Bab 9 : I Want You

37 6 0
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Happy Reading😘

.
.
.

Memiliki kepribadian ganda, bukanlah hal yang mudah bagi Taehyung.

Image-nya yang lugu, ramah, perfeksionis, serta gentleman, berbanding terbalik dengan sisi Vincent, yang ceroboh, gila, haus darah, blak-blakan, serta playboy kelas kakap.

Beruntung Vincent cerdas, ia tidak meninggalkan jejak serta menyamar menjadi dirinya dengan apik— karirnya masih aman.

Kala terbangun di pagi hari rasa pusing hebat mendadak mendera kepala, ia pun segera mencari obat-obatan dari psikiaternya untuk meredakan nyeri.

Tak lama kemudian rasa sakit kepalanya mulai mereda, walau masih tertinggal denyutan nyeri disana. Setidaknya, ini lebih baik.

Ia kemudian mengambil tabung ponselnya, mengecek tanggal hari ini. Sekarang ia tau mengapa rasa pusingnya lebih parah dari biasanya, Vincent telah menggunakan tubuhnya terlalu lama.

Paling lama biasanya satu hari, tapi ini hampir tiga hari Vincent menguasai tubuhnya.

Gila, pantas saja! Batin Taehyung marah.

Lebih sialnya lagi, hari ini adalah pertemuan dengan Produser Joo, pria yang sering di kenal dengan julukan Lidah Diktator Sadis.

Namun ada satu hal yang membuat Taehyung semakin marah, didalam ponselnya terdapat foto seorang gadis dengan tato bertuliskan angka dua di punggung tangannya.

"Ya tuhan, gadis mana lagi yang kau kencani, Vincent?" ucap Taehyung frustasi.

🍃🍃🍃

"Aku akan memberi kalian teka-teki lagi, kali ini aku akan merubah cara membunuhku, semua ada di kertas satunya."

"Apa pria ini bercanda? Tidak ada apapun di dalam kertas usang ini!" Yoongi berujar kesal—hampir saja merobek kertas tersebut, apabila benda tersebut bukan petunjuk pembunuhan berikutnya— baru pertama kali, Namjoon mendapati pria irit bicara itu menampakkan emosi yang kentara.

"Tenanglah, kita harus berpikir dengan kepala dingin—lebih baik kita pikirkan dulu tentang apa maksud dari Willy Wonka dari pesan ini." ujar Namjoon menenangkan, tetapi hal itu tidak terlalu membantu, karena Yoongi terus-terusan menggerutu dan memijat kepalanya seakan pusing memikirkan tagihan utang.

"Willy wonka? Cokelat? Ya sudah, cari saja pabrik cokelat di distrik kita, lalu selidiki sekarang tempat itu jadi apa." usul Yoongi ngawur, Namjoon menghela napas, sepertinya Yoongi tidak bisa fokus.

"Tidak pernah ada pabrik cokelat di distrik 12, bodoh!" Namjoon tidak bisa mentoleransi hal ini, ia seharusnya bisa memisahkan antara pekerjaan dan masalah pribadi.

"Aku tidak bodoh, kau yang bodoh, Ah—Sialan, Kim Seraaaaa.." Namjoon yang awal mulanya ingin menembak meja agar Yoongi dapat terfokus pada pekerjaan pun seketika ia urungkan— pria pucat itu terlihat sangat memprihatinkan.

The Killer [Kim Taehyung]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang