Andromeda •12•

38 11 6
                                    

- A N D R O M E D A -

Andro menatapi bangku belakangnya yang kosong tak berpenghuni. Biasanya Andro menemukan Dani sudah duduk di sana sejak pagi-pagi sekali. Namun, untuk pagi ini, anak itu sepertinya belum datang. Entah belum, atau ... tidak? Akhirnya, ketika bel sekolah berbunyi, Andro tak menemukan sama sekali presensi Dani di belakangnya. Hingga ia menemukan secarik kertas berisikan surat izin Dani. Dani sedang sakit.

Yah ... padahal niat hati Andro tadi ingin mengajak Dani ke perpustakaan kota sepulang sekolah, mumpung hari ini memang jadwalnya pulang siang. Namun, Dani malah sakit. Tak apalah, mungkin dia besok bisa menemuinya.

Namun, ternyata keesokan harinya pun Dani juga tak masuk. Terhitung sudah dua hari Dani izin. Andro jadi khawatir. Apakah sakitnya memang separah itu? Karena biasanya kalau hanya demam biasa, paling satu hari sudah sembuh. Eh, tapi 'kan daya tubuh orang beda-beda.

"Eh, ngapain lo?" tanya Nova yang tiba-tiba saja muncul didepannya.

"Nggak apa-apa," jawab Andro.

"Nggak apa-apa gimana? Dari tadi tuh ya, gue pantengin itu muka lo murung aja. Ngelamun terus. Mikirin apaan sih? Oh ... gue tahu nih, lo pasti mikirin Dani, 'kan?"

"Apasih bocah."

"Tuh ... kan bener. Kenapa sih? Lo galau karena udah dua hari nggak ketemu Dani?"

"Heh, lo sekali lagi ngomong begitu, gue tonjok beneran lo."

Nova diam. Andro kembali melamun. Tiba-tiba saja dia menjentikkan jarinya.

"Nov, gue ajak yuk," tutur Andro bersemangat.

"Ke mana?"

"Lapangan basket."

Nova hanya mengerutkan keningnya. Hingga akhirnya Andro menarik lengannya untuk menemani Andro ke lapangan basket.

"Eh buset, gue aja belum bilang iya, enak aja loh langsung narik tangan gue," protes Nova.

"Sst ... udah, lo mending diem."

Sampailah mereka di lapangan basket. Netra Andro beredar, mencoba mencari-cari sesuatu. "Duh ... mereka di mana sih? Biasanya juga nongkrong di sini."

"Nyari siapa sih?" tanya Nova.

"Temen-temen club basketnya Dani."

"Lah, itu mereka di sana." Nova menunjuk ke segerombolan anak-anak yang nongkrong di bawah pohon beringin besar dekat lapangan basket. Langsung saja ia mengayunkan tungkainya, menghampiri segerombolan pemuda tersebut. Meninggalkan Nova yang ngedumel sendiri di belakangnya.

"Permisi," ucap Andro ketika dirinya sudah sampai di sana. Sontak saja dia langsung dihadiahi tatapan heran dari anak-anakku itu.

"Ya, mau cari siapa, ya?" sahut salah satu di antara mereka.

"Ini, jadi saya ini temennya Dani. Kan Dani lagi sakit dan udah dua hari ini dia nggak masuk. Saya mau besuk dia, tapi saya nggak tau dan nggak punya alamat rumahnya. Dan temen-temen ini, 'kan satu club sama dia. Pasti temen-temen tahu lah ya rumahnya Dani. Jadi, kira-kira kalau saya minta alamat rumah Dani, temen-temen pada mau ngasih nggak? Soalnya saya udah coba minta ke Dani lewat chat, tapi ternyata dia juga udah off sejak dua hari lalu."

Andromeda || AlSandTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang