Happy Reading ^_^
.
.
.Hal yang paling membahagiakan bagi Jimin saat berada di dorm adalah, ketika Namjoon, sepupu jauh Jimin mengunjunginya.
Apalagi dia membawa buah tangan daging kualitas premium dalam jumlah banyak secara diam-diam- Jimin sangat suka, mengingat diet ketat yang harus ia jalani dan diatur oleh agensi.
"Namjoon Hyung!" Jimin bersorak girang seraya memeluk tubuh tinggi Namjoon.
Namjoon mengusak rambut Jimin gemas, "Kau merindukanmu, Jimin-ah?"
"Tentu saja, apa lagi aku mencium aroma daging Wagyu segar." ujar Jimin seraya melirik kearah paperbag besar di tangan kanannya.
"Hidungmu memang tidak pernah salah mengenali makanan." Namjoon terkekeh singkat, kemudian melepaskan pelukan diantara mereka.
"Hyung, tumben kau kemari, ada apa?" tanya Jimin seraya mengambilkan bir kaleng yang ia simpan di dalam kulkas.
"Aku mengunjungi sepupuku, apa tidak boleh?" kata Namjoon seraya duduk di sofa, kemudian mengambil salah satu bir kaleng yang disediakan Jimin diatas meja.
"Tidak, hanya saja— Apa kau sedang liburan? Kau mau pesta barbeque denganku?" tanya Jimin ikut membuka bir kaleng dan meminumnya.
"Tidak.. Aku lumayan sibuk, sebenarnya, aku ingin menanyakan sesuatu padamu." ujar Namjoon.
"Benarkah? Apa itu? Apa itu berhubungan dengan penyelidikan mu? Apa aku akan terkenal?" Jimin mengatakan hal itu dengan raut wajah berbinar, yang membuat siapapun akan jatuh hati padanya.
Pantas saja Jimin adalah aset kedua paling berpengaruh di agensi, sikapnya yang selalu ceria baik, image sexy, serta wajah tampannya berhasil menghipnotis baik kaum hawa maupun kaum adam.
"Sstt.. Jangan keras-keras, nah.. Jimin pertanyaan pertama, apakah selama ini agensi merawat dirimu dengan baik? Jawab dengan jujur."
Dahi Jimin seketika mengernyit, pertanyaan macam apa itu? Itu bahkan tidak ada kaitannya sama sekali dengan hal berbau penyelidikan.
Akhirnya, Jimin pun menjawab, "Sebenarnya disini itu capek, Hyung. Apalagi jam tidurnya yang kurang, latihan terus-menerus seperti orang gila, dan juga harus diet ketat-Yang paling menjengkelkan, aku susah sekali menemui kekasih ku karena kekangan agensi, kita harus menjaga hati fans dan tidak terlibat dengan media, itu sebabnya walau satu agensi kita berhubungan secara sembunyi-sembunyi." jelas Jimin panjang lebar.
Namjoon mengangguk, kemudian ia beranjak dari tempat nya, hal itu semakin mengundang tanda tanya dalam otak sederhana pria kecil di hadapannya.
"Terima kasih Jim, aku akan segera pergi, jangan lupa masak daging itu dengan enak, dan juga bagikan untuk Taehyung, anak itu semakin kurus saja." saran Namjoon.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Killer [Kim Taehyung]
Fanfiction"ᴊᴀɴɢᴀɴ ᴍᴇɴɪʟᴀɪ ʙᴜᴋᴜ ᴅᴀʀɪ sᴀᴍᴘᴜʟɴʏᴀ!" Mungkin kalimat itu merupakan penggambaran yang tepat pada Shin Aelita saat ini. Sekarang ia menyesal karena ia hanya menilai seseorang hanya dari wajah. Karena sekarang ia tengah terikat tak berdaya dengan tang...