IWCMOF - 02

5K 706 6
                                    

Gadis yang memiliki surai perak khas keluarga Duke Ambrosius nampak sedang berjalan dengan anggun.

Iris hitam pekatnya memandang lurus ke depan, walaupun sebenarnya gadis itu memerhatikan sekitarnya dengan seksama.

Ah, sudah berapa lama sejak terakhir kali aku melihat mansion ini? Bajingan gila itu mengurungku di kediamannya selama ini, aku pikir karena dia terlalu mencintaiku hingga tidak ingin membiarkanku keluar, ternyata malah berselingkuh dengan sepupuku sendiri!

Alexia memang mempunyai sepupu yang tinggal bersamanya, dikarenakan ia dan sepupunya ini memiliki umur yang sama dan akan dikirimkan ke akademi yang sama sehingga orang tua sepupunya menitipkannya pada Duke Ambrosius.

Sophia Frumentius.

Sophia adalah sepupunya, anak dari pasangan Viscount Frumentius. Sophia dikenal sebagai pribadi yang polos dan sangat menjaga sikapnya sehingga tidak sedikit juga pria yang berniat menjadikannya istri.

Hanya saja sikap aslinya sangat bertentangan dengan citra yang ia miliki, hanya ia dan keluarga Ambrosius saja yang mengetahui sikap asli Sophia. Walau Sophia tidak pernah menunjukkan sikap aslinya di depan mereka tetapi Keluarga Ambrosius bukan sekumpulan orang bodoh yang tidak bisa melihat gelagat seseorang.

"Alexia! Sedari tadi kupanggil tidak menyahuti ku, bahkan menoleh pun tidak huh! " ucap seseorang dibelakang Alexia sambil menepuk keras pundaknya membuat si empu terkejut.

"Alexa?"

"Ya, ini aku! Kau ini sedang melamunkan apa sih sampai tidak mendengar saat aku berkali-kali memanggilmu?" ketus Alexa.

Alexa Ambrosius, itulah namanya, saudari kembar Alexia yang hanya terpaut 10 menit darinya. Ah jika melihat Alexa rasanya Alexia ingin menangis, pasalnya Alexa yang seharusnya menjadi menteri kehutanan terpaksa turun dari jabatannya dan bersama dengannya akan dilakukan hukuman mati akibat Alexia yang dituduh meracuni Sophia.

Kekaisaran Rowena memiliki hukum dimana jika seseorang melakukan sesuatu yang melanggar hukum, maka akan berdampak juga pada seluruh keluarga mereka.

"Hei, ada apa denganmu? Matamu kenapa menjadi merah begitu?" dengan cepat Alexia mengusap matanya.

"Sepertinya saat dalam perjalanan, mataku terkena debu," elak Alexia. Sebelum Alexa bertanya lebih jauh, Alexia harus segera mengganti topik.

"Oh ya, kau jadi ikut dengan ayah? Bagaimana bisa? Bukankah ayah tidak mengizinkanmu kemarin?" sembari menikmati suasana mansion, Alexia dan Alexa berbincang-bincang mengenai beberapa hal.

"Ugh, kau tidak tahu seberapa sulitnya aku harus membujuk ayah agar aku bisa ikut dengannya menuju Hutan Argos!" Alexa terus-menerus mendumel kesal lantaran mengingat apa yang ia lakukan kemarin.

Alexia hanya terkekeh di sebelahnya, ternyata Alexa ku masih tidak berubah, yah walaupun di masa lalu dia sering mengumpatiku karena masih terus bersama dengan bajingan brengsek itu. Ugh, bahkan untuk mengucapkan namanya saja membuatku merasa jijik.

Kening Alexia mengernyit ketika mengingat seberapa bucinnya dia pada Daniel, saking mencintainya bahkan dia tidak bisa membedakan mana yang berlian dan mana yang batu kerikil.

"Oh ya, bagaimana hubunganmu dengan Putra Mahkota kesayanganmu itu?" Goda Alexa pada Alexia. Sebenarnya Alexa- ah tidak, bukan hanya Alexa melainkan hampir seluruh murid Akademi Othniel mengharapkan Alexia dan Ethan untuk menjadi pasangan.

Pada dasarnya banyak yang menghubungkan seseorang dengan seseorang lainnya jika dianggap mereka setara, seperti Alexia dan Ethan yang dijuluki pasangan Raja dan Ratu Akademi Othniel.

Alexia yang mendengar itu entah mengapa tiba-tiba tersenyum sendiri yang semakin membuat saudarinya itu semakin gencar menggodanya.

"Eyy, apa ini? Apakah Dewi Athena akhirnya telah jatuh pada pesona sang Putra Mahkota?"

"Ugh, sungguh aku ingin sekali memukul wajahmu!" dengan itu akhirnya Alexa berlari untuk menghindari Alexia, karena Alexa tahu Alexia tidak mungkin berlari jika terdapat maid ataupun pengawal.

Alexa di depan sana menahan tawanya, demi apapun dia bisa membayangkan bagaimana kesalnya Alexia sekarang.

Lihat saja kau Alexa! Aku akan membalasmu nanti!

Sambil sibuk mendumel dalam hati, Alexia masih terus berjalan dengan anggun sambil mengepalkan tangannya, ia yakin pasti Alexa akan mengatakan hal itu pada keluarganya sehingga ia akan semakin digoda!

Namun, perjalanan Alexia terhenti saat mendengar suara seseorang yang tidak asing memanggilnya di belakang. Tangan Alexia yang sudah mengepal semakin dieratkan.

"Alexia?"

Ah, suara sialan itu. Haruskah ku mulai akting ini sekarang?

Dengan cepat Alexia mengubah ekspresinya yang awalnya datar menjadi tersenyum manis lalu memutar tubuhnya menghadap asal suara yang memanggilnya.

Itu dia, gadis yang menghancurkan hidupnya. "Ya, Sophia?"

Sophia, aku bersumpah akan membalas perbuatan kalian!

I WILL CHOOSE MY OWN FATETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang