BAGIAN 7

65 19 0
                                    

"Onde mandeee, sakit lu?" kaget Juni yang baru saja datang masuk ke kelas itu.

Ia baru aja masuk ke kelas dan mendapati Julio sudah menunduk lemas di mejanya.

Setelah kejadian kemarin hal itu membuat Julio sedikit merasa frustasi.

"Kit ati dia gais, kasian sekalih." sahut Satria.

"Makanya jangan jatuh cinta, kalo enggak mau nangung resikonya." Sahut Helon.

Juni duduk di sebelah Julio.

"Aduhh kasian banget yang cintanya di tolak kit ati banget huhu, sedih." goda Juni namun tak juga mendapatkan respon dari Julio.

"Jangan gitu Jun, kasian dia." bela
Haidar.

"Bener, kalian tuh gak ngerti gimana perasaan Julio, jadi mending kita hibur saja dia, biar semangat lagi, masak kalian mau sih teman kalian galau karena cinta?" Helon geleng geleng kepala.

"Halah, ngapain juga orang kek dia di kasih hani, oh yah btw lo udah kasih barang yang lo beli kemaren?" Tanya Juni pada Julio.

Julio mengangkat dagunya.
"Udah kok, udah gua kasih. Ngapain juga gua simpen." jawab Julio lemas dan langsung menunduk lagi.

"Astaga, galau banget sih. Udah dong galaunya, masih banyak cewek di luar sana." cibir Satria.

"Ya udahh sihh." sahut Julio tiba tiba.

Sementara di sebelah sana. Yula baru saja datang masuk ke kelas di ikuti dengan kara.

Julio sendari tadi menatap kedatangan Yula tanpa berkedip. Sementara Yula hanya berlalu begitu saja.

Saat sampai di bangkunya Yula terkejut dengan sesuatu yang ada di laci mejanya. Satu bungkus kresek putih.

"Apaa tuh?" Tanya kara.

"Gak tau." jawab Yula binggung.

Yula duduk dan diikuti oleh kara.

Lantas Yula pun membuka kantung plastik itu dan mendapati pulpen dan pensil di sana. Beserta penghapus dan penggaris satu.

Yula kaget, apa lagi ada satu surat yang nyempil di sana.

Yula dengan perlahan membuka kertas itu.

Yulaaa

Maaf yah buat lo Riris,

Maaf gua sering minjem barang lo.

Gua suka aja gitu minjem di elo.

Tapi gak tau kalo lo malah gak suka.

Maaf yahh..

Janji gak bakal pinjem sama lo lagi.

Ini barang barang yang pernah gua pinjem.

Gua balikin yah sekarang.

Makasih.

Tertanda tangan
Julio Anendra

Entah kenapa Yula sedikit terketuk membaca itu. Kenapa rasanya sedikit sakit yah.

Ia emang gak suka aja lihat Julio selalu minjem barang padanya, apa lagi gak di balikin.

Tapi kali ini kenapa ia sedikit kasian melihat Julio begini?

_pulpen_

BOLPOIN✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang