3 - Kepergok

30 7 74
                                    

Kebiasaan manusia yang paling buruk ialah, merasa paling benar.

-SAYANG-

***

Kak Amir

Dek, biar kakak yg anter?

Ga usah kak ngerepotin

Ga ap dek, kan waktu
it emg mau anter jemput

Haha, kakak bukan ojek

Buat lo, gue jd ojek gpp

***

"Emang susah jadi orang cantik, baru putus udah ada yang deketin," ujar gadis ini percaya diri. Ia menatap pantulan wajahnya di kaca, merapikan rambutnya lalu mengambil barang yang ia perlukan.

"Laptop, buku, charger, dompet, pena." Muthiah memasukan barang ke dalam tas, ia akan pergi ke rumah Lala untuk membuat makalah bahasa Indonesia.

Selesai memasukkan semua barang, kakak tingkat yang bernama Amir ini masih kekeh ingin mengantarnya. Katanya si sekalian karna dia ingin pergi. Ya sudahlah, tidak apa, sekalian menghemat ongkos.

"Mamiii!" Muthiah berteriak sambil berjalan keluar kamar mencari induknya, maksudnya ibunya.

Melihat Corie berada di dapur, ia langsung berjalan mendekat. "Mii mamiii ..!"

"Apa nak? Astagfirullah, teriak-teriak kek di hutan." Wanita itu menoleh menatap anaknya yang berpenampilan rapi.

Muthiah hanya cengengesan, "Ma, Tia mau-"

"Ya ya, ambil 20 ribu di dompet mama." Corie sudah tau dari penampilan dan suara gadis ini mau minta apa, lihatlah anak gadis satu ini langsung cengar cengir tanpa dosa.

"Hehe, makasih mamiii!"

Setelah mengambil apa yang ia butuhkan, ponselnya berbunyi, melihat nama kak Amir yang menelponnya langsung ia angkat.

"Kakak udah di depan."

"Oke, Muthiah pamit dulu." Ia mematikan ponsel lalu merangkul tasnya, "Buset, tas apa dosa berat banget," gumamnya pelan karna merasakan beban tas yang berat.

"Mami, kak Amir udah nunggu Tia di depan." Muthiah salam tangan dengan mamanya lalu berjalan keluar bersama mamanya yang tentu ingin melihat kakak tingkatnya itu.

"Hati-hati, jangan pulang terlalu malem, kabari mama, tugasnya harus selesai, gak usah berepisode terus pergi lagi."

"Iya ma, yaampun."

Selepas sampai di depan, ia sedikit kaget karna kak Amir berdiri di depan pintu mobil.

"Tante," pria tinggi itu berjalan masuk ke dalam perkarangan rumah dan salam dengan mamanya Muthiah.

"Oh, ini Amir. Pake mobil anternya?" tanya Corie karna melihat mobil itu disandar.

"Iya tante, bolehkan?"

"Hm, hati-hati."

****

"Jadi lo putus sama kak Adit?" tanya Lala sambil membuka laptopnya.

SAYANG✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang