22 - Siapa?

13.1K 776 5
                                    

"Sudah malam, saya antar kamu pulang" tawar Arka pada Keyra setelah mereka selesai makan malam.

Keyra yang mendengar tawaran Arka pun mengangguk setuju.

Setelah selesai membersihkan piring yang mereka pakai untuk makan malam, Arka pun mengambil kunci mobilnya.

"Ayo"


Sepanjang perjalanan pulang tidak ada yang buka suara, hingga akhirnya dering telfon genggam Keyra memecah keheningan diantara mereka.

🎵

Dari sudut matanya Arka bisa melihat gadis disampingnya tersenyum senang saat melihat nama penelfon dilayar hpnya.
"Aku izin angkat telfon ya mas" kata Keyra pada Arka yang hanya dijawab dengan anggukan oleh pria itu.

"Assalamualaikum, halo mas" sapa Keyra.
"..."
"Aku masih di jalan pulang, kenapa mas?"
"..."
"Loh kapan datengnya? Kok gak ngabarin aku?"
"..."
"Ya kan tetep aja akunya gak enak bikin kamu nunggu, tunggu ya mas bentar lagi aku sampai kostan. Assalamualaikum"

Setelah panggilan itu ditutup mobil itu pun kembali hening. Arka tidak menanyakan apapun soal panggilan yang tadi Keyra angkat. Begitupun Keyra, ia tidak terfikir untuk memberitahu siapa yang baru saja ia telfon karna menurutnya itu tidak penting dan Arka juga tidak seingin tau itu tentang dirinya.

Tak lama setelah itu mereka pun sampai di kostan Keyra. Begitu sampai gadis itu langsung melepas sabuk pengamannya. Ia buru - buru keluar pintu untuk menyambut orang yang tadi menghubunginya di perjalanan.

"Mas!" Keyra berlari menyerbu ke dalam pelukan pria yang ia sebut panggil.

Pria itu membalas pelukan Keyra tak kalah erat.

"Kok mas gak ngabarin aku dulu sih?" cemberut Keyra pada pria itu.
"Hahaha kan ceritanya kejutan"

Dua manusia itu pun larut dalam obrolan hingga tidak menyadari bahwa Arka masih ada di sana menyaksikan kedekatan mereka.

Pria itu mencengkram erat kemudi mobilnya, entah mengapa pemandangan dihadapannya membuat dirinya merasa terganggu. Saat ingin menyalakan mesin mobil untuk pergi, Arka menyadari tas Keyra yang tertinggal di kursi penumpang.

Ia mengambil tas selempang itu dan keluar dari mobil untuk mengembalikannya kepada sang pemilik.

"Ekhem" dehem Arka memecah dua insan yang sedang larut dalam obrolannya.
"Loh mas? Aku kira udah pulang" kata Keyra kaget.
"Ketinggalan" kata Arka menyerahkan tas selempang digenggamannya pada Keyra.
"Ah iya, makasih mas"

Saat Keyra mengambil tasnya, pria di samping Keyra buka suara,
"Siapa Key?" tanya pria itu.
"Ah ini mas Arka, orang tua murid tempat aku ngajar dulu" jawab Keyra memperkenalkan Arka pada pria disampingnya, "Mas Arka kenalin ini mas Nathan"

Kedua pria yang dikenalkan itu pun saling menatap tajam, Nathan mengulurkan tangannya terlebih dahulu ke hadapan pria di depannya.
"Nathan" kata Nathan memperkenalkan dirinya.

Arka diam sebentar sebelum menyambut uluran tangan pria dihadapannya.
"Arka"

Arka melepaskan lebih dulu jabatan tangannya dengan Nathan.
"Saya pulang dulu" pamit Arka pada Keyra.
"Ah iya mas hati - hati di jalan, makasih tumpangannya. Besok aku ke rumah jam 7 ya"
Arka pun hanya menjawab dengan deheman mengerti.




Setelah mobil Arka menjauh Nathan kembali buka suara,
"Ayo katanya mau temenin mas makan"
"Yuk"




---





Kini Keyra dan Nathan sudah berada di tukang nasi goreng deket kostan Keyra. Keyra hanya menemani Nathan makan karna tadi ia sudah makan malam bersama Arka.
"Kamu,,, jadi selingkuhan dek?"

Keyra yang mendengar pertanyaan Nathan barusan pun kaget tak percaya.
"Hah? Apa sih mas? Ngaco deh"
"Loh tadi kamu bilang dia orangtua murid kamu, gimana mas gak mikir ke situ" jawab Nathan.
"Ya gak gitu konsepnya mas ku,,,"
"Terus gimana? Kamu tinggal di Jakarta jadi aneh dek, mas bilangin om sama tante loh nanti"
"Ih apa sih mas, gak jelas" ambek Keyra pada pria dihadapannya.

Untungnya setelah pertikaian kecil itu abang nasi goreng datang mengantarkan pesanan Nathan.
"Ini mas pesanannya"
"Ah iya, makasih ya mas"



"Dia duda"

Nathan yang mendengar jawaban mendadak Keyra pun tersedak nasi goreng yang baru saja ia suap ke dalam mulutnya.

"Uhuk! Uhuk!" Batuk Nathan.

"Sekarang kamu sukanya sama duda?" tanya Nathan kaget.
"Ih mas gak gituu,,,," jawab Keyra dengan cemberut.

Mau tak mau Keyra akhirnya menceritakan apa yang terjadi dalam hidupnya beberapa bulan ini pada Nathan.


"Jadi intinya sekarang kamu bantu asuh anak dia?" tanya Nathan meringkas segala cerita Keyra.

Keyra pun menjawab pertanyaan Nathan dengan anggukan.

"Kamu suka sama dia?" tanya Nathan lagi.
"Hah? Ngaco" Keyra tak percaya dengan pertanyaan Nathan barusan. Bisa - bisanya Nathan berfikiran begitu setelah cerita panjang yang tadi ia ceritakan padanya. "Mana mungkin aku suka sama orang nyebelin begitu"
"Yah dek, mulut mah bisa nolak. Tapi hati kan gak ada yang tau" ledek Nathan pada wanita dihadapannya.

Nathan yang melihat wajah sinis Keyra akibat ledekannya barusan pun tertawa. Wanita dihadapannya terlihat amat lucu saat marah.

"Tawa terussss" kesal Keyra.

"Hahaha iya iya maaf" kata Nathan sambil mengelap air mata yang keluar dari ujung matanya karna terlalu banyak tertawa. "Tapi mas setuju aja asalkan kamu seneng"

"Kan,,, baru minta maaf udah mulai lagi"

"Dek, kamu gak mungkin mau bantuin dia sejauh ini kalo gak ada rasa"

Keyra terdiam mendengar perkataan Nathan.

"Awalnya mungkin kamu kasihan sama keadaan anak - anaknya. Tapi seiring waktu berjalan, perasaan juga ikut tumbuh. Mas bisa lihat kamu nyaman didekat dia"

Keyra masih diam mendengarkan, apa iya dirinya mulai jatuh cinta pada manusia menyebalkan seperti Arka?

Married With Mr. IceTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang