End of the Story

1.5K 162 16
                                    

Finally.. Please enjoy <3

Seungmin berjalan ke sekolah dalam genggaman Bang Chan. Anak itu bersembunyi di balik punggung lebar yang lebih tua. Ia menolak permintaan Minho yang mengajaknya untuk berangkat bersama karena merasa masih canggung. Ia meminta Bang Chan untuk menjemputnya yang tentu dituruti oleh pemuda mabuk cinta itu.

"Don't be scared," Bang Chan menghentikan Seungmin tepat sebelum memasuki gerbang sekolah. Seungmin bergerak gelisah sedari tadi, kegelisahan Seungmin juga mempengaruhi Bang Chan. Tangan Seungmin yang digenggam oleh Bang Chan berkeringat dingin, mata Seungmin sedari tadi tidak fokus ke satu tempat. Bang Chan tidak nyaman melihat Seungmin seperti ini.

"Berita tentang Soumu yang ditahan sudah menyebar ke seluruh kota, tentu saja sekolah akan ramai dengan berita ini," Bang Chan menatap mata anak anjing milik Seungmin. Tangannya ia istirahatkan pada pundak Seungmin, meremasnya sebagai pemberi semangat.

"Sekali kau masuk, berjalanlah dengan percaya diri. Namamu sudah bersih, kau harus buktikan itu," Bang Chan tersenyum, mengusap pipi Seungmin lembut.

"C'mon," Bang Chan menarik Seungmin pelan memasuki lingkungan sekolah. Sesaat kakinya menginjak aspal pada jalan masuk ke gedung sekolah, tatapan seluruh siswa di sana mengarah kepada dua orang ini. Seungmin meremat tangan Bang Chan yang menggenggamnya, mengatakan bahwa ia takut tanpa suara. Bang Chan menarik Seungmin untuk lebih dekat dan merangkulnya.

Siswa - siswi yang menatap mereka memiliki ponsel di tangan. Bang Chan tahu bahwa mereka sedang membaca berita pagi tadi yang mengatakan bahwa 'Putri tunggal pengusaha Jeon ditahan karena menyerang siswa SMA.' Banyak tatapan yang menunjukkan rasa bersalah kepada Seungmin, Bang Chan tersenyum puas. Mereka semua memang harus meminta maaf terhadap Seungmin. Anak ini sudah menderita begitu banyak.

"Kau ingin bertemu siapa dulu?" Bang Chan bertanya ketika Seungmin sampai pada lokernya. Seungmin memasukkan kata sandi dan membuka pintu loker, menutup setengah tubuh Bang Chan dengan pintu loker tersebut.

"Aku tidak tahu," ucap Seungmin sembari menaruh tasnya ke dalam loker. Bang Chan menghela nafasnya lelah, entah sudah berapa kali ia meyakinkan Seungmin anak itu masih tetap kesulitan untuk memulai perdamaian.

"Bagaimana dengan Felix?" Seungmin mengedikkan bahunya, ia mengambil beberapa buku dari dalam tasnya dan menaruh dalam pelukan.

"Seungminnie," Bang Chan memanggil nama Seungmin dengan suara rendahnya. Bang Chan cukup lelah dengan ketakutan dan kegelisahan yang Seungmin rasakan.

"Aku tahu jika semua ini akan baik - baik saja, aku percaya dengan semua perkataanmu Bang Chan. Tetapi aku tidak bisa mempercayai semesta begitu saja, ia telah membuat alur cerita yang sangat berantakan untukku, jika semua ini membaik dalam semalam rasanya seperti keajaiban," Seungmin menggigit bibirnya melihat tatapan sedih yang Bang Chan berikan.

"Masih ada waktu sebelum bel masuk, berbicaralah denganku sebentar," Bang Chan menutup loker Seungmin dan merangkul anak itu. Dengan buku yang masih di dalam pelukannya, Seungmin mempasrahkan diri dalam rangkulan Bang Chan.

"Kau harus mendengarkan ini, mungkin akan membuatmu merasa lebih baik."

.

.

"Duduklah," Bang Chan menepuk kursi kayu yang tersedia di taman belakang sekolah. Tempat ini selalu menjadi tempat pelarian Seungmin di saat masa - masa konflik.

Jangan tanya mengapa Bang Chan bisa mengetahuinya.

Seungmin memangku buku yang ia bawa dan duduk di tempat yang Bang Chan minta. Tatapan Seungmin mengarah pada yang lebih tua seperti mengatakan, 'Mengapa kau membawaku ke sini?'

Back to the Past | ChanminTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang