Dua hari kemudian, Sasuke sudah sembuh dari sakitnya. yakali dia mau sakit terus. Sekarang, dia sedang mengerjakan tugas. Semenjak sakit, jadi lumayan rajin nih dia. Walau kadang sering ngeluh tangannya pegal. Dan saking lamanya memegang pena, kelingking bagian kanannya jadi hitam gitu. Seperti terkena tinta.
Untung hari ini hari Sabtu. Jadi, dia sedikit lebih santai. Setelah selesai mengerjakan tugas, Sasuke mau mengembalikan buku milik Suigetsu.
"Obito, nii-san!!gua pergi ya!"sahut Sasuke sambil berteriak.
Itachi langsung menghampiri adiknya di depan pintu rumahnya.
"Jangan, gua anterin aja."
"Gak usah, rumah Suigetsu deket."
"Enggak. Gua anterin. Lagian kamu kan baru sembuh. Nanti, kalau sakit gimana?"
"Ya gak bakalan lah. Nih, ya. Rumah Suigetsu tuh deket. Bisa kok, gua jalan sendiri."Sasuke masih aja ngeyel.
"NURUT SAMA ITACHI!!"sambung Obito sambil berteriak dari ruang tengah.
Denger aja dia
"Iya. Kamu, kalau jalan sendirian nanti di culik."
"Ya gak bakal lah."
"Ya kan bisa aja, otoutou."
"Ya lu jangan ngomong gitu dong. Nanti, kalau kejadian beneran gimana? Inget, omongan itu doa."
Itachi kicep. Apa yang diucapkan adiknya itu ada benarnya. Tapi, dia gak bisa biarin Sasuke jalan sendiri.
"Udah, percaya aja sama gua. Janji kok, gua gak bakal kenapa-kenapa."
Itachi mengangguk. Dia mulai mempercayai adiknya.
Tiba-tiba, Obito menyahut lagi. "AWAS SAMPE ADA APA-APA SAMA LO. PECAH KEPALA LO!"
Masa bodo dengan Obito. lebih baik, dia pergi saja mengembalikan buku-bukunya. Dia tidak tahan lagi. Tasnya berat banget. Mana buku tulisnya Suigetsu banyak lagi. Iyalah, tugasnya aja banyak.
Sebenernya, rumahnya Suigetsu itu dekat. Kalau naik motor. Tapi, dia memilih buat jalan aja. Itung-itung jalan sore.
.
.
.
.
.
.
.
Itachi menutup pintu dan langsung ke ruang tengah. Disitu, Obito lagi ngopi. Itachi duduk disampingnya. Itachi sebenarnya masih agak khawatir dengan Sasuke yang jalan sendirian.
Obito juga. Jadi, mereka berdua hanya diam-diam saja.
"Obito. Lo ikutin dia gih."
"Apa-apaan Lo nyuruh-nyuruh gua! Gak bisa gitu dong. Seenaknya aja Lo nyuruh-nyuruh gua. Ngelunjak banget Lo. Kan Lo kakaknya. Harusnya Lo yang ngawasin dia,"tolak Obito.
"Ya kalau gua yang ngikutin dia, terus ketahuan. Nanti, dia yang marah sama gua. Makanya, Lo aja. Biar kalau ketahuan, Sasuke yang marah sama Lo."
Obito hanya menatap Itachi datar. Enak di Itachi itu. Ini gak adil. Tapi, karena Obito sayang banget sama keponakannya. Dia menuruti Itachi. Dia pergi tuh mengikuti Sasuke yang pergi ke rumahnya Suigetsu diam-diam.
"Hati-hati Obito. Dan kalau ada apa-apa. Langsung kasih kabar."
Obito mengangguk dan segera pergi. Ya, kalau masalah seperti ini, mereka kompak banget.
KAMU SEDANG MEMBACA
Berandalan KHS (S1 & S2)
FanfictionSasuke uchiha adalah siswa berandalan yang bersekolah di KHS. Dia bersama teman-temannya membuat Genk motor yang bernama 'Taka'. Mereka setiap hari terlibat perkelahian dengan banyak Genk, salah satunya adalah Tokyo Manji yang berasal dari Tokyo hig...