Happy Reading ^_^
***
Hari ini Namjoon mengunjungi kediaman ibunya, itu bukanlah hal yang menyenangkan—mengingat keluarga besar Namjoon sangat membenci dirinya.
"Annyeong hasimnikka, halmeoni." Namjoon membungkukkan tubuh menghormati wanita lansia yang duduk diatas kursi roda tengah menyirami tanaman.
Namjoon menatap takut-takut apabila neneknya akan kembali mengusirnya—karena dia tidak mengijinkan dirinya menemui sang ibu, namun semua pemikiran buruk itu sirna, tatkala neneknya merentangkan tangan lebar menyambut cucu laki-laki yang telah lama pergi.
Namjoon pun segera menghambur ke dalam pelukan sang nenek, merengkuh erat tubuh renta itu dengan penuh kerinduan akan hangatnya kasih sayang seorang nenek.
"Kenapa tidak mengunjungi nenek? Nenek sangat merindukanmu cucuku." ujar Nenek setelah melepas pelukannya, Namjoon tersenyum kikuk, ia bingung harus menjawab apa.
"Aku.. sibuk di kepolisian. Nenek, apa aku boleh bertemu ibu? dimana dia?" wajah nenek yang semula sumringah seketika berubah muram dan marah. Kentara jika dia sangat membenci topik yang berhubungan dengan ibunya.
"Apa kau tidak menuruti perkataan nenek, Namjoon?" tanya nenek dingin.
Namjoon sedikit kecewa, sang nenek sepertinya akan mengeluarkan petuah yang selalu diingatnya, "Kenapa kau selalu menyuruhku pergi ke Psikiater nenek? aku baik-baik saja! aku tidak gila!" ucapnya penuh penekanan, tersirat nada emosi tertahan disana.
Nenek menghela napas, kemudian ia mengelus puncak kepala Namjoon dengan tatapan kasihan serta kecewa, karena sang cucu tidak mau menurutinya.
"Kau tau apa jawabanku Namjoon, aku tidak akan menemui ibumu sebelum kau pergi ke Psikiater, nenek sudah mempersiapkan seluruh berkas untukmu, bawa itu ketika kau berubah pikiran untuk pergi ke psikiater." putus nenek final.
Lagi-lagi—Namjoon menelan kecewa, ia tidak pernah mengerti alasan mengapa nenek selalu mencegahnya menemui sang ibu. Dia bukan anak pungut kan? Kenapa rasanya sulit sekali untuk bertemu dengan ibu kandung sendiri?
"Aku.. akan menyempatkan diri nenek." ujar Namjoon.
"Tidak, kau harus berjanji padaku Namjoon, kau cucuku yang paling ku sayangi, aku tidak ingin kau terus menderita." ucap nenek lirih. Namjoon mengenyit tak mengerti, menderita? apa maksudnya?
Selama ia hidup 23 tahun di dunia ini, Namjoon merasa bahagia, apalagi mendapatkan gelar yang ia inginkan, yah.. kecuali kasus V tentunya.
"Aku.. berjanji, aku pergi dulu halmeoni, salam kan pada Jihoon juga jika dia sudah pulang dari sekolah," Nenek hanya menanggapi dengan senyum hambar, kemudian sosok cucunya pergi meninggalkan wanita lansia itu sendirian, lagi.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Killer [Kim Taehyung]
Fanfiction"ᴊᴀɴɢᴀɴ ᴍᴇɴɪʟᴀɪ ʙᴜᴋᴜ ᴅᴀʀɪ sᴀᴍᴘᴜʟɴʏᴀ!" Mungkin kalimat itu merupakan penggambaran yang tepat pada Shin Aelita saat ini. Sekarang ia menyesal karena ia hanya menilai seseorang hanya dari wajah. Karena sekarang ia tengah terikat tak berdaya dengan tang...