jeno's lil bro

350 29 4
                                    

"Papa, Mama.." Jaemin mendekati kedua orang tuanya yang sedang menonton acara televisi.

"Hm? Kok belum tidur, kenapa, Jaem?" ucap seorang laki-laki yang Jaemin panggil dengan sebutan 'papa', yup, Doyoung.

"Besok Jaemin mau ke rumahnya temen Jaemin boleh gak?"

"Memangnya mau ke rumah siapa Jaem?" kali ini Jungwoo yang angkat bicara sembari mengecilkan volume televisi, supaya bisa mendengar dengan jelas suara sang anak.

"Ke rumah Jeno! hm.. kemarin kita janjian mau main bareng, pa, ma.. boleh gak?" mata Jaemin berbinar-binar, seolah-olah sangat memohon kepada kedua orang tuanya.

"Boleh kok, besok Sabtu kan? jam berapa, Jaem?" ucap Jungwoo sembari membawa Jaemin ke pangkuannya.

"Pagi aja, Ma.. nanti sore papa mama jemputnya pas pulang kerja aja.."

"Sudah yakin besok, ya?"

"Iya, Ma" ucap Jaemin yakin.

"Oke"

"Yes! gomawo papa mama! sayang deh" Jaemin mengecup singkat pipi kedua orang tuanya.

"Sama-sama sayang, kamu kok belum tidur? sudah jam 9, tidur yuk?" ajak Jungwoo sembari mengusap kepala anaknya.

"Iya Ma, tadi mau tidur, tapi Jaemin keinget belum kasih tau Mama Papa mau ke rumah Jeno. Jadi bangun lagi deh"

"Ya udah, tidur lagi gih" ucap Doyoung.

"Iya, Pa. Mama temenin Jaemin dong.."

"Yuk" Jungwoo pun menggendong Jaemin menuju ke kamarnya, dan menemaninya sampai Jaemin tertidur.

Setelah urusan menidurkan anak 5 tahunnya sudah selesai, ia pun kembali ke ruang tengah.

"Sayang, kau belum mengantuk, hm?"

"Hm? belum" jawab Jungwoo singkat.

"Come here, baby" Jungwoo pun tanpa pikir panjang segera kembali duduk di sebelah Doyoung.

Doyoung pun memeluk Jungwoo lalu mengendusi leher dan lama kelamaan turun ke dada Jungwoo yang terlihat akibat 2 kancing piyamanya yang terbuka.
Yang empunya pun merasa kegelian.

"Kak, kenapa?"

"Gapapa, memang ga boleh pelukin pasangan sendiri?"

T-tunggu apa, p-pasangan? Doyoung jarang menggunakan kata itu..

"B-boleh sih.. tapi gelii" ucap Jungwoo.

"Gapapa, sengaja" Doyoung segera kembali mengendusi tubuh Jungwoo.

"Ihh, Kakakk" Jungwoo kegelian tapi tentu saja menyukai apa yang Doyoung lakukan kepadanya.

Setelah puas mengendusi harum wangi istrinya, dan sedikit meninggalkan beberapa tanda di leher mulusnya, Doyoung pun menatap Jungwoo.

"K-kak, tatapannya bisa biasa aja, gak?" ugh, sudah terhitung 8 tahun ia bersama Doyoung, tetapi entah mengapa rasa salting itu masih terus mendatanginya.

Doyoung tersenyum, lalu berkata,
"Babe, i miss u-"

"... and ur body" ucap Doyoung tepat di telinga Jungwoo, membuat Jungwoo merinding.

"Oh, and ur moans, ur scream, ur hol-"

"Sssst!" Jungwoo menutup mulut Doyoung dengan tangannya.

"Mmm! hmmm" mulut Doyoung terbungkam oleh tangan Jungwoo.

"Kakak jangan aneh-aneh!" ucap Jungwoo, sembari melepaskan tangannya dari mulut suaminya.

DoWoo one shot/two shotTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang