18. SATU DARI BEBERAPA ATURAN

3.9K 360 66
                                    

Udah dua mingguan gak up. Semoga masih betah nunggu ya. Berhubung aku belum siap skripsian dan emang akhir akhir ini lagi sibuk banget bolak balik kampus, tolong kerja samanya ya.

Bantu vote + komen di tiap aku up ya.
Aku bakal usahain cepet up kalau votenya udah nyentuh angka 100

Terima kasih orang-orang baik💙

Note: Kalau lupa bisa baca part sebelumnya.

😈😈😈

"Hai, cewek bodoh."

Panggilan tak mengenakkan itu seketika membuat Kyomi yang hendak melangkah masuk ke pelataran sekolah mendadak terhenti dengan bola mata memutar malas.

Masih pagi dan Yona sudah mencari gara-gara. Sebenarnya Kyomi enggan meladeni orang gila seperti Yona. Tapi saat ini tidak ada jalan bagi Kyomi untuk menghindar dikarenakan entah dari mana dua teman Yona berdiri tepat di belakangnya. Berjaga-jaga agar Kyomi tidak lari.

"Mau lo apa sih? Nggak malu nyari ribut di sini?" Kyomi bersidekap.

"Nagen nginep di rumah gue tadi malam. Itu alasan kenapa cowok lo nggak pulang ke apartemennya buat nemenin ceweknya yang jalang ini."

Kyomi tersenyum miring, "Bukannya barusan aja lo menggambarkan diri lo sebagai seorang jalang?" Kyomi meneliti penampilan Yona dari atas hingga bawah lalu berhenti di matanya, "Udah tau Nagen punya cewek, segala lo suruh tidur di tempat lo."

"Itu murni keinginan Nagen. Jelas-jelas Nagen tuh lebih milih gue ketimbang lo, masih aja lo pertahanin. Lo ngincar apanya sih? Hartanya?" Yona berdecih menatap Kyomi seolah-olah hidupnya hanya untuk menguras harta kekayaan keluarga Mada, "Oh, atau lo mau ngincar kakeknya?" Yona menutup mulutnya, "Ups, becanda sayang hahaha."

Ketiga cewek itu tertawa membahana, memancing beberapa siswa yang memang melintas di samping mereka. Beberapa ada yang diantar supir. Beberapa lagi membawa kendaraan sendiri juga menaiki angkutan umum.

"Iya, lo bener. Gue mau deketin kakeknya Nagen, makanya gue pacarin cucunya dulu."

"Wah, hebat ya jalang. Tapi, bagus sih. Nagen memang pantesnya sama gue. Gue sama Nagen adalah pasangan yang serasi. Daripada sama lo, ketimpa jauh." Yona dengan mulut berbisanya terus memancing emosi Kyomi.

Bel tanda pelajaran dimulai berbunyi. Kyomi sampai tidak sadar jika gerbang sekolahnya sedikit lagi akan tertutup rapat. Untuk menyelamatkan dirinya sendiri, Kyomi lantas pergi meninggalkan Yona yang baru saja akan mengoceh lagi. Membiarkan cewek itu mencak-mencak sambil menyumpah serapahi dirinya.

"Anjir, Pak Tomi udah di dalam aja." Kyomi bersembunyi dibalik pintu. Yona lah si biang kerok dari keterlambatannya. "Masuk nggak ya," gumamnya menimang-nimang. Pasalnya guru satu itu galaknya minta ampun.

"Bismillah. Semoga nggak ngamuk orangnya." Kyomi memberanikan diri mengetuk daun pintu dan memutar knop yang sialnya pintunya sudah dikunci dari dalam.

"Siapa di luar?" teriak Pak Tomi. Suaranya terdengar jauh. Kyomi tebak, pasti bapak itu tetap duduk di kursi kebesarannya tanpa bersusah payah melihat ke luar kelas.

"Ini Kyomi, Pak. Saya boleh ikut belajar sama teman yang lain kan Pak?"

"Enak saja kamu! Sekarang juga berdiri di depan tiang bendera! Sudah tau tidak boleh telat masuk di kelas saya, masih saja kamu lakuin!"

Kyomi menghela napas. Kalau begini akhirnya dia bisa apa selain berjalan lunglai ke pinggir lapangan. Mengangkat kepalanya ke atas, menatap bendera yang berkibar gagah.

NAGEN : MY TOXIC BOYFRIEND Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang