Andromeda ●1●

180 32 18
                                    

- A N D R O M E D A -

"Gue mau berteman sama lo!"

●-●-●-●-●

"Ruangan gue yang mana sih?" Gadis berambut panjang itu berkacak pinggang. Sudah dua kali ia mengitari koridor sekolah, tapi ia tak kunjung menemukan ruang kelasnya.

"Eh, lo anak baru ya?" tanya seorang remaja.

"Iya."

"Nama lo siapa?" tanya remaja itu sambil menelaah penampilan Andro dari ujung rambut sampai ujung kaki.

"Andromeda, lo bisa panggil gue Andro." jawabnya.

"Lo ikut gue," ucap remaja itu. Andro 'pun mau tak mau harus mengikutinya.

Kini, mereka sampai di sebuah ruang kelas. Di pintu masuk, terdapat sebuah papan yang bertuliskan 'IX-B Bima Sakti'.

"Udah sampai, lo duduk di samping gue ya?" Belum sempat ia menjawab, tangannya sudah ditarik terlebih dahulu oleh remaja itu.

"Permisi... ada murid baru mau lewat...," ucap remaja itu sambil memecahkan kerumunan yang berada di salah satu bangku kosong. Lalu, remaja itu 'pun menarik tangannya untuk duduk di bangku tersebut.

"Oh, ini murid barunya? Kenalin, gue Supernova, panggil aja Nova," ucap seorang gadis lain sambil mengulurkan tangannya. Andro pun membalas uluran tangan tersebut.

"Andromeda, panggil aja Andro," jawabnya sambil tersenyum.

"Gue Ariel." Seorang gadis lain mengulurkan tangannya juga. Andro kembali membalasnya.

"Oh ya, gue belum kasih tau nama gue ke lo. Kenalin, gue Titania, panggil aja Nia," ucap gadis yang tadi mengantarkan Andro ke kelas ini.

"Gue Tritan." Kali ini, seorang lelaki yang mengulurkan tangannya.

"Gue Juno," ucap lelaki yang lain.

"Aku Ikeya, panggil Aya aja." Seorang remaja perempuan juga turut ikut dalam sesi perkenalan ini. Andro dengan senang hati membalas uluran tangan mereka.

"Halo semua, gue Andro. By the way, Aya, lo orang Jepang ya?" tanya Andro.

"Papa dari Jepang, Mama dari Indonesia," jawab Aya. Andro manggut-manggut.

"Di sini emang nama anak-anaknya dari nama astronomi semua ya?" tanya Andro penasaran. Pasalnya, teman-teman yang berkenalan dengannya memiliki nama yang berkaitan dengan benda langit.

"Mungkin iya. Nama sekolahnya aja 'SMP 1 Antariksa', di sini kita lebih fokus ke ilmu astronomi dari pada pelajaran lain," jelas Nia.

"Itu siapa?" tanya Andro ketika melihat seorang anak laki-laki yang duduk menyendiri di kursi paling belakang. Seluruh pandangan anak-anak tertuju pada lelaki yang sedang membaca buku astronomi itu.

"Dia Danica," jawab Nia. Andro mengernyitkan keningnya.

"Dia 'kan laki-laki, kok namanya Danica?" tanya Andro. Semua anak pun lantas tertawa.

Andromeda || AlSandTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang