YAMBH - 19

1.2K 66 5
                                    

Satu minggu setelah kepulangan Haechan dan Mark dari Amerika. Kini Mark kembali disibukkan dengan pekerjaannya di kantor, dan Haechan sibuk denga kuliahnya.

Bahkan sudah satu minggu juga Mark jarang pulang dan tidur di rumah. Pria itu lebih memilih tidur di kantor dan kadang juga memilih untuk lembur mengerjakan tumpukan kertas di meja kerjanya.

Pagi ini seperti biasa, Haechan akan memasak dan pergi mengirimkan sarapan untuk Mark sebelum berangkat ke kampus.

Emphh hoekk

Haechan dengan segera menutup mulutnya dan berlari ke arah wastafel. Ia tiba-tiba saja merasa mual dan pusing. Ia sangat mual tapi hanya cairan yang keluar dari mulutnya.

Setelah merasa mualnya hilang, Haechan membasuh mulutnya dengan air bersih dan berjalan kembali ke meja makan. Menata makanan di kotak makan Mark.

Emphh... Hoekk.. Hoekk..

Haechan kembali berlari ke wastafel, memuntahkan semua cairan yang ada di mulutnya.

Tubuhnya terasa lemas bahkan kepalanya menjadi lebih pusing dari sebelumnya.

Ia berjalan ke arah meja makan dan duduk. Tangannya meraih ponselnya dan mengetikan sesuatu disana.

Meletakkan ponselnya di telinganya, menunggu panggilan nya tersambung.

"Halo, ada apa Chanie?"

Suara seseorang dari seberang sana.

"Kak, bisakah kau pulang? Aku mual dan aku sangat pusing" ucap Haechan lemas.

Ya, Haechan mengubungi Mark untuk melaporkan apa yang terjadi pada tubuhnya.

"Sayang hari ini aku ada meeting penting. Setelah meeting aku akam segera pulang. Kau istirahat lah"

"Tapi kak-"

Belum sempat menyelesaikan perkataannya, Mark memotong nya.

"Nanti lagi ya sayang, aku harus meeting. Sampai jumpa"

Tut..

Panggilan terputus.

Haechan menghela nafas dan kembali berlari ke wastafel.

Hoekk. Hoekkk... Empph hoekk..

Haechan dengan lemas berjalan mencoba untuk kembali duduk. Namun, hanya tinggal beberapa langkah tubuhnya sudah tak kuat lagi untuk berjalan. Pandangannya mulai kabur dan akhirnya gelap.

Haechan pingsan.

"HAECHAN!!"

.
.

Haechan perlahan membuka matanya. Hal yang pertama kali dirinya lihat adalah dinding bercat putih dan aroma obat yang menyengat menusuk indera penciumannya.

"Chan, kau baik-baik saja?"

"Renjun?"

Ya, Renjun adalah orang yang berteriak memanggil namanya saat dirinya pingsan di rumah. Haechan lupa kalau sebelum bersiap ia menghubungi Renjun untuk menjemputnya dan berangkat ke kampus bersama.

Tapi bukannya ke kampus, mereka malah berangkat ke rumah sakit karena Haechan yang pingsan.

"Bagaimana aku bisa disini? Apa yang terjadi?" Tanya Haechan.

"Tadi kau pingsan saat aku menjemputmu. Dan Haechan -"

"Ya?"

"A-apa kau sudah melakukan itu dengan Mark?"

Haechan menatap bingung ke arah Renjun. Apa? Melakukan apa?
Oh tidak?!! Apakah? Apakah ia??

"Injun" panggil Haechan lemah.

You and My Broken Heart || MARKHYUCK Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang