Diizinkan?

1.1K 176 5
                                    

Welcome.. Please enjoy this chapter<3

Seungmin bangun di pagi hari dengan tubuh yang memberat. Tubuh Seungmin kaku tak bisa digerakkan. Pegal mulai terasa pada punggung dan kakinya. Namun hal yang aneh adalah suara nafas seseorang yang menderu mengenai lehernya. Seungmin dengan mata yang masih setengah menutup merasa geli dengan hembusan nafas itu.

Dengan paksa Seungmin membalikkan tubuhnya membuat hembusan nafas tadi berganti dengan sebuah rengekan tak nyaman. Mata Seungmin terbuka sepenuhnya, ia terkejut. Badannya menegang ketika melihat sepasang tangan yang melilit di pinggang indahnya dan sepasang kaki yang mengapit tubuhnya. Dengan gemetar Seungmin melihat ke arah pemilik tangan.

"Aak!" Seungmin menggunakan tangannya untuk memukul wajah si pemilik tangan. Seungmin merasakan nafasnya yang memberat dan jantungnya berdebar. Maksudnya, siapa yang tidak terkejut melihat seseorang yang sangat tidak kau sangka tiba - tiba tertidur di sampingmu.

"Bang Chan," Seungmin bergumam, pandangannya kosong ketika mata pemuda yang namanya tadi ia sebut mulai membuka mata perlahan. Otak Seungmin berusaha mengingat apa yang ia lakukan semalam. Ia menghembuskan nafas lega melihat pakaiannya yang masih sempurna melekat pada tubuh. Ya.. hanya sedikit takut.

"Hai.. Seungmin.." Bang Chan bergumam sembari menempelkan pipinya pada pipi Seungmin. Pipi mulus milik Bang Chan beradu dengan pipi mulus Seungmin.

Seungmin bisa merasakan jantungnya yang berebar keras. Masih ada sedikit perasaan untuk Bang Chan saat ini. Dan jika Bang Chan terus berperilaku seperti ini, Seungmin yakin dirinya akan kembali kepada masa lalu di mana mata dan pikirannya tertutup oleh Bang Chan. Dan itu tidak boleh terjadi!

"Lepas.." Seungmin menggeliat ingin melepaskan diri. Lagipula hari akan semakin siang dan mereka harus sekolah hari ini. Rasa tak rela melingkupi Bang Chan namun tangan yang lebih tua tetap bergerak menjauh melepas Seungmin dari kukungan eratnya.

"Kau beneran menginap ya," Seungmin meregangkan tubuhnya yang terasa pegal itu. Dia kira Bang Chan hanya bermain - main saja untuk menggodanya. Ternyata Bang Chan benar tertidur di sebelahnya sepanjang malam.

Dahulu Seungmin rela menjual segala miliknya hanya untuk mendapat momen ini. Namun saat ini, rasanya aneh. Mengapa ia mendapat apa yang ia inginkan saat ia sudah mulai menyerah?

"Kan aku sudah bilang, aku akan menginap," Bang Chan berucap sembari mengusap matanya. Rambut Bang Chan berantakan seperti sarang burung, Seungmin harus menahan diri agar tangannya tidak bergerak ke arah rambut yang lebih tua. Seungmin sejak dahulu tau kisah rambut Bang Chan yang susah untuk diatur itu, namun baginya itu bukan sesuatu kekurangan karena Bang Chan terlihat imut dengan rambut ikal yang tidak bisa tersisir rapih. Ia gemas sekali dengan rambut pemuda di hadapannya, ia ingin mengenggam segumpal rambut itu dan memainkannya. Namun untuk sekarang, lebih baik tidak melakukannya.

"Kau terlihat lelah kemarin Seungmin, apa kau yakin akan lanjut bekerja?" Seungmin melepas perhatian dari rambut Bang Chan ketika pemuda pemilik rambut itu berbicara. Seungmin menggeleng, ia menatap kaca sembari melepas penutup mata yang masih melekat erat di atas kepalanya. Sepertinya kemarin Seungmin lupa melepaskannya.

"Tidak, itu sudah pilihanku," Seungmin mengedikan bahu sembari tangannya merapikan rambut yang sedikit berantakan akibat penutup mata itu.

"Tapi sebentar lagi kau akan ujian tengah semester, kau tidak akan kewalahan?" Seungmin terdiam membenarkan ucapan Bang Chan, sepertinya ia harus meminta waktu shift di cafe sedikit dikurangkan. Seungmin mengingat rencananya untuk meraih prestasi. Tetapi di sini bukan hanya Seungmin yang harus khawatir soal pendidikan.

Back to the Past | ChanminTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang