Kini Arka dan Keyra sudah berada di kamar villa mereka setelah seharian penuh menyambut tamu yang hadir. Seluruh badan Keyra terasa amat pegal.
Si kembar Raka dan Rafa sedari tadi tak hentinya membuntuti Keyra karna amat gembira akhirnya wanita itu telah resmi menjadi bundanya. Seharian ini mereka tak melepaskan Keyra barang sedetik pun dari pandangannya.
"Abang boleh kan tidur bareng bunda hari ini?" tanya Raka pada Keyra.
"Aku juga mau tidur bareng bunda!" seru sang adik.Keyra bingung dengan permintaan dua anak kembar dihadapannya. Apakah harus ia iyakan atau ia harus putar otak mencari alasan menolak karna hari ini adalah malam pertamanya dengan Arka.
"Eh? Eum,,,"Belum sempat Keyra menjawab, Arka sudah lebih dulu buka suara.
"Gak boleh" jawab pria itu singkat.
"Ih papa kenapa gak boleh? Abang kan mau dibacain cerita sebelum bobo sama bunda" ambek si sulung mendengar jawaban papanya.
"Bunda kamu capek, nanti kalo ada malah berisik. Papa sama bunda gak bisa istirahat. Ayo papa antar kalian ke kamar oma opa" jelas Arka pada kedua anaknya.
"Ih papa aku janji gak bakal berisik" kata Rafa berjanji.
"Abang juga janji langsung bobo biar bunda bisa istirahat. Boleh ya pa? Bun? Pleaseee?" mohon si sulung melihat papa dan bundanya bergantian."Enggak boleh" jawab Arka singkat yang kemudian langsung membawa kedua anaknya ke dalam gendongannya. Tentu saja tindakan Arka yang tiba - tiba itu mendapat penolakan dari kedua putranya. Pukulan dari tangan mungil itu Arka terima.
"Ih papa turuninnnn" rengek Rafa pada papanya.
"Aku mau bobo sama bunda" rengek sang kakak."Saya antar mereka ke kamar mama papa dulu" pamit Arka sebelum pergi.
Keyra yang melihat tingkah ketiga pria dihadapannya pun hanya bisa tertawa heran.
Setelah kepergian mereka bertiga, kini Keyra sendirian di kamar villa. Ia teringat bahwa ini adalah hari pertamanya menjadi istri Arka Adyatama. Degupan jantungnya kembali berdebar cepat, pipinya pun ikut merona karna gugup dengan hal yang mungkin akan terjadi malam ini.
Ya ampun jantung,,, bisa gak sih kamu tenang hari ini.
Gumam Keyra pada dirinya sendiri.Sembari menunggu Arka kembali, Keyra memutuskan untuk membersihkan diri. Ia butuh guyuran air dingin untuk menetralkan degup jantungnya.
Saat mandi ia mengingat kembali segala hal yang terjadi hari ini. Terasa seperti mimpi namun ini semua nyata. Ia teringat saat Arka mencium keningnya lama dihadapan para tamu undangan dan hal itu membuat pipinya kembali merona malu.
Cukup lama Keyra berada di kamar mandi, ia berganti di dalam kamar mandi karna takut Arka sudah kembali. Dan benar saja saat ia keluar, pria itu sudah duduk manis di atas kabur dengan tangan yang sibuk mengutak - atik tabletnya.
Saat ini suasana terasa amat canggung bagi Keyra. Bagaimana tidak, ini pertama kalinya ia berada di kamar yang sama dengan Arka. Dengan segenap keberanian, ia buka suara untuk bicara dengan laki - laki itu.
"Aku udah selesai, mas bisa pakai kamar mandinya"Arka yang mendengar suara Keyra pun mengalihkan pandangan yang semula fokus pada tablet beralih pada wanitanya.
"Ah? Oke" jawab pria itu singkat.Arka pun langsung berdiri dari duduknya dan pergi ke kamar mandi.
Kini Keyra kembali sendiri dan bingung apa yang harus ia lakukan. Rasa gugup kembali menghinggapi dirinya, ia berjalan mondar mandir namun bukannya tenang ia justru makin gugup.
10 menit berlalu dan Arka belum keluar dari kamar mandi. Keyra akhirnya pun memutuskan untuk menidurkan dirinya di kasur, memasukkan badan mungilnya ke dalam selimut dan memeluknya erat.
Arka kini adalah suaminya jadi jika malam ini pria itu meminta haknya, Keyra harus memenuhinya. Tapi ia tidak bisa membohongi dirinya sendiri kalau saat ini ia belum siap jika Arka memintanya memenuhi hak tersebut. Karna bagaimanapun pernikahan mereka tidak berlandaskan cinta dari kedua pihak, ia takut dengan segala kemungkinan yang akan terjadi. Apakah egois jika ia menolak pria itu untuk saat ini?
Saat Keyra sedang larut dengan fikirannya, terdengar suara pintu kamar mandi yang dibuka. Refleks Keyra memejamkan matanya.
Aduh bodohh,,, ngapain pura - pura tidur.
Rutuk Keyra pada dirinya sendiri.Keyra tidak dapat melihat apa - apa saat ini karna ia berpura - pura tidur, namun ia dapat mendengar langkah kaki Arka yang terdengar menjauh.
Ternyata pria itu berjalan menuju saklar lampu guna mematikan lampu kamar.
Kini pria itu kembali melangkahkan kakinya menuju kasur tempat Keyra berada. Cukup lama pria itu hanya diam berdiri dan tak naik ke atas kasur. Dengan keadaan yang begitu pun Keyra menjadi makin gugup, haruskah dirinya membuka matanya dan berpura - pura baru bangun tidur atau tetap lanjutkan saja acara pura - pura tidur yang saat ini sedang ia lakukan.
Keyra merasakan kasur disisi sampingnya bergerak tanda ada orang lain yang menduduki. Selimut yang tadinya menutupi hanya sebagian tubuhnya dirapihkan oleh Arka hingga menutupi seluruh tubuhnya hingga batas leher.
Jantung Keyra berdegup amat kencang hingga ia takut suaminya dapat mendengar degupan keras itu. Sepertinya hari ini Arka benar - benar melatih jantung Keyra menjadi sehat karna memompa banyak darah bagi tubuhnya.
Setelah selesai merapihkan selimut sang istri, Arka mengambil posisi untuk tidur di samping Keyra.
"I wont do it of you don't want to" bisik pria itu pada wanitanya.
Keyra meremas kuat selimut yang kini menyelimutinya.
Maaf mas.
KAMU SEDANG MEMBACA
Married With Mr. Ice
ChickLitArka Adyatama, kehilangan istrinya 5 tahun yang lalu saat ia melahirkan kedua anak kembarnya yang lucu. Rasa sakit dari kehilangan orang yang ia cintai ini membuat dirinya menjadi pribadi yang tertutup dan dingin kepada orang lain. Raka Adyatama & R...