We make it or not?

1K 138 11
                                    

Welcome..enjoy this chapter <3

Seungmin menangis tersedu - sedu menatap tubuh Bang Chan yang berada di hadapannya. Wonu dan Mingyu sejak tadi sibuk menenangkan anak itu, namun Seungmin tidak mengindahkan kata - kata penenang dari kedua orang yang lebih tua dan lanjut menangis sembari memegangi tangan lemas Bang Chan.

"Anak muda tenanglah, itu hanya luka tusukan gunting, tidak parah. Kekasihmu tidak akan kenapa - kenapa," seorang petugas medis yang mengobati luka tusuk Bang Chan menepuk keras pundak Seungmin berusaha membuat anak itu tersadar.

Tidak ada bermasalah dengan Bang Chan selain lelaki itu terkena shock ringan. Gunting yang Soumu gunakan tidak sampai menembus dalam kulit Bang Chan sehingga hanya menyisakan luka kecil di bagian lehernya dan juga luka gores di beberapa tempat.

Soumu sendiri sudah ditahan oleh beberapa pihak berwenang akibat melukai seseorang. Seungmin masih bisa melihat Soumu yang duduk dengan pandangan marah di atas mobil polisi dengan tangan yang terikat. Seungmin tidak bisa menahan rasa puas yang muncul dalam hatinya. Tetapi Bang Chan juga terluka, Seungmin menjadi bingung dengan emosi yang silih berganti ketika mengalihkan tatapan.

"Seungmin sudahlah, lihat Bang Chan tidak kenapa - kenapa," Wonu menepuk kepala Seungmin pelan sambil sesekali merapikan rambut anak itu. Seungmin masih terisak - isak sembari menunjuk Bang Chan.

"Dia tidak berkata apa - apa," ucap Seungmin, suaranya memekik akibat isakan yang menganggunya. Bang Chan memang sedari tadi hanya diam menatap kosong mereka semua, tetapi terlihat tidak ada yang parah dari Bang Chan. Tubuh Bang Chan juga masih bersatu setiap bagiannya tidak ada luka yang serius, bahkan ia tidak mengenakan perban. Mingyu sendiri menggelengkan kepala melihat Seungmin yang bereaksi secara dramatis.

"Dia juga terkejut dengan apa yang terjadi kepadanya, tetapi dia tidak apa - apa," petugas medis tadi menambahkan. Wonu mengangguk - angguk menyetujui ucapan petugas medis tersebut.

"Aku sudah boleh menyentuhnya?" Seungmin mengusap air mata, menatap petugas medis tersebut meminta izin. Merasa bingung, petugas tadi mengangguk.

Seungmin dengan takut - takut menjatuhkan tangannya mengelilingi tubuh Bang Chan kemudian membenamkan kepalanya pada pundak yang lebih tua. Seungmin menghirup bau parfum yang bercampur dengan bau keringat Bang Chan. Wangi yang sangat khas namun tidak sedap dihirup.

Tetapi Seungmin terus menempelkan hidungnya di sana dan mulai menangis, "Maafkan aku.. maafkan aku.."

Seungmin mulai merasakan balasan dari pelukannya. Ia menangis lebih keras merasa lega, ia kira Bang Chan akan celaka karena luka kecil itu, namun deru nafas Bang Chan saat ini mengenai leher Seungmin tanda pemuda tersebut menaruh kepalanya pada ceruk leher Seungmin.

"Kau menjadi terluka karena aku!" Seungmin menangis kemudian menjauhkan diri menatap wajah Bang Chan. Tangan Seungmin ditaruh pada pipinya terlihat Bang Chan yang memejam menikmati sentuhan yang Seungmin berikan.

"Apakah sakit? Sangat sakit?" Seungmin bertanya heboh, Bang Chan menggeleng pelan. Namun bukannya tenang, isak tangis Seungmin terdengar lagi bahkan membuat petugas medis yang berada di dekat mereka terkejut. Bang Chan sendiri seperti tersadar dari lamunannya sedari tadi, ia meringis menatap Seungmin yang sesenggukan dengan tangan yang mengusap - usap mata.

"Kau bohong! Pasti itu sangat sakit," Seungmin memeluk Bang Chan lagi, berhati - hati agar tidak mengenai lukanya. Bang Chan menggeleng, tangannya menepuk - nepuk punggung Seungmin yang bergetar.

"Tidak sakit sungguh," ucap Bang Chan. Seungmin mengangguk sambil sesekali terbatuk tersedak isakannya sendiri.

Bang Chan sibuk berkata, 'tidak apa - apa' sembari menunggu tangis Seungmin mereda. Tubuh Anak anjing itu bergetar ketakutan, terlihat tidak hanya Bang Chan yang shock tetapi juga Seungmin.

Back to the Past | ChanminTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang