dengar dari siapa?" tanya Arka sambil mengelus kepala kedua anaknya.
"Dari oma. Katanya papa sama miss mau nikah" jawab Raka pada papanya.
"Kalo miss sama papa nikah, berarti adek sama abang ada yang bacain cerita ya setiap mau tidur?" kini si bungsu kembali bertanya.
"Nanti abang ada yang nemenin kalo mau main ke taman juga dong kalo mau main bola?" sang kakak ikut bertanya.

Mata kedua anak itu terlihat antusias karna kabar yang mereka dengar. Mereka sangat bahagia mengetahui Keyra akan menjadi mama mereka.

"Hmm oma dimana?" tanya Arka berusaha mengalihkan perhatian kedua anaknya.
"Di dapur lagi nyiapin makan malam sama bi Imah" jawab Rafa.
"Ya udah yuk samperin oma. Papa udah lapar nih" kata Arka sembari memegang perutnya berusaha memperlihatkan kalau dirinya kelaparan.
"Oke pa!" jawab kedua anak kembar itu bersamaan.

Saat baru saja memasuki area dapur, kedatangan Arka disambut amat bahagia oleh mamanya.
"Eh Arka,, pas banget mama lagi telfonan nih sama papa kamu" kata oma Gina yang bahagia melihat kedatangan Arka, "Nih pa anaknya udah pulang, kamu ngobrol langsung aja sama dia".

---

Arka POV

Hah,,, sepertinya segala hal menjadi makin runyam.

Aku mengambil telfon yang diberikan mama dan pergi menuju balkon untuk menerima panggilan papa.

"Halo pa" sapa ku pada pria diseberang sana.
"Halo Ka, itu bener yang mama kamu omongin? Kok kamu gak ngomong apa - apa sama papa nak?" tanya papa pada ku.
"Bukan gitu pa" kata ku mencoba menjelaskan.
"Apanya yang gak gitu Ka? Papa beneran terharu karna akhirnya kamu mau buka hati kamu lagi untuk orang lain. Papa kira usulan papa selama ini cuma kamu anggap angin lalu"

Aku dapat mendengar nada lega dari cara bicara papa. Tapi jika semua ini dibiarkan, segalanya benar - benar akan menjadi makin runyam.

Aku pun menarik nafas dalam - dalam sebelum kembali buka suara untuk menjelaskan apa yang sebenarnya terjadi. Dan untungnya papa mau mendengarkan penjelasan ku.

"Jadi kalian gak beneran mau nikah?" tanya papa yang nampaknya masih bingung dengan penjelasan ku tadi.
"Iya pa. Itu semua cuma salah paham. Arka yang salah karna asal ngomong waktu itu di TK. Omongan ibu Doni hari itu sudah keterlaluan, aku gak bisa diam gitu aja karna bagaimanapun Keyra udah ngelindungin Raka sampai kena tampar" jawab ku menjelaskan.

Telfon itu tidak bersuara beberapa saat. Nampaknya papa sedang mencerna penjelasan yang ku berikan barusan.

"Ka,,," panggil papa tertahan. "Kalo boleh jujur, papa senang banget denger kabar dari mama kamu. Papa fikir akhirnya kamu udah membuka hati kamu lagi untuk orang lain. Ternyata ini semua hanya salah paham"

"Tapi papa gak bisa apa - apa, karna hidup kamu kan kamu yang ngejalanin. Kamu yang paling tau apa yang terbaik buat kamu" lanjutnya menasehati. "Cepat bereskan berita yang beredar, jangan sampai kesalah pahaman ini nyakitin pihak lain. Kamu ngerti maksud papa Ka?"
"Iya pa Arka ngerti" jawab ku mengerti dengan maksud yang papa sampaikan.

"Ya sudah, nanti papa aja yang jelasin ke mama kamu soal ini. Sudah dulu ya Ka" kata papa berpamitan.
"Iya pa, makasih ya"


Setelah itu panggilan diakhiri. Satu kesalah pahaman sudah teratasi.

Aku harus segera membereskan semuanya, karna kesalah pahaman ini bermula dari keegoisan ku hari itu.




Married With Mr. IceTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang