Andromeda ●3●

107 22 10
                                    

- A N D R O M E D A -

"Suka banget sih nyusahin diri sendiri. Udah dikasih juga, bukannya diterima!"

●-●-●-●

Pagi menyambut, sinar matahari terpancar lewat ventilasi udara. Andro meringis kala membuka mata, ia mendapati cahaya matahari yang cukup menyilaukan. Ini hari minggu. Ia sengaja bangun agak siang.

Andro melangkah lunglai menuju kamar mandi. Ia ingin mencuci wajahnya yang kuyu terlebih dahulu. Beberapa menit kemudian ia keluar dari kamar dengan menggunakan kaos olahraga dan celana training panjang serta rambut yang diikat sebahu.

- A N D R O M E D A -

"Pagi-pagi udah rapi gini mau kemana?" tanya papa Andro ketika melihat putri semata wayangnya itu keluar dari dalam rumah.

"Joging Pa, mau ikut?" jawab Andro yang kini sedang pemanasan.

Beliau terkekeh. "Nggak usah, kamu aja. Papa mau di rumah aja sambil baca koran."

"Ya udah. Andro berangkat ya." Andro mulai berlari-lari kecil, meninggalkan rumahnya yang berada di kawasan perumahan elit tersebut.

- A N D R O M E D A -

Andro berlari mengitari taman kota. Terhitung, sudah dua atau tiga kali ia mengitarinya. Pagi ini taman kota memang cukup ramai. Banyak yang joging, bersepeda, atau hanya sekadar berjalan-jalan mencari udara pagi hari.

Tak terlalu fokus dengan jalanan, ia tak sengaja menabrak pundak seseorang.

"Eh, maaf, nggak sengaja," ucap Andro meminta maaf.

"Iya," jawab lelaki itu. Lalu, lelaki yang mengenakan hoodie abu-abu itu mendongak. Manik mereka berdua bertemu.

"Lo?" ucap mereka bersamaan.

"Kenapa sih gue ketemu sama lo terus!" ketus lelaki itu.

"Dih, gue juga nggak mau kali, ketemu ama lo. Emang dasarnya lo aja kali ya, yang ngikutin gue! Dasar es batu!" terka Andro.

"Najis, kurang kerjaan amat gue ngikutin lo!" Dani mengusap-usap lengannya kasar, seolah sedang membersihkan sesuatu.

"Lah, ini buktinya. Lo ada di sini."

"Heh, yang ada di sini nggak cuma lo doang kali! Banyak juga tuh yang olahraga di sini." Dani menunjuk ke arah orang-orang yang sedang berolahraga.

Andro mendesis. "Udah lah, gue mau lanjut." Andro mulai berlari kecil, menabrak pundak Dani kembali, lalu meninggalkan Dani sendiri. Lelaki itu berdecak.

"Dasar nggak jelas," gumam Dani.

- A N D R O M E D A -

Setelah beberapa lama Andro joging, ia melakukan pendinginan, lalu duduk di atas bangku untuk menghilangkan penat. Ia meluruskan kakinya, lalu menyeka keringat yang ada di dahinya dan leher.

"Capek juga ya." Andro mengibaskan tangannya.

"Mana gue nggak bawa minum lagi," decaknya. Baru saja Andro akan bangkit untuk membeli air mineral, tangan seseorang sudah menodongkan air mineral kepadanya.

Andromeda || AlSandTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang