Foto

847 133 8
                                    

Welcome.. Please enjoy this chapter <3

Seungmin terbangun dengan lengan Bang Chan yang jatuh dan melingkari tubuhnya. Seungmin menatap pria itu. Tangannya perlahan menyentuh rambut ikal milik Bang Chan dan mengusaknya pelan.

Seungmin tidak tahu bahwa Bang Chan masih memiliki pengaruh besar dalam hidupnya. Entah bagaimana Seungmin berusaha menolak fakta tersebut, jantungnya masih berdebar kepada setiap hal kecil yang Bang Chan lakukan padanya.

Seungmin sadar bahwa ia memang ditakdirkan untuk Bang Chan. Semesta sangat keras kepala, ia tidak mungkin merubah alur cerita begitu banyak hingga merubah akhir. Seungmin tahu pada akhirnya ia akan jatuh kembali pada pesona seseorang yang telah ia sukai sepanjang hidupnya ini.

Namun, Seungmin juga tahu. Untuk mencapai akhir semesta tidak akan memberikan jalan yang mudah. Seungmin tidak bisa menebak apa yang akan dialami nanti, tetapi ia yakin itu bukan hal yang indah.

"Enggh," Bang Chan melenguh tanda ia sudah tidak nyaman dalam tidurnya. Seungmin melepaskan surai Bang Chan, membiarkan pemuda itu bangun dengan nyaman.

"Morning," suara Bang Chan yang serak menyapa gendang telinga Seungmin. Anak itu memejam merasa nyaman dengan suasana seperti ini.

"You still seem worried," Bang Chan menatap mata Seungmin sejenak sebelum mengistirahatkan kepalanya pada dada yang lebih muda. Bang Chan tidak bisa melewatkan tatapan ragu - ragu yang Seungmin tampilkan dari kedua mata anak anjingnya.

"Aku sudah bilang kemarin, konflik pasti terjadi jangan terlalu memikirkannya," Seungmin menghela nafas.

"Aku tahu, tetapi aku tidak bisa berhenti mengkhawatirkannya, seperti hal - hal indah yang terjadi akhir - akhir ini memiliki harga yang mahal dan menunggu bayarannya," Seungmin berkaca - kaca mengatakan apa yang menganggunya selama ini.

"Aku juga ingin tidak memikirkannya, tapi aku tidak bisa," Seungmin mengacak rambutnya kasar tanda ia frustasi. Bang Chan menahan tangan anak itu, mengenggamnya erat.

"Aku tahu kau trauma dengan masa lalu, tetapi aku tidak ingin membuatmu berharap bahwa di cerita ini konflik tidak akan datang kepada kita. Karena aku tahu itu akan datang dengan tingkat keparahan yang lebih tinggi. Entah hari ini, minggu depan, atau bahkan tahun depan, itu akan datang, Seungmin," Bang Chan membawa tangan Seungmin yang ia genggam untuk menyentuh bibirnya.

"Tetapi tidak usah khawatir, di kehidupan kali ini kita menjalaninya bersama bukan?" Seungmin terdiam, ia mengigit bibir bersamaan dengan prasangka buruk yang mulai menghasut otaknya.

"Kau janji?" jari kelingking Seungmin berdiri tegap meminta sebuah kelingkin lain mengaitnya. Dan ia mendapatkannya, dengan senyuman manis Bang Chan, sebuah kelingking mengait kelingking milik Seungmin membuat suatu janji berikrar.

"Aku janji!"

Semoga janjimu tertepati Bang Chan.

.

.

Seungmin bersiap ke tempat kerja setelah pulang sekolah. Bang Chan sedang menjalani kelas tambahan yang biasa anak angkatan akhir dapat. Seungmin merasa kasihan dengan yang lebih tua itu, baru saja ia lepas dengan pra-ujian pertama tetapi sudah banyak ujian lain yang menunggunya. Untung saja Seungmin masih memiliki satu tahun lagi sebelum merasakan hal tersebut.

Seungmin berjalan sendirian, Minho akhir - akhir ini sudah sangat jarang mengantarnya karena sibuk mengurusi pendaftaran kuliah yang ingin dilanjutkan kakaknya itu ke negeri orang. Seungmin cukup merindukan kakaknya yang satu itu namun ia juga mendoakan agar sang kakak mendapat hasil yang memuaskan dan memasuki universitas yang ia inginkan. Seungmin tidak terlalu ingat apa di kehidupan pertama Minho berhasil untuk kuliah ke negeri seberang atau tidak. Dahulu mereka juga jarang bertemu, bagaima Seungmin bisa tahu?

Back to the Past | ChanminTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang