BAGIAN 5

79 20 0
                                    

Penghapus 1 biji,

Pulpen 50 biji.

Pensil 20 biji.

Penggaris 1 satu biji.

Intinya gua mau pulpen gua balik, dengan cacatan masih bisa di gunakan.

Tertanda tangan.
Yula Adelnata.

Julio menatap ketas itu lekat.

"Anjir, bisa bisanya gua minjem pulpen dia segini banyaknya," herannya.

"Plis gua gak nyangka banget, udah lama banget ya, sekarang udah gak tau tuh pulpen larinya kemana." Julio tersenyum tipis membacanya.

tapi rasanya Julio lemes banget karena takut uangnya gak cukup buat beli ini semua.

Kalo di hitung.

Diketahui:

Penghapus 1 : Rp 1.000

Pulpen 1 : Rp 2500

Pensil: 2000

Penggaris: 3000

Pertanyaan: berapa uang Julio yang harus ia bayar kan untuk membeli alat tulis pada Yula?

Jawab:

Harga pulpen yang harus di beli.

Beli pulpen 50 harga 1 pulpen  Rp 2500

Jadi 50 di kalih 2500 adalah

Jadi 50 di kalih 2500 adalah

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Julio kaget dengan hasilnya.

"Adoh otak gua lelet banget sih kalo sama matematika." Julio garuk garuk kepalanya stres.

"125 itu berati berapa ribu?" Tanya binggung.

"Matematika ilmu yang menyenangkan." Senandung Juni dan di ikuti oleh yang lainnya.

"Jangan takut belajar matematika aaaa." lanjut Yolga

"Ayo belajar hingga kita menjadi hebattt." Celetuk Haidar gak jelas.

Semua memberhentikan langkahnya saat sudah berada didekat Julio.

"Perasan gak gitu njir liriknya." koreksi Staria.

Haidar menatap Satria binggung.
"Lahh salah yah?" Tanyanya polos.

Juni maju dan mengosek kepada Haidar.

"Anjing sakit bego."

"LO SEMUA BEGO."

Semua mata menatap Julio binggung. Dirinya bagaikan gembel karna sendari tadi sibuk bergelut dengan kalkulatornya.

Mana lesehan lagi di lantai.

"Wahai sahabat ku, apakah kau perlukan bantuan." Tanya Juni tersenyum mengejek Julio.

Julio menhela napasnya.

Yolga menatap Julio kasian.
"Lo ngapain sih?" Tanyanya.

Julio menyerahkan satu kertas itu kepada Yolga.

"Itu, gua beli itu harus punya duet berapa yah?"

Yolga melihat kertas itu, yang lain juga ikut melihatnya.

"Eh apan apaan lihat dong." kata Haidar mendekat ke arah Yolga.

"Heh, Haidar jangan ijek kaki gua." sentak Satria.

Helon mendekati Julio, dari pada rusuh sama Haidar, Satria dan Juni. Mending ia gabung sama yang waras.

Juni mengangguk singkat.

"Ohhh gampang ini mah, soal matematika, kecil." ucap Juni sembari menjentikkan jarinya.

"Idih, sok bisa banget lo, matematika aja selalu remed." ejek Satria.

"Diem ye, mulut babi. Jangan sebar fitnah, dosa lo." Kata Juni.

Satria memutar bola matanya malas.
"Fitnah fitnah, mata lo tuh fitnah"

Juni tak memperdulikan Satria.
"Gua tau jawabnya Jul." ucapnya percaya diri.

Helon tersenyum miring.
"Berapa?" Tanyanya.

"Gampang, Si Julio tunggal kasih ibu penjaga koperasi uang satu juta, udah clear, semua selesai, yakin kok pasti nanti ada kembaliannya."

Mata Julio melebar.
"Jawaban looooooo........."

"Sangat membantu."

_pulpen_

Asli ini aku juga binggung berapa yang harus di bayar, lemot banget otak kalo pasal itung itungan😭🙏

BOLPOIN✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang