Andromeda ●6●

67 16 8
                                    

- A N D R O M E D A -

Dua hari lagi, kemah. Itu yang menjadi momok bagi Andro dan kawan-kawannya saat ini. Ini salah para dewan pramuka juga, sih. Mereka baru memberitahukan kepada anggota pramuka saat deadline-nya sudah mepet. Apa lagi, kemah ini diwajibkan untuk para murid SMP 1 Antariksa.

Bukan masalah biaya atau apa. Hanya saja, memangnya mereka bisa melakukan persiapan hanya dua hari? Terserah saja, Andro hanya akan bilang ke papa dan mama-nya saja, lalu dia tinggal membereskan pakaiannya. Selesai!

"Dewan pramuka-nya freak banget anjir. Masa iya ngomongnya mepet banget. Belum lagi kita nanti harus beli tongkat pramuka. Mana logo gue juga udah hilang lagi," keluh Triton.

"Lah, logo lo kemana? Kok bisa hilang?" tanya Andro. Saat ini mereka; Andro, Nova, Ariel, Nia, Aya, Juno, dan Triton sedang berkumpul di kantin. Di salah satu meja yang cukup besar, tapi Triton dan Juno harus menggeser kursi meja sebelah, karena kursi di satu meja hanya ada lima.

Juno berdecak. "Yang namanya Triton mana bisa sih tangannya diem. Itu logo udah dipreteli sama dia."

"Gabut banget, sih hidup lo," tukas Nova.

"Tangan gue udah dari dulu gini," ucap Triton.

"Pantas, nyokap lo nggak nge-bolehin lo buat cuci piring. Karena, gue yakin kalau lo cuci piring, pasti tuh piring rusak semua," ucap Nia.

Baru saja Triton akan membuka mulut, minuman yang ia pesan sudah tumpah terlebih dahulu, karena tidak sengaja tersenggol tangannya sendiri. Andro dan lainnya pun segera berdiri—agar tidak terkena tumpahan.

"Kan, emang bener, ya, tangan lo itu nggak bisa diem." Nova berdecak.

"Bersihin!" titah Nova. Triton langsung melirik Juno.

"Apaan lirik-lirik?" ketus Juno.

"Ayo, gue ajak nyari kain lap."

"Nyari di mana?"

"Ya minta sama Ibu kantin, lah," ucap Triton. Ia menggaet lengan Juno.

"Inilah definisi sesungguhnya dari; The God of Destruction," sarkas Nova.

- A N D R O M E D A -

"Kamu beneran mau ikut?" Itu adalah pertanyaan yang sudah dilontarkan mama Andro sebanyak sepuluh kali pada malam ini. Andro yang mendengarnya saja sudah jengah.

Andro menghela napas jengah. "Iya Mama ...."

"Yakin?"

"Iya Mama, iya! Andro mau ikut, sekali-sekali, Ma." Andro sudah lelah selalu menjawab dengan kata; iya.

"Dengan keadaan kamu yang kaya gini?" tanya beliau. Ratna mengerutkan keningnya. Tangannya dilipat di depan dada.

Sekali lagi, Andro menghela napas. "Ma, dari SD Andro nggak pernah ikut kemah. Nggak pernah ikut pramuka. Dan sekarang, Andro udah SMP, ekskul pramuka ini wajib, kemah pun juga wajib. Ayo lah Ma, sekali ini aja. Andro janji, Andro bisa jaga diri sendiri, Andro nggak bakal repotin orang lain, kok."

"Tapi--"

"Ayo lah Ma," rengek Andro. Ratna menghela napas panjang. Akhirnya beliau pun mengangguk.

Andromeda || AlSandTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang