YAMBH - 16

1.2K 66 1
                                    

Setibanya di rumah, Jaehyun, Taeyong, Mark dan juga Haechan langsung menuju ke kamar masing-masing untuk membersihkan diri.

Taeyong yang lebih dulu selesai dengan urusan mandinya, kini berjalan keluar kamar dan pergi menuju dapur. Namun saat tiba di dapur, ia terkejut dengan Haechan yang sudah sibuk menyiapkan makanan untuk makan malam.
Taeyong berjalan menghampiri Haechan.

"Haechan, apa yang kamu lakukan sayang? Biarkan pelayan disini yang menyiapkan. Kau pasti lelah karena seharian jalan-jalan" ucap Taeyong mengambil piring yang ada di tangan Haechan.

"Tidak apa Mom, Haechan tidak terlalu lelah juga kok"

Haechan kembali ke arah kompor dan meletakkan beberapa makanan ke mangkok lalu berjalan ke arah meja makan dan menatanya dibantu dengan Taeyong dan juga beberapa pelayan.

"Sudah, sebaiknya kamu pergi panggil Mark! Biar Mommy dan bibi Kim yang melanjutkan ini" suruh Taeyong.

Haechan mengangguk dan menuruti apa yang diperintahkan calon mertuanya itu. Haechan berjalan menaiki tangga dan pergi menuju kamarnya dan juga Mark.

Haechan membuka pintu kamar perlahan dan dilihatnya Mark sedang berselonjoran di kasur dengan bermain ponsel.

"Kak, makan malam udah siap. Turun!" Ucap Haechan berjalan ke arah Mark dan mengambil ponsel Mark.

"Iya"

Mark dan Haechan keluar kamar bersama lalu turun dan pergi menuju meja makan. Disana sudah ada Jaehyun dan Taeyong yang menunggu mereka berdua.

"Selamat makan" ucap sang kepala rumah tangga.

"Selamat makan" ucap Taeyong, Mark dan Haechan.

Mereka mulai makan malam dengan tenang hingga Jaehyun berusara.

"Kalian kembali ke korea kapan?" Tanyanya.

Mark menatap Jaehyun sambil menelan makanannya.

"Besok kami rencana pergi ke Amerika Dad, sekalian habisin waktu liburan Haechan" ucap Mark.

Haechan yang mendengarnya terbatuk karena kaget dengan ucapan Mark. Pasalnya kekasihnya itu tidak bilang apapun padanya. Hanya bilang kalau mereka akan pergi berlibur ke Spanyol sambil berkunjung ke rumah orang tua Mark. Mark tidak berbicara apapun tentang liburannya ke Amerika.

"Kau tak apa?" Tanya Taeyong khawatir.

Mark yang melihat Haechan tersedak dengan sigap menyodorkan segelas air mineral.

"Kak, kenapa kak Mark gak bilang apapun pada ku tentang liburan ke Amerika? Kakak cuma bilang kita liburan ke Spanyol saja sekalian berkunjung ke Dad sama Mom" ucap Haechan.

Mark menggaruk tengkuknya sambil meringis menunjukkan deretan giginya.
Haechan yang melihatnya hanya mengerutkan keningnya bingung.

"Aku lupa Chan"

Jaehyun dan Taeyong sontak tertawa melihat tingkah anak sulungnya itu. Sementara Haechan hanya mendengus. Memang kebiasaan Mark pelupa Jung ini.

Mereka pun melanjutkan acara makan malamnya dengan diselingi beberapa percakapan antara Jaehyun dan Mark yang membicarakan tentang perusahaan. Yang tentunya tak dimengerti oleh Haechan.

.
.
.

Kini Mark dan Haechan sudah berada di kamar mereka. Dengan Mark yang tiduran di paha Haechan dan Haechan yang setia mengelus rambut Mark dengan lembut.

"Besok kita beneran ke Amerika kak?" Tanya Haechan.

"Hm"

"Terus pulangnya kapan? Aku sudah merindukan Daddy, Mae, Jeno, Jaemin dan Renjun"

Memang Haechan sangat merindukan orangtuanya dan juga sahabatnya. Walaupun mereka masih sempat bertukar kabar melalu ponsel, tapi itu tidak membuat rindu Haechan pada semuanya berkurang. Haechan ingin memeluk orangtuanya dan menceritakan semuanya pada sahabatnya.

"Untuk saat ini kau bisa menghubungi mereka lewat ponsel sayang. Aku hanya ingin menghabiskan waktu dengan mu sebelum aku mulai sibuk lagi dengan semua berkas di kantor"

Mark bangkit dari tidur nya dan tangannya menangkup kedua pipi gembil milik Haechan. Mendekatkan wajahnya pada Haechan, lalu

Cup

Mark mengecup singkat bibir berisi milik Haechan.

"Hubungi sahabatmu itu, kalau tidak mereka akan marah kepadaku dan menganggapku menculikmu dan tidak membiarkan mu menghubungi keluarga dan temanmu"

Mark memberikan ponsel Haechan pada Haechan. Haechan hanya tersenyum dan menerima ponselnya.

Haechan segera menggerakkan jarinya pada layar ponsel, mengetikkan beberapa angka dan meletakkan ponselnya di telinganya.

Dan beberapa detik kemudian Haechan menjauhkan tangannya dari telinganya.

"YAKK!! SEO HAECHAN KEMANA SAJA KAU?! KENAPA TIDAK MENGHUBUNGIKU? APA KAU MENIKMATI BAD-EMPPHHHHH"

"YAKK RENJUNNN!!!!!!"

Suara sahabatnya itu benar-benar membuat telinga Haechan berdengung.
Bahkan Mark saja bisa mendengar suara mereka, padahal Haechan tak menyalakan loudspeaker.

"Teman-teman mu itu benar-benar seperti toa" ucap Mark.

Haechan hanya meringis mendengar perkataan Mark. Sahabatnya ini memang memiliki mulut yang seperti toa. Selalu saja berteriak. Tidak bisakah berbicara pelan barang sekali saja?

"Jaemin, Injunn bisakah kalian tidak berteriak seperti itu? Telinga ku sakit mendengar nya" ucap Haechan.

"Maafkan kita ya Chanie"

"Kapan kau akan pulang? Aku benar-benar merindukan mu" ucap Jaemin.

"Sepertinya aku tidak jadi pulang besok. Aku akan pulang beberapa hari lagi, mungkin bisa sekitar satu minggu lagi"

"Kenapa lama sekali? Apa kau tau kalau Ren- mpphhh"

"Nana? Kau kenapa?"

Haechan bingung dengan apa yang terjadi disana. Sedari tadi seperti nya keaadaan rusuh sekali dengan Jaemin yang beberapa kali didekap.

"Maaf Haechanie Jaemin sedang ke kamar mandi"

"Injun?"

"Ya, aku Renjun"

"Injunieee.. aku merindukanmu"

"Hm, aku juga. Cepatlah kembali kami semua merindukan mu"

"Hm, aku akan cepat kembali. Aku tutup dulu telfonnya ya, nanti ku hubungi lagi. Good night injunie"

Pip

Haechan menutup telfonnya dan kembali meletakkan ponselnya di nakas sebelah ranjangnya.

"Sudah?" Tanya Mark.

Haechan mengangguk dan tersenyum pada Mark. Menggeser badannya agar lebih dekat dengan Mark lalu memeluk tubuh kekasihnya itu dengan sesekali mendelusupkan kepalanya pada ceruk leher Mark.
Menghirup aroma khas dari tubuh kekasihnya itu yang sudah menjadi candu bagi Haechan.

"Kalau begitu sekarang tidur. Besok kita akan berangkat ke Amerika"

Haechan menuruti apa yang dikatakan Mark. Merebahkan tubuhnya dan kembali memeluk tubuh Mark dan menyamankan posisinya. Meletakkan kepalanya pada dada Mark sesekali mendusel pada dada Mark.

Sampai terdengar dengkuran halus, Mark menunduk, lalu tersenyum melihat Haechan nya sudah tertidur pulas dengan mulut yang sedikit terbuka. Mark mengusap pipi Haechan lalu mengecupnyaa.

Setelahnya, Mark memejamkan matanya dan menyusul Haechan pergi ke alam mimpi.



-Tbc-

Voment?

You and My Broken Heart || MARKHYUCK Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang