PROLOG

35 7 21
                                    

"Selain suka bintang, kamu suka apa?"

"Suka kamu."

GALEN terkekeh ketika mendengar jawaban dari lawan bicaranya, mengusap gemas rambut gadisnya itu. "Aku lebih suka kamu."

"Galen," panggil Nayla dengan nada yang lemah.

Dengan sigap, Galen mengubah posisinya. Yang sebelumnya membelakangi Nayla sambil memegangi kursi roda, kini sudah berjongkok di hadapan Nayla.

"Kenapa, Sayang?" jawabnya dengan lembut.

Nayla tersenyum. "Kamu gak akan ninggalin aku kan?"

"Syutt, kamu kalau sakit pasti mikirnya yang enggak-enggak. Jangan gitu," ujar Galen sambil mengerucutkan bibirnya, terlihat manja sekali.

Nayla tertawa melihat ekspresi itu. Ah mengapa menggemaskan.

Ya nama gadis itu adalah Nayla Lovania

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ya nama gadis itu adalah Nayla Lovania. Dia selalu berfikir, dirinya adalah gadis terberuntung di dunia, karena mempunyai lelaki yang paling bisa mengerti akan keadaannya, dan juga menemaninya dikala suka maupun duka.

Tampak berlebihan bukan? Tetapi itulah kenyataannya. Entahlah, ia berfikir ini hanya sebuah mimpi, mempunyai pacar seorang most wanted di sekolahnya, dan menjadi incaran para hawa di sana.

Memiliki wajah tampan tentunya.

Semenjak bersama Galen, Nayla merasa lebih aman. Tetapi ada saja yang tak suka melihat Galen mempunyai hubungan dengan Nayla.

"Kamu harus kuat ya, cepet sembuh," kata Galen kemudian mengecup dahi Nayla. "Waktunya istirahat, angin malam gak bagus buat kamu," ujarnya, kembali mendorong kursi roda tersebut.

"Aku masih pengen lihat bintang."

"Bintangnya mau tidur juga katanya," ujarnya dengan sangat random.

"Kamu tau bahasa bintang?"

"Tau, kan itu bakat terpendamnya aku."

Nayla menahan tawanya, "Aku harap, aku masih punya banyak waktu untuk sama kamu terus, Galen," ujarnya yang sangat pelan, tak terdengar oleh Galen.

Nayla tidak mempunyai riwayat sakit yang parah, hanya saja sejak dua hari lalu tubuh Nayla sangat lemah dan sempat pingsan saat upacara. Dengan panik, Galen langsung membawanya ke rumah sakit dan menyuruh Nayla untuk rawat inap sampai benar-benar sehat kembali.

***

Haii, ini cerita baru ya.

Kalau sepi ya wajar aja, memang biasanya begitu....

Kalau ada yang baca dan vote ya sukur, kalau enggak mau gimana lagi

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Kalau ada yang baca dan vote ya sukur, kalau enggak mau gimana lagi.

—Thanks for reading the story

NAYLATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang