Makam

1K 181 6
                                    

Welcome.. Please enjoy this chapter<3

Seungmin mempasrahkan dirinya berjalan mengikuti Bang Chan. Kakinya pegal sudah berjalan selama satu jam dari sekolah ke tempat antah berantah. Tangannya digenggam erat oleh Bang Chan seperti yang lebih tua tidak ingin memberi sedikit celah pun kepada Seungmin untuk kabur.

Seungmin semakin lama semakin takut karena Bang Chan membawanya ke area perumahan terbengkalai di belakang sekolah. Seungmin melihat kondisi lingkungan yang sepi dengan merinding. Keringat dingin mulai tercetak pada dahinya.

Semakin memasuki perumahan itu, semakin Seungmin bergetar. Ia mengingat bagaimana kronologi kejadian sebelum maut menjemputnya. Sangat serupa dengan apa yang sedang terjadi saat ini. Bang Chan membawanya ke tempat sepi, ia mengikuti dengan sukarela, dan

DOR!

Pelatuk bersarang di jantung, nafas berhenti, tubuh yang kaku. Seungmin bergetar ketakutan, merasakan kesakitan yang masih berbekas di kepalanya. Keringan dingin mulai membasahi tangannya, nafas Seungmin sedikit memberat, adrenalinnya berpacu membuat rasa takut meningkat.

"Ssh.. ssh.. Jangan takut," Bang Chan menarik Seungmin mendekat. Menempatkan telinga Seungmin pada dadaya sementara tangan Bang Chan melingkupi pundak yang lebih muda. Seungmin dipaksa mendengar detak jantung Bang Chan yang berdebar keras berusaha menenangkan Seungmin.

Seungmin harus ingat bahwa Bang Chan juga memiliki keadaan yang sama dengannya. Ini juga merupakan kehidupan kedua Bang Chan. Tentu sekarang Bang Chan mengetahui apa yang membuat Seungmin bergetar ketakutan seperti ini. Bang Chan juga ingat. Lagipula ia merupakan pelakunya, sangat kurang ajar jika melupakan begitu saja.

"Aku tidak akan melakukan sesuatu yang berbahaya," Bang Chan merendahkan nada suaranya menghasilkan situasi tenang menyapa gendang telinga Seungmin. Nafas Seungmin berangsur - angsur normal, dengan helaan nafas berat sebagai pemula. Bang Chan menghentikan langkah menunggu Seungmin untuk benar - benar tenang.

Tersenyum ketika ia merasakan Seungmin yang sudah tidak setegang tadi. Bang Chan mengusap rambut Seungmin pelan, "Aku berjanji aku tidak akan melakukan apapun."

Seungmin menatap wajah Bang Chan yang saat ini berada di atasnya. Segera ia menjauh membenarkan rambutnya perlahan. Seungmin tersenyum canggung dan tangannya menggaruk pipi tak tahu harus merespon apa.

"Kita lanjutkan ya? Sedikit lagi sampai," Bang Chan menggamit Seungmin mengajak anak itu kembali berjalan. Bang Chan berusaha untuk membuat jarak sedikit mungkin dengan yang lebih muda.

"Hanya beberapa langkah lagi, kau sudah pegal ya?" Bang Chan menarik Seungmin untuk lebih dekat. Seungmin mengangguk kecil, jujur kakinya sudah mulai mati rasa. Bang Chan terkekeh kecil.

"Di sini," Bang Chan berucap seketika mereka menginjak lapangan beralaskan rumput yang kosong dan luas. Seungmin tidak terlihat terkesan dan mungkin ia lebih merasakan takut dibandingkan kagum. Mata Seungmin meneliti keseliling melihat apakah akan ada Soumu yang tiba - tiba muncul dari suatu tempat.

Memang Bang Chan sudah memberi tahu bahwa pemuda itu juga menjalankan kehidupan kedua. Namun tetap saja, sulit bagi Seungmin untuk mempercayai pemuda yang pernah membuatnya kehilangan nyawa.

"Hey, bukankah aku sudah bilang aku tidak akan melakukan apapun yang membahayakan?" ucap Bang Chan setwlah melihat tatapan tak yakin dari Seungmin. Anak itu hanya tersenyum kecil.

"Kemari," Bang Chan membawa Seungmin ke arah tengah lapangan. Seungmin menurut saja, bahkan ketika Bang Chan mendudukkannya di tanah kering berumput, Seungmin tidak mengeluarkan suara.

Back to the Past | ChanminTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang