Kelakuan Bang Chan

1.3K 200 13
                                    

Welcome.. Enjoy this chapter <3

Hari senin pagi Seungmin terbangun. Ia menatap langit - langit kamar dengan pandangan malas, hari senin merupakan hari teburuk yang pernah ada. Seungmin tidak pernah menyukai hari senin.

Seungmin tidak bisa melakukan apa - apa hari minggu kemarin. Setelah ketahuan mabuk oleh Ibu Lee, ia dikurung seharian di kamarnya. Minho yang merasa kasihan pun mengakui kesalahannya yang menaruh minuman beralkohol sembarangan. Namun, bukannya melepaskan Seungmin yang jelas - jelas tidak bersalah, Ibu Lee hanya ikut menghukum Minho. Dan di akhir keduanya pun dimarahi.

Seungmin ngambek seharian dengan Minho. Berkali - kali Minho mengirimkan pesan singkat tak Seungmin hiraukan. Hingga sekarang keduanya belum berbicara.

"Seungminnie.. bersiap - siaplah! Kakak antar ke sekolah," Seungmin yang masih dalam mode ngambek tidak menjawab panggilan kakaknya dan segera bangkit dari posisi tidur. Ia mengusap matanya pelan dan melakukan sedikit peregangan.

Seungmin menguap sebentar melihat ke arah kaca. Ia bergidik ngeri melihat penampilan bangun tidurnya. Segera ia berlari ke kamar mandi menggosok gigi dan menyalakan pancuran air. Ia membiarkan air hangat yang keluar dari pancuran air mengguyur tubuhnya yang bebas dari kain membuat otot - ototnya rileks.

Seungmin memakai sabun dan shampo, membuatnya berbusa kemudian membilasnya dengan air. Kulitnya sudah bersih kesat, ia mengelap sisa air dengan handuk kemudian memakai seragam sekolahnya. Seungmin merapikan asal rambutnya yang masih setengah basah lalu keluar dari kamar.

"Pagi ibu, ayah," Seungmin menarik kursi meja makan lalu duduk di sana. Seungmin mengabaikan kehadiran Minho membuat anak tertua keluarga Lee menganga. Ayah Lee menahan tawa melihat interaksi putra - putranya.

"Seungmin, masih marah?" tanya Minho Seungmin hanya mengedikkan bahu. Ayah Lee melepas tawanya.

"Seungminnie.. kakak minta maaf. Maafkan ya? Nanti kakak belikan ice cream," Minho mengambilkan piring untuk Seungmin membujuk adiknya itu. Seungmin hanya melipat tangan tak peduli.

"Seungminnie.." Seungmin membuat bentuk aneh dengan bibirnya. Ibu Lee menatap kedua putranya terhibur.

"Bayi kami.. kau masih marah? Ayo berbaikan dengan kakakmu," ucap Ibu Lee sambil menaruh sepiring ayam goreng.

"Benar kata ibu, jangan terlalu lama lama marah dengan kakakmu," Ayah Lee menimpali sembari menaruh ayam goreng tadi di piringnya. Seungmin menatap Minho tak rela yang dibalas senyuman tengil oleh kakaknya itu.

"Baiklah, kau berjanji akan membelikanku ice cream!" Seungmin mengeluarkan telunjuknya mengingatkan ucapan Minho. Yang lebih tua pun tertawa.

"Baiklah.. baiklah.. bayi kami.."Minho membuat suaranya tinggi menjahili sang adik. Seungmin yang merasa dijahili merengut hal itu membuat ketiga manusia lainnya tertawa kegirangan. Sarapan pun terlewati dengan kehangatan yang melingkupi keluarga itu.

.

.

"Pulang langsung ke kelas kakak, nanti kita akan mampir di kedai ice cream dulu, lalu kakak antar kamu ke cafe," Minho berbicara kepada Seungmin sebelum turun dari mobil. Seungmin mengangguk kemudian melambaikan tangan mengucapkan selamat tinggal.

Langkahnya ringan melompat - lompat melewati para siswa yang sesekali mengucapkan, 'selamat ulang tahun,' kepadanya.

"Seungminnie.. Selamat pagi!" Seungmin melompat tinggi, terkejut akan suara yang memanggilnya.

"A..ah.. Bang Chan, selamat pagi," Seungmin tersenyum canggung kepada orang yang menyapanya. Bang Chan di sana, berdiri dengan sebuah kotak bekal di tangan menatap Seungmin dengan pandangan memelas. Seungmin menggaruk tengkuknya bingung.

Back to the Past | ChanminTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang