Ekhem, jangan lupa follow, vote, dan komen ya~
Happy reading!
___________________________________________
Beberapa minggu pun terlewati tanpa disadari Alexia. Pergantian anggota Fergon pun akan dilakukan dalam waktu dekat ini.
Dengan berbagai macam tes di dalamnya, Alexia juga dengan Ethan berlatih dan belajar dengan keras untuk mencapai tujuannya.
Dibanding tes esai, sebenarnya Fergon lebih mengedepankan kemampuan fisik dan sihir. Tujuannya sendiri untuk mencari para pengguna sihir berbakat dan Ksatria untuk dibawa menuju wilayah Tenggara.
Maka dari itu, Alexia saat ini tengah berada di hutan yang tidak jauh dari Akademi untuk melatih kemampuan memanah nya.
Jujur saja, semenjak lulus dari Akademi di kehidupan pertamanya dulu, Alexia tidak pernah memegang senjata. Menurutnya dia hanya perlu fokus dalam politik dan mengabdi pada Daniel.
Dengan membawa beberapa peralatan archery seperti arrow, arrow rest, finger tab, alat pembidik, chest guard, arm guard, dan quiver. Alexia sudah siap untuk melatih kembali kemampuannya.
Alexia menarik busur panahnya dengan sedikit gugup, mata kanannya ditutup kemudian fokus menatap papan target yang berjarak tiga meter darinya.
Dengan ragu-ragu Alexia melepas busurnya yang sialnya mengenai salah satu batang pohon, anak panah yang tertancap menghasilkan suara yang cukup keras sehingga burung-burung berterbangan menjauh.
"Sial, aku benar-benar melupakan bagaimana cara memanah." gerutu Alexia sambil menghentakkan kakinya.
Beberapa kali percobaan sudah dilakukan Alexia, sekalinya mengenai target malah berada di angka tiga. Sungguh sial dirinya!
"Ugh, kalau begini bagaimana aku bisa lolos dalam ujian itu?!" kesal Alexia sambil mengusak rambutnya kasar.
Tanpa disadari Alexia, ada sesosok pria yang terkekeh di belakang salah satu batang pohon. Dari awal sebelum Alexia datang, pria itu sudah datang terlebih dahulu.
Pria itu berjalan mengendap-endap di belakang Alexia, tangannya menyentuh pundak Alexia.
Alexia yang terkejut langsung memelintir lengan seseorang yang sudah dengan lancang menyentuh dirinya.
"Argh! Ini aku, Alexia!" erang sang pria, sungguh kekuatan Alexia sangat besar! Tangannya serasa ingin patah, pria itu sudah pasrah apabila lengannya mengalami patah tulang.
Mengenali suara yang tidak asing, Alexia sontak melepaskannya sambil menendang punggung tegap pria itu. "Sialan kau Devan! Berani-beraninya kau mengejutkanku!"
Devan --pria yang terjatuh dengan tidak elitnya itu-- mencibir dalam hati,
Cih! Asal mereka tahu, gadis ini sebenarnya tidak seanggun yang dirumorkan, bahkan sedari dulu aku selalu dirundung nya!Devan Grevonshire merupakan anak kedua Duke Grevonshire. Devan merupakan sepupu Alexia, ibu Devan adalah adik ketiga Edward --Duke Ambrosius--.
"Bukankah kita impas? Kau nyaris membuat lengan indahku mengalami patah tulang!" kesal Devan sambil menepuk-nepuk lututnya.
Pria dengan surai merah marunnya itu menatap sang gadis dalam, menilik dari atas sampai bawah yang membuatnya mendapatkan tinjuan di kepalanya.
"Argh! Apa yang kau lakukan?!"
Alexia hanya acuh tak acuh sambil menyilangkan kedua tangannya di depan dada, "Harusnya aku bertanya padamu, dasar pria mesum!"
Manik hijau Devan membelalak, seorang Devan yang menjadi incaran wanita disebut mesum oleh sepupu biadabnya ini?!
KAMU SEDANG MEMBACA
I WILL CHOOSE MY OWN FATE
Fantasía[Aku saranin untuk follow akunku untuk mendapatkan info setiap update!] [Discontinued] [Kingdom series #1] Cinta, kasih sayang, dan pengkhianatan sudah pernah dirasakan oleh gadis ini. Alexia Ambrosius, itulah nama dari gadis itu. Gadis yang mendap...