16. TIGA PERMINTAAN KYOMI

4.8K 365 21
                                    

Double up nih!

😈😈😈

"Kayaknya yang ini cocok deh buat kamu." Nana memindahkan tatapannya ke baju yang dia pegang lalu ke Kyomi dengan menimang-nimang apakah pilihannya sudah bagus atau belum.

"Kalau Kyomi sih terserah mama aja. Kan mama yang beliin."

Nana berdecak, "Tapi, kan kamu yang bakalan pake baju pilihan mama. Pinginnya yang nyaman di kamu biar kamunya bisa bergerak leluasa."

"Apa aja, Ma. Kyomi pasti pake apapun yang mama pilihkan. Kalau mama kurang yakin, bisa minta pendapatnya Nagen." Kyomi menyarankan. Nana pun menyetujui.

Wanita berdress putih gading yang tampak membuatnya semakin bersinar itu berjalan ke arah puteranya sembari menenteng beberapa setel baju.

"Gen, menurut kamu yang mana yang paling bagus dari kelima baju ini?" Nana membentangkan satu persatu baju yang dia bawa di depan Nagen yang tengah duduk santai di sofa ruang tunggu.

"Semuanya, Ma."

"Pilih salah satu aja, Gen."

Nagen bertopang dagu dengan siku yang menempel di bantalan sofa samping kanannya. "Yang hitam deh, Ma. Kontras di kulit putihnya Kyomi. By the way, itu buat calon mantunya mama, kan?"

"Jelas dong!"

"Borong baju yang banyak, ya, Ma. Nanti Nagen ganti uangnya. Biasanya tuh Kyomi selalu nolak tiap Nagen belanjain. Berhubung Kyomi nggak bisa nolak pemberian mama, Nagen minta tolong ke mama. Pokoknya jangan sampai Kyomi tau kalau Nagen yang suruh."

Nana mengacungkan satu jempolnya tanda tutup mulut. Setelahnya, wanita itu balik lagi ke Kyomi yang tampak serius melirikkan matanya ke setiap sudut toko.

"Kamu nggak pingin pilih sendiri sesuai selera kamu, Mi?" tanya Nana saat mendapati Kyomi dengan tangan kosong. Berbeda dengan Nana yang dua tangannya sudah penuh baju pilihannya.

"Baju-baju di sini keren-keren plus bagus banget, Ma. Tapi, Kyomi lagi nggak minat belanja. Waktu itu Nagen udah beliin Kyomi baju, itupun belum kesentuh. Ditambah yang mama beliin ini, mungkin bakalan kepake bulan depan, bahkan bulan berikutnya."

Nana tersenyum, "Gapapa atuh, sayang. Itung-itung nyetok di lemari. Jadi, kalau tiba ada acara, nggak perlu ke Mall lagi."

"Makasih, Mama. Kyomi ngerasa nggak enak banget nih. Soalnya ini kan bayarnya pake uang mama."

"Kan bukan kamu yang minta, sayang. Ini semua atas keinginan mama. Kamu nurut aja, ya. Habis ini kita ke toko sepatu. Mama mau nyari sepatu buat Nagina latihan basket." Nana tersenyum khas keibuan. Sekilas mengingatkan Kyomi akan mendiang mamanya. "Kamu samperin Nagen gih. Mama mau ke kasir dulu."

Kyomi menurut. Cewek itu duduk tanpa menatap Nagen. Ingat, Kyomi masih marah sebab Nagen belum meminta maaf dengan tulus padanya. Masa iya permintaan maaf saja harus diwakilkan oleh mama Nana? Jelas-jelas yang salah itu Nagen, bukan mamanya.

Dasar cowok aneh!

"Kenapa harus bawa-bawa mama ke dalam masalah kita?" Kyomi memulai percakapan dengan arah pandang ke bawah, memandang flatshoes kesayangannya.

"Abisnya lo nggak balas chat gue. Telepon gue juga nggak lo angkat. Lo kan tau gue nggak suka diabaikan."

"Lo salah. Wajar kalau gue kayak gitu."

Nagen duduk menyerong dengan menangkup sebelah tangan Kyomi lalu dia bungkus hangat dibalik dua telapak tangannya yang besar. "Gue minta maaf, ya, cantik. Gue ngaku salah karena gue lebih bela Yona daripada lo. Gue bener-bener minta maaf. Kesalahpahaman ini berasal dari makhluk ular itu dan kita nggak seharusnya termakan omongannya yang beracun itu."

NAGEN : MY TOXIC BOYFRIEND Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang