YAMBH - 8

1.4K 108 4
                                    

"Semoga Haechan tak melihat apa yang aku lihat tadi" ucap Renjun menatap wajah damai Haechan yang sedang terlelap.

Percayalah njun. Haechan lebih dulu liat dari pada kamu;)

Mengusap lembut rambut Haechan.

"Chan"

"Bangun kita udah sampai"

Renjun mencoba membangunkan Haechan. Tapi nihil.
Haechan hanya menggeliat tanpa mau membuka matanya.

Haechan tanpa sadar malah mengalungkan tangannya dengan indah di leher Renjun.

Renjun hanya tersenyum dan menggendong Haechan. Membawanya masuk ke dalam rumah.
Sempat membuat kedua orang tua Haechan terkejut. Takut terjadi apa-apa pada Haechan.

"Ada apa njun? Haechan kenapa?" Tanya Ten saat melihat Haechan yang berada dalam gendongan Renjun.

"Tidak apa-apa Mae. Haechan hanya tidur" jawab Renjun.

Ten mengangguk lega.
"Kalau begitu kamu bawa ke kamarnya saja langsung njun" suruh Ten

Renjun mengangguk dan segera membawa Haechan ke kamarnya.

Tangannya besusah payah berusaha membuka pintu kamar Haechan. Dan kembali menutup nya menggunakan kaki.

Dengan perlahan takut membangunkan beruangnya itu, Renjun menidurkan Haechan di ranjangnya dan menarik selimut menutupi separuh tubuh Haechan.

"Ish kenapa kau sangat berat. Punggung ku terasa sakit sekarang" ucap Renjun sambil memegangi punggungnya.

Encok ya njun wkwkk

Tapi setelah mengatakan itu, Renjun kembali tersenyum. Ia akan melakukan apapun yang membuat Haechan bahagia.

Bahkan kalau saja benar Mark menyakiti Haechan, ia tak akan segan-segan mengambil Haechan dari lelaki itu.

Tak peduli walau pun Mark lebih tua dari nya, ia akan tetap merebut Haechan dari pria itu.

"Kalau gitu aku pulang dulu ya chan. Jangan sakit lagi" ucap Renjun dan pergi keluar dari kamar Haechan.

Menutup pintu dengan sangat pelan. Berusaha agar tak mengeluarkan suara yang bisa mengganggu tidur Haechan.

Renjun pun segera turun dan berpamitan pada kedua orang tua Haechan yang terlihat santai menonton tv.

"Mae, Dad John, Renjun pulang dulu ya" pamitnya

"Eoh. Kau tidak ingin menunggu Haechan bangun Njun? Atau kau tak ingin makan dulu?" Tanya Ten.

"Tidak Mae. Aku akan makan di rumah saja. Lagi pula Haechan juga masih harus beristirahat bukan?. Biarlah dia istirahat. Besok aku akan datang lagi" ucap Renjun.

"Baiklah kalau begitu. Hati-hati sayang. Makasih udah jagain Haechan waktu Mae sama Dad John gaada di rumah" ucap Ten sambil mengelus kepala Renjun.

"Itu udah jadi kewajiban Renjun sebagai sahabat Haechan Mae. Mae gaperlu berterimakasih" ucap Renjun sambil tersenyum pada Ten.

"Kalau begitu Renjun pulang dulu Mae, Dad" pamitnya.

Ten dan Johnny pun mengangguk dan kembali terfokus pada acara tv yang mereka lihat.

.
.
.

Saat mobil Renjun sudah menjauh dari pekarangan rumah Haechan, ia tak sengaja melihat mobil Mark masuk ke pekarangan rumah Haechan.

Rahang Renjun mengeras. Ia menahan amarahnya.

"Untuk apa bajingan itu datang ke rumah Haechan? Bahkan setelah apa yang dia lakukan pada Haechan" ucapnya kesal

You and My Broken Heart || MARKHYUCK Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang