Menarik Izin

974 174 4
                                    

Welcome.. Please enjoy this chapter<3

Seungmin berjalan tertatih menuju ruang kesehatan. Seungmin merasa ketakutan setelah apa yang terjadi padanya, tangannya bergerak - gerak gelisah dan nafasnya memberat.

"Kim Seungmin, mau ambil seragam ya?" suara siswa yang menjaga ruang kesehatan membuat Seungmin kembali bernafas normal. Seungmin mengangguk kaku mengadahkan tangan meminta seragamnya kembali.

"Hati - hati lain kali," siswa penjaga tersebut memperingati Seungmin membuat anak itu tersenyum. Seungmin menggunakan meja yang tersedia sebagai pembantu saat ia melipat seragamnya.

"Tadi ada yang mencarimu," penjaga tersebut menginterupsi kegiatan Seungmin.

"Kak Minho?" tanya Seungmin penjaga tersebut mengangguk lalu menggeleng. Seungmin mengeryit tak mengerti.

"Kak Minho atau bukan?" Seungmin kesal tidak mendapat jawaban yang pasti penjaga tersebut menggaruk pipi.

"Minho memang mencarimu, tapi bukan hanya Minho," Seungmin mengangkat alis, penjaga itu terlihat ragu - ragu.

"Hyunjin, atau adik kelas Jeongin?" Seungmin mengangkat seragamnya yang sudah terlipat rapih. Siswa penjaga itu menggeleng.

"Bang Chan," Seungmin menghela nafas lelah. Entah mengapa ia tidak terkejut. Ia hanya mengedikkan bahu tidak peduli membuat siswa penjaga itu memberikan ekspresi terkejut.

"Bang Chan mencarimu.. Kau bertingkah biasa saja," Seungmin merasa sedikit tersinggung karena siswa tersebut begitu terkejut. Apa yang salah dengan bertingkah biasa?

"Rumornya benar?" Siswa penjaga ruang kesehatan tersebut terlihat menyadari sesuatu.

"Rumor yang mana?"

"Banyak yang berkata bahwa keadaan kalian berbalik," siswa tersebut memajukan tubuhnya penanda ia tertarik dengan percakapan ini berbeda dengan Seungmin yang mengambil langkah ke belakang berusaha menghindar dari obrolan ini.

"Awalnya aku tidak percaya, tetapi ternyata beneran terjadi ya? Menarik," ucap siswa tersebut membuat Seungmin menggeleng tidak percaya.

"Jangan terlalu sering membuat rumor yang aneh - aneh," Seungmin menepuk pundak siswa tersebut, membuat siswa tadi cemberut tak puas dengan jawaban yang Seungmin berikan.

"Lagipula, rumor itu tidak benar. Setidaknya sebentar lagi," ucap Seungmin kemudian berbalik meninggalkan ruang kesehatan. Siswa yang menaja ruang kesehatan itu menatap punggung lebar Seungmin dengan bingung.

Maksudnya apa?

.

.

"Gimana? Masih sakit ngga?" Jisung segera menghampiri Seungmin begitu sahabatnya terlihat di depan pintu masuk sekolah. Seungmin tersenyum kecil lalu menggeleng.

Jisung menghela nafas lega. Ia menepuk pundak Seungmin pelan, "Jangan takut dengan Soumu, bukan salahmu."

Jisung hanya mengatakan satu kalimat namun hati Seungmin sangat tersentuh. Ucapan Jisung sangat menenangkan perasaannya yang dilanda ketakutan tadi. Seungmin menggenggam tangan Jisung.

"Thank you.." Jisung terkejut setengah mati melihat kelakuan sang sahabat. Pemuda berpipi bulat itu menyentuh dahi Seungmin, memukulnya pelan.

"Tidak panas, kau ini ada apa?" Seungmin mengaduh ketika Jisung memukul dahinya lebih keras. Ia segera mencebik.

"Sudahlah.. kau akan pulang dengan siapa," Jisung menunjuk sebuah mobil hitam yang berhenti di hadapan mereka.

"Mau ikut?" Jisung sudah dijemput ternyata, Seungmin dengan pelan menggeleng.

Back to the Past | ChanminTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang