Ekhem, jangan lupa follow, vote, dan komen ya~
Happy reading!
_________________________________________
"Your attention, please!" suara itu menggema hingga memenuhi seluruh ruangan. Atensi para murid pun teralihkan pada pria paruh baya yang menjabat sebagai Kepala Sekolah Akademi Othniel.
Pria itu berdehem, kemudian melanjutkan pidato yang sudah tersusun rapi dalam memorinya. "Selamat pagi anak-anak, saya ucapkan selamat atas keberhasilan kalian setelah melewati ujian Fergon."
"Seperti yang sudah diinfokan kepada kalian, hari ini merupakan hari penentuan untuk kalian semua. Saya mengharapkan hasil yang terbaik dari kalian,"
"Sebelum itu, saya akan menginfokan sedikit mengenai apa yang akan kalian lakukan saat sudah memasuki kawasan."
Sang Kepala Sekolah mengibaskan tangannya hingga muncul sebuah layar hitam yang menampilkan sebuah gambar, "Mulanya kalian akan masuk ke dalam portal yang menghubungkan dunia ini dan dunia lain, kalian akan dikelompokkan menjadi dua pasangan dan masing-masing kelompok dikirimkan di lokasi yang berbeda namun di dunia yang sama untuk beberapa kelompok."
Gambar pun berganti menjadi objek-objek bercahaya, "Carilah inti cahaya yang masing-masing memiliki mana yang berbeda. Inti cahaya berwarna merah melambangkan sihir fire, biru untuk sihir water, abu-abu untuk sihir wind, dan coklat untuk sihir earth,"
Layar berubah menjadi titik-titik berwarna hitam dengan garis-garis di sana, "Titik-titik ini adalah lokasi dimana inti mana itu berasal, saat sudah berada di dunia lain, kalian akan diberikan sebuah peta yang berisikan koordinat letak inti cahaya itu."
Portal pun mulai terbuka, "Waktu untuk kalian menjelajah adalah satu minggu, setelah itu kalian akan langsung di teleportasi 'kan kemari."
Sebuah tas coklat muncul disamping para peserta, "Untuk persediaan makanan, kalian bisa lakukan dengan berburu. Pihak Akademi hanya akan menyediakan rempah-rempah sebagai pelengkap dan pakaian yang akan kalian gunakan," para siswa --terutama gadis bangsawan-- banyak yang menggerutu, sebab mereka tidak pernah menyentuh dapur sama sekali.
"So, good luck kids." setelah itu, mereka semua --dipaksa-- masuk ke dalam portal dan tibalah mereka di dalam dunia lain.
-----
Alexia terhuyung setelah memasuki portal, wow, sesungguhnya sudah lama ia tidak memasuki dunia lain seperti ini. Seingatnya, terakhir kalinya ia memasuki dunia lain adalah ketika ia memasuki kelas akhir.
Pemandangan yang pertama kali menyambutnya adalah hutan belantara dengan para peri kecil didalamnya, daun-daun pepohonan sungguh memenuhi sehingga cahaya matahari tidak terlalu terlihat.
Alexia melirik tempat di sampingnya, sepertinya terjadi kendala pada partnernya sehingga ia datang agak terlambat.
Langkah kakinya menuju batang pohon yang menjulur ke atas, gadis bersurai perak itu duduk di atas akar-akar yang menjalar.
Jari jemarinya ia arahkan pada batang, matanya tertutup menikmati hembusan angin yang melewati tubuhnya.
Hingga sebuah tepukan pada bahunya membuat Alexia terkejut dan menolehkan kepalanya, menemukan seorang pria bersurai merah marun yang menatapnya dengan pandangan yang membuat Alexia memutar bola matanya malas.
"Ugh, dari sekian banyaknya pria, mengapa kau yang harus menjadi partnerku, pria cabul?" ejek Alexia. Mata Devan membola, apa katanya? Pria cabul?!
KAMU SEDANG MEMBACA
I WILL CHOOSE MY OWN FATE
خيال (فانتازيا)[Aku saranin untuk follow akunku untuk mendapatkan info setiap update!] [Discontinued] [Kingdom series #1] Cinta, kasih sayang, dan pengkhianatan sudah pernah dirasakan oleh gadis ini. Alexia Ambrosius, itulah nama dari gadis itu. Gadis yang mendap...