7 - Hotel

35 6 19
                                    

Sebenarnya cara gue buat dapet temen itu dengan cari perhatian. Tapi kayanya cara gue salah ya?

—SAYANG—

***

Tok! Tok! Tok!

Suara ketukan pintu rumah Wafiq cukup berisik dengan panggilan namanya. Kedua pria ini saling melirik menyuruh satu sama lain untuk membukakan pintu.

"Sumpah gue males banget, dia manggil lo." Wafiq menyuruh Zafir untuk membukakan pintu.

Zafir mengeluarkan asap rokoknya dari mulut. "Ck, gak ada sopan-sopannya ke rumah cowok jam delapan malem." Ia berdecak malas, berdiri dari duduknya dan berjalan ke arah pintu lalu membukanya.

"Tolongin gue dulu, please."

Anna. Gadis itu datang dengan celana pendek diatas lutut, baju crop ketat ditutupi jaket, perut gadis ini terlihat jelas dengan paha yang terekspos. Rambutnya dicepol, menunjukkan lehernya yang memerah, positif thinking dulu, mungkin itu digigit nyamuk.

"Tolong apa?" tanya Zafir, ia kembali merokok depan gadis ini bahkan mengeluarkan asapnya tepat di depan wajah Anna.

"Ck, lo depan gue aja ngerokok. Depan Muthiah lo buang." Anna berdecak kesal, ia berjalan masuk ke dalam tanpa permisi.

Bibir Zafir terangkat, "Cuma berlaku di Muthiah," gumamnya pelan.

"Waf, gue numpang nginep sini ya?"

Wafiq menoleh kaget, ia sampai terbatuk dan menyemburkan air di dalam mulutnya. Zafir juga sama terkejutnya, bahkan ia spontan berteriak. "Lo gila?!"

"Kenapa gak nginep rumah temen lo?" tanya Wafiq heran, ia tau rumah Anna jauh dari sini, bisa 1 jam lebih perjalanan untuk sampai ke rumahnya dari universitas. Karna Anna ini mahasiswi rajin ke kampus dan juga ketua kelas, ia sering bulak balik menghabiskan bensin.

"Gue kan temen lo," jawab Anna, gadis itu duduk di sebelah Wafiq.

"Gak di sini juga, An! Wafiq punya pacar, ntar lo—"

"Iya gue tau, lo jadian kan sama Inul?"

"Kalo pun gue gak punya pacar juga, ya kali gue bolehin cewe nginep sini." Kata Wafiq, ia menghela napas sebelum memberi petuah.

"Denger An, gue punya pacar. Gue cowok, lo cewek. Walaupun kita temen, tetep gak boleh satu kostan. Ntar tetangga mikirnya yang enggak-enggak. Apa si susahnya nginep temen yang lain?" Wafiq memandangnya heran. Sementara itu Zafir memainkan ponselnya membuka roomchatnya dengan Muthiah, memberi tau bahwa Anna ada di sini.

"Lo ngusir gue?" tanya Anna polos.

Pria ini menghela napas, "Iya gue ngusir lo. Lo gak punya temen cewe?"

"Punya, tapi benci semua sama gue."

"Jadi tadi ngapain lo ke kampus? Terus kemana lagi sampe jam segini gak balik?" tanya Zafir penasaran.

"Gue tadi pagi emang di kampus, ketemu sama kating. Ngobrol, diskusi, terus gue ganti bajukan, gue bawa di tas. Awalnya si gue mau nginep di rumah Muthiah, tapi gue yakin si dia gak mau."

"Oke gue telpon Muthiah." Zafir langsung menelpon sahabatnya. Berharap gadis itu mau menerima Anna menginap semalam.

Tak butuh waktu lama, Muthiah menjawab telponnya.

"Mut, boleh gak kalo Anna nginep tempat lo?" tanya Zafir langsung.

Diam. Muthiah tidak menjawab pertanyaan Zafir melainkan suara notifikasi pesan muncul diponsel pria ini.

SAYANG✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang