drunk(?)🔞

733 34 0
                                    

"Kak" Jungwoo duduk tiba-tiba di pangkuan Doyoung.

"Jungwoo-ya, kau-" Jungwoo mengecup bibir Doyoung sekilas.

"Kak.. ayo kita lakukan.. sex.." Jungwoo berbisik di telinga Doyoung, membuat yang lebih tua terbelalak.

"Jungwoo-ya, kau sedang mabuk. Siapa suruh kau meminum banyak alkohol, huh? Kau tidak kuat dengan alkohol, bukan?"

"Kau berbicara apa, Kak? Kau tidak mau bermain denganku, hm?" Jungwoo mengusap leher dan dada Doyoung.

"Astaga, kau mabuk, Jungwoo. Sudah ada 2 botol alcohol kau habiskan." Doyoung melihat ke meja dimana Jungwoo duduk tadi.

"Ah, Kak! Jangan menolak, aku yakin kakak pasti juga menginginkan tubuhku, bukan?" Jungwoo mengusap bibir bagian bawah Doyoung.

"Kim Jungwoo, neon jinjja." Doyoung menggendong Jungwoo ala bridal.

"Hyung, aku akan pulang duluan. Jungwoo sudah mabuk." ucap Doyoung kepada Johnny, temannya.

"Hm? Ah, baiklah, hati-hati, Doy"

Doyoung segera menuju mobil dan menaruh Jungwoo di tempat duduk sebelahnya.
‎      ‎    ‎   
 ‎      ‎    ‎    
Ia pun mulai menyetir mobilnya.

"Jungwoo-ya, kau tidak kuat dengan alkohol, mengapa kau meminumnya sangat banyak?"

Bukannya menjawab, Jungwoo justru menaruh kepalanya di bahu Doyoung, dan menggenggam tangannya.

"Saat di club, matamu selalu tertuju pada perempuan-perempuan sexy, lalu kakak tadi banyak berbicara dengan Kak Ten, dan Kak Taeyong. Kau tidak memperhatikanku sama sekali, Kak. Sampai kau tidak tahu berapa banyak alcohol yang ku minum?"

"Aku tidak minum dua botol, Kak. Hanya satu gelas saja aku sudah mual. Aku berpura-pura mabuk karena kau tidak memperhatikanku. Jadi, lebih baik kita pulang saja." ucap Jungwoo.

"Tunggu, apa?" Doyoung kebingungan.

"Kau tidak percaya? Tanyalah dengan Haechan, aku dan dia hanya meminum 1 gelas tadi. Aku tahu batasanku, Kak. Aku tidak mau muntah-muntah karena alkohol. Itu botol yang ada di mejaku, sisanya Johnny Hyung." kata pacarnya itu.

"Itu artinya, tadi, kau hanya akting?" Jungwoo mengangguk.

"Aku tidak suka, saat di club, kau justru berkumpul dengan teman-temanmu, dan kebanyakan lelaki bagian bawah pula. Kau tidak memikirkan perasaanku, Kak?" Doyoung hanya terdiam.

"Baby, kau cemburu?"

"Kau pikir, hanya kau yang bisa cemburu, Kak? Aku pun sama denganmu, Kak." Doyoung mengusap rambut Jungwoo.

"Woo, maafkan aku.. hanya saja, kau tahu, aku sudah lama tidak bertemu dengan Johnny, Ten, Jaehyun Taeyong, dan yang lain. Aku janji tidak akan mengulanginya." kata yang lebih tua.

"Iya, Kak. Tak masalah kau berkumpul dengannya, tetapi, kau harus bisa menghargaiku, sebagai tunanganmu sekarang"

"Iya sayangku.."

"..oh iya, tadi kau bilang apa di club? Kau ingin melakukan sex? Hm?" Doyoung menatap Jungwoo.

"Hm.. e.. itu tadi hanya untuk, hm.." Doyoung segera menyambar bibir pink Jungwoo. Ia melumat bibir itu, dan tangannya memeluk Jungwoo. Tenang-tenang, lampu lalu lintas masih berwarna merah kok.

Setelah beberapa detik..
"Mmmhh! Kakk! Lihat, lampunya sudah 12!" Jungwoo melepaskan tautan itu. Doyoung harus tetap menyetir, dan tidak boleh lepas kendali.

Akhirnya ia kembali menyetir.
 ‎      ‎    ‎    
 ‎      ‎    ‎    
"Sini, kamu" Doyoung menepuk pahanya.

Jungwoo hanya menatap Doyoung kebingungan.
"Sini, duduk di pangkuanku, tapi kepalanya jangan ganggu pandanganku"

DoWoo one shot/two shotTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang