YAMBH - 4

1.5K 120 2
                                    

Setelah usai kelas, kini Haechan sedang merapikan buku-bukunya.

"Ayo cepat mbul, kau ini lelet sekali astaga" ucap Renjun sambil menghela nafas pelan menahan emosinya.

Kelas selesai lebih awal karena dosen ada urusan mendadak tadi. Jadi Haechan dan ketiga sahabatnya berencana untuk pergi ke kantin kampus dan nongkrong sebentar sebelum mereka pulang.

"Bentar njun" ucapnya sambil sibuk mencari sesuatu

"Lo nyari apa sih chan" Tanya Jaemin

"Lo liat gantungan boneka bear gue nggak? Yang biasa gue cantelin di tas gue" tanya Haechan ke tiga sahabatnya

"Gantungan yang mana?" Tanya Jeno sambil membantu mencari gantungan boneka itu

"Yang dari kak Mark, kalian tau kan? Itu yang boneka bearnya warna coklat" jawab Haechan.

Selama ini ia selalu menyimpan barang-barang dari Mark. Haechan selalu merawat dengan baik barang-barang itu, bahkan di kamarnya ada sebuah boneka bear besar yang besarnya melebihi badan Haechan yang masih cantik dengan dibungkus plastik agar tidak kotor.

Boneka besar itu adalah ulang tahunnya yang ia dapat dari Mark tepat sebelum Mark pergi ke Kanada, meninggalkannya selama beberapa bulan. Mark selalu bolak balik ke Kanada karena harus mengurus perusahaan yang ada di sana saat papa nya sedang sakit.

Dan mulai saat itulah Mark mulai berubah, entah apa yang terjadi padanya hingga membuatnya seperti itu.

"Kamu cari ini?" Tanya seseorang sambil memberikan sebuah gantungan boneka bear berwarna coklat

"Nahh yeyy ketemuu" ucao Haechan dan mengambil gantungan itu

"Makasih" ucapnya sambil mendongak melihat siapa yang menemukannya

"Kenalin, aku Sungchan" ucap pria itu dengan tersenyum manis.

"Aku Haechan" ucap Haechan dengan senyum yang tak kalah manis dengan Sungchan

"Makasih ya udah nemuin gantungan ini" lanjutnya

"Tadi aku liat boneka ini jatuh dari tas kamu waktu kamu masuk kelas, terus waktu aku mau kasih eh, pak Suho udah masuk yaudah. Jadi baru aku kasih sekarang" jelas Sungchan

Haechan tersenyum dan mengangguk, sementara ketiga temannya hanya terdiam melihat tatapan Sungchan pada Haechan yang mengartikan sesuatu.

"Yaudah kalau gitu aku duluan ya" ucap Sungchan sambil menatap ke arah Renjun, Jaemin, Jeno, dan Haechan bergantian.

"Okey, hati-hati chan" ucap Haechan sambil melambaikan tangan nya. Melihat itu Sungchan tersenyum bahagia.

"Udah ketemu kan? Sekarang ayo ke kantin gue laper" ucap Jaemin menarik tangan Haechan agar ia cepat berdiri

"Iya na, bentar sabar dong" ucap Haechan sambil menenteng beberaoa buku di tangannya

Mereka berempat berjalan bersama menuju kantin. Saat tiba di kantin Jaemin langsung memesan makanan dan membeli beberapa camilan dan juga minuman.

"Chan, Njun, Jen kalian mau pesen makanan apa?" Tanya Jaemin

"Gue gapesen na" ucap Haechan

"Gue bakso aja lah" ucap Renjun pada Jaemin

"Aku samain aja sama kamu" ucap Jeno setia dengan eye smile nya

Dasar bulol! Semua aja samain sana Jaemin:)

Drtt drtt..

Pacarnya Bear♡

|Sayang, aku udah di depan lobi kampus
|Cepet kesini. Kamu udah kelar kan kelasnya?
10.05

Iya kak bentar|
Read

"Gue duluan ya guys" ucap Haechan sambil bergegas pergi.

Jaemin dan Jeno saling bertatapan dan kemudian menatap Renjun seolah meminta penjelasan tentang apa yang terjadi pada Haechan hingga ia tergesa-gesa untuk pergi. Bahkan makanan nya pun belum ia habiskan.

Renjun menghela nafasnya pelan "kak Mark udah di depan, kan tadi dia bilang ada janji sama kak Mark" ucapnya

Jaemin dan Jeno menganggukkan kepalanya berkali-kali dan melanjutkan makannya.

.
.

Haechan tersenyum bahagia melihat mobil Mark yang sudah berada di parkiran kampusnya. Dilihatnya Mark keluar dari mobil dan berjalan ke arahnya. Haechan kemudian berlari dan dengan semangat memeluk Mark hingga Mark hampir terjatuh ke belakang, untung saja Mark mempunyai keseimbangan yang kuat.

"Yaudah yuk masuk mobil, keburu hujan" ajak Mark dengan tangan yang masih setia merangkul pinggang Haechan.

Mark membukakan pintu mobil, dan tangannya setia berada di kepala Haechan. Melindungi kepala Haechan agar tak terbentok atap mobil.

Romantis sekali bapak mork<3

Mark lalu memutar dan masuk kedalam mobil. Mark melajukan mobilnya meninggalkan halaman kampus Haechan.

"Kita mau kemana kak?" Tanya Haechan

"Ke pantai. Kan kemarin kita gajadi pergi ke pantai" jawab Mark dengan sesekali menoleh ke arah Haechan

"Panas-panas gini?"

Ayolah ini hampir tengah hari. Sekarang sudah jam 10 lewat 10 menit. Jarak pantai dengan kampus Haechan pun lumayan jauh, bahkan jika pergi kesana membutuhkan waktu hingga kurang lebih 2 jam.

Sudah dipastikan saat tiba di sana, matahari sudah berada tepat diatas kepala. Pasti sangat panas bukan?
Haechan gamau kalau dirinya akan menjadi lebih hitam nanti karena pergi ke pantai di siang bolong.

"Mana ada panas? Orang mendung gini" jawab Mark

"Tapi kak, kalau kita ke pantai butuh waktu 2 jam. Pantai tuh hawanya panas banget. Aku gamau ya kalau nanti aku jadi gosong karena terbakar sinar matahari" ucap Haechan panjang lebar

Mark terkekeh mendengar ucapan Haechan. "Enggak sayang, nanti kita mampir ke apartemen aku dulu. Nanti kita siap-siap disana. Jam 1 baru kita berangkat"

"Tapi kalau nanti hujan?"

"Yaudah diem di apart ku aja" ucapnya sambil mengedipkan matanya genit

"Tapi kalau nanti Dad sama Mae marah gimana?" Tanya Haechan

"Gaakan. Tadi kakak udah ijin ke Daddy buat ajak kamu ke apart trus pergi ke pantai"

Haechan mengangguk, lalu terdiam.
Menatap mark dengan tatapan kagum. Ia bersumpah, ia sangat mencintai pria di depannya ini. Ia tidak akan pernah meninggalkan nya. Ia akan selalu percaya padanya.

Mark yang merasa di tatap menoleh ke arah Haechan. Tapi yang ia dapatkan adalah wajah manis Haechan dengan mata tertutup.

"Manis" ucapnya masih setia menatap wajah damai Haechan yang sedang tertidur.

Lampu sudah kembali hijau, Mark kembali melajukan mobilnya hingga mereka sampai di apart Mark.

"Sayang, bangun kita udah sampai rumah" ucap Mark sambil mengusap lembut surai Haechan.

Haechan menggeliat tanpa ada niat untuk membuka matanya. Matanya terasa sangat berat untuk terbuka. Mungkin karena kelelahan.

Mark tersenyum dan berjalan memutari mobilnya. Ia membuka pintu mobil dan menggendong Haechan memasuki rumahnya.

Diletakkannya Haechan ke ranjang milik Mark dengan lembut. Tangannya terulur untuk melepas sepatu Haechan.

"Maafin aku bear" ucap Mark lalu mengecup kening Haechan lama.



-Tbc-

Voment?

You and My Broken Heart || MARKHYUCK Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang