IWCMOF - 03

4.6K 675 2
                                    

Suasana ruang makan kediaman Duke Ambrosius nampak hening.

Setelah menyelesaikan sarapan mereka, serentak Keluarga Ambrosius beserta Sophia pergi keluar untuk menghantar Duke Ambrosius, Alexa dan kakak laki-lakinya --Eros-- untuk melakukan inspeksi ke Hutan Argos.

"Kalau begitu, aku pergi dulu. Dan Alexia, maaf ayah tidak bisa menemani dirimu saat hari keberangkatanmu ke Akademi." ucap Duke Ambrosius tidak enak.

Alexia menggeleng, memahami jika ayahnya adalah orang yang sibuk jadi wajar saja. "Tidak apa-apa ayah, bagaimanapun ini adalah tugas ayah sebagai Duke Kekaisaran Rowena. Sebaliknya aku berharap Dewa Ailous selalu memberkati kalian."

Duke Ambrosius tersenyum tipis, "Ah ya, dan beritahu juga adikmu agar jangan membolos saat kelas berpedang, Mr. Ken sampai mengeluhkannya padaku."

Alexia hanya terkekeh saja mendengarnya, "Baik, ayah. Akan kusampaikan padanya nanti."

Setelah itu, Duke dan Duchess sedikit berbincang, begitupun dengan Alexia, Alexa, dan Eros. Dikarenakan inspeksi akan dilakukan selama 2 minggu, Alexa dan Eros akan datang terlambat masuk Akademi.

Duke, Eros, dan Alexa kemudian memasuki kereta, lalu memulai perjalanan inspeksi mereka.

----

Alexia saat ini sedang mempersiapkan diri untuk mengikuti pesta teh yang diselenggarakan oleh Marchioness Filipi.

Alexia tidak terlalu mengkhawatirkan penampilannya, ia tahu para maid memiliki keterampilan dalam hal mempercantik seseorang.

Hanya saja membutuhkan waktu yang cukup lama mempersiapkan diri, kira-kira 4 jam untuk menyelesaikan semuanya. Bahkan Alexia sampai tertidur saking lamanya.

"Nona, bangunlah. Sebentar lagi Anda dan Duchess akan segera berangkat." ucap Diana sambil mengguncang pelan tubuh Alexia.

Alexia terbangun sambil mengerjapkan matanya, "Eung, baiklah. Tolong antarkan aku menuju Ibu, ya."

Sebenarnya Alexia tidak harus ikut dalam pesta teh tersebut, dikarenakan Alexia yang masih dibawah umur dan belum melakukan debutante.

Namun, siapa kaum bangsawan yang tidak mengenal Alexia? Seseorang yang sudah berprestasi semenjak dirinya masih kecil sehingga banyak bangsawan yang membujuk Duchess untuk membawa Alexia dan berniat menjodohkan Alexia dengan Putra mereka.

Ah, alasan utama mereka sebenarnya dikarenakan Alexia merupakan anggota keluarga Ambrosius, sehingga mereka akan memperoleh koneksi dengan banyak bangsawan tingkat tinggi lainnya.

"Alexia, kau sudah disini?" Duchess Ambrosius sambil tersenyum.

Duchess Ambrosius sebelum menikah dengan Duke merupakan Putri dari pasangan Marquess dan Marchioness Elgirda, keluarga bangsawan yang setia pada Kekaisaran. Semasa mudanya, Duchess sudah dikenal sebagai Bunga diantara kaum bangsawan. Kecantikannya bahkan tidak luntur walaupun usianya sudah tidak lagi muda.

"Ya, Ibu. Haruskah kita berangkat sekarang?" kemudian mereka segera berangkat.

Perjalanan menuju kediaman Marquess Filipi memakan waktu cukup lama, "Alexia, kudengar saat terakhir kali kau mengunjungi istana, kau bertengkar lagi dengan Putra Mahkota, benarkah itu?"

Oh tidak, Ibunya berbicara dengan mengedutkan bibirnya membuat Alexia memandang Ibunya ngeri.

"Eum... Maafkan aku Ibu, hanya saja aku merasa sedikit jengkel pada Putra Mahkota sehingga memancing pertengkaran itu." sungguh rasanya Alexia agak menyesal ikut dengan Ibunya, andai saja Ayahnya disini.

Duchess hanya menghela nafasnya lelah, "Kau tahu pertengkaran diantara kalian mungkin akan membawa dampak negatif pada hubungan kalian di masa depan, Alexia. Walaupun kalian memiliki hubungan yang tidak baik, bagaimanapun juga Putra Mahkota merupakan Calon Kaisar di masa depan dan kalian akan bekerja di dunia politik bersama."

Alexia memiliki minat besar di dunia politik. Di kehidupan sebelumnya Alexia melupakan satu hal dimana jika dirinya akan terjun di dunia politik, itu berarti ia akan bekerja dengan Ethan.

Tetapi memang pada dasarnya Alexia tidak menyukai Ethan sehingga ia mendukung fraksi Daniel pada saat itu.

"Maafkan aku Ibu, akan kuusahakan untuk tidak mengulanginya lagi." sesal Alexia, walaupun tidak bersungguh-sungguh.

Setelah menempuh perjalanan selama kurang lebih lima puluh menit, akhirnya mereka sampai di kediaman Marquess Filipi.

Mansion kediaman Marquess Filipi nampak asri dengan banyak bunga di dalamnya, membuat para tamu nyaman di kediamannya.

Para maid nampak berjejer di sekitar tempat untuk menyambut para tamu, "Duchess dan Lady Ambrosius, silahkan mengikuti saya." ucap salah satu maid sambil membungkuk.

Duchess Ambrosius dan Alexia mengikuti arahan maid itu, setelah sampai di taman tempat pesta teh diselenggarakan, maid tersebut undur diri.

"Duchess dan Lady Ambrosius! Selamat datang di kediaman kumuh kami, terima kasih sudah menerima undangan minum teh dari saya." sapa Marchioness Filipi sambil merendah, hal tersebut sudah biasa bagi para bangsawan.

"Apa maksudmu Marchioness? Justru aku yang harus berterima kasih padamu karena telah mengundang kami." ucap sang Duchess, kemudian mereka diarahkan ke meja yang sudah disediakan.

Setelah saling mengucapkan salam, mereka pun lanjut mengobrol. "Aku tidak menyangka Duchess terutama Lady Ambrosius akan datang kemari!" salah seorang wanita berucap, dia adalah Baroness Hilda.

"Baru pertama kali aku melihat wajah Lady Ambrosius secara langsung, ternyata wajahnya secantik yang dirumorkan!"

Alexia hanya tersenyum tipis mendengarnya, dalam hati ia sudah mengumpat. Di masa lalu, awalnya ia senang begitu mendengar banyak pujian yang ditujukan padanya, namun akhirnya mereka semua berpaling ketika Sophia yang saat itu sudah menjadi Putri Mahkota datang.

Ck! Dasar wanita-wanita munafik. Andai saja aku bukanlah seorang bangsawan, aku lebih memilih untuk hidup sebagai rakyat biasa. Gumam Alexia dalam hati.

"Duchess, Putraku saat ini berada di pasukan Ksatria Kuda Putih yang dipimpin oleh Putra Mahkota. Umur Putraku dengan Lady Ambrosius hanya berjarak lima tahun, menurutku mereka akan nampak serasi jika bersama!" tawar salah satu wanita disana.

Alexia hanya tersenyum canggung mendengarnya, bagaimana bisa kau memperkenalkan Putramu yang terpaut lima tahun denganku!

"Countess Vivilda, aku tidak berniat untuk menjodohkan Putriku dengan siapapun. Aku membebaskannya dalam memilih pasangan yang ia cintai, jika ia dijodohkan aku takut bila ia tidak bahagia saat menjalani pernikahannya nanti." ujar Duchess setelah meminum tehnya yang membuat Alexia tersenyum bahagia.

Ibu, aku mencintaimu!

-----
FYI
*Debutante itu semacam upacara debut yang dilakukan oleh para bangsawan untuk terjun ke dunia sosialita.

Haloo met malem semuanyaa, sebelumnya makasih banget buat yang udah votmen yaa.

Dan juga aku mau ngucapin maaf untuk beberapa waktu aku ga update dulu, sebab sebentar lagi aku harus menghadapi PAS.

Aku juga ga janji bakal crazy update untuk selanjutnya karena kesibukan aku cukup banyak karena ada di kelas akhir.

Apalagi tugas udah banyak banget T-T

I WILL CHOOSE MY OWN FATETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang