Happy Reading ^_^
.
.
.
."Um.. Jeongguk-ah, Aelita-ya, kalian lapar? Aku belikan makanan ya?" Eunha berujar canggung, keduanya yang paham jika mereka membutuhkan ruang berbicara secara empat mata, membiarkan Eunha meluangkan ruang untuk melanjutkan percakapan.
"Nona Shin apa kau tidak takut dengan anggota keluarga kerajaan?" tanya Jeongguk.
Aelita memilin tangannya seraya menatap ke sembarang arah selain wajah Jeongguk. Entah mengapa Jeongguk merasa gadis itu—meremehkan nya?
"Aku—Takut tentu saja," jeda, "walau kedua orang tuaku pemimpin politik berpengaruh, bukankah semua itu akan mudah hancur apabila berhubungan dengan keluarga kerajaan? Apalagi oleh pewaris sepertimu, dalam sekejap mata kau bisa membuatku menjadi kasta 8— bukan begitu pangeran?"
Dalam sekejap Jeongguk terperanjat akan perubahan suasana hati gadis itu, yang awal mulanya main-main seketika digantikan aura kejam serta tatapan penuh intimidasi.
Jeongguk berdehem menghilangkan kegugupannya, entah mengapa aura dari gadis itu membuatnya terpengaruh dan fokusnya hampir terpecah.
"Aku tidak sejahat itu Nona Shin, asal kau mau menurut padaku."
"Atas dasar apa aku harus menurut padamu? Aku ini masyarakat bebas Pangeran, aku tidak akan mau diperintah atau mengikuti aturan— Politik memang mengekang, tapi apa kau tau dibaliknya?" jeda, "itu semua hanyalah topeng yang menutupi kecurangan."
Jeongguk menyungging seringai kejam, "Apa kau mengancamku Nona Shin?"
Tanpa ada rasa takut, ia menjawab, "Aku tidak mengancam, pangeran. Memang siapa orang gila yang akan melengserkan seorang pewaris? Leher ku bahkan akan terpenggal sebelum melakukan hal itu," kini tatapan Aelita mengarah tepat pada iris mata Jeongguk, "tapi.. Kalau kau menghalangiku, seperti kau mencoba membunuhku sekarang, aku bisa marah loh.."
Aelita berujar dengan seringai tak kalah seram, Jeongguk speechless di tempat. Bagaimana gadis ini tau jika dirinyalah yang mencoba membunuhnya?
"Sayangnya aku adalah gadis baik, pangeran. Aku anggap orang suruhan yang membunuh ku adalah penggalan kisah hidup ku yang tak penting, hanya saja—Jika kau mencoba membunuhku lagi—" Aelita mendekatkan wajahnya kearah Jeongguk dengan senyuman miring yang tak luntur dari wajahnya, seraya berkata,
"Aku tak segan membuatmu gelandangan kasta 7 jika aku mau, Pangeran Jeon Jeongguk." Aelita menjauhkan wajahnya kemudian tersenyum senyum lebar, hingga matanya menyipit membentuk bulan sabit, kentara ia mengejek Pria di depannya.
Jeongguk mengepalkan kedua tangannya erat, kentara ia menahan mati-matian sepercik amarah yang hampir meledak.
"Aku hanya memperingatkan satu hal Nona Shin, jauhi Taehyung, aku hanya ingin melindungi mu dari Vincent!"
KAMU SEDANG MEMBACA
The Killer [Kim Taehyung]
Fiksi Penggemar"ᴊᴀɴɢᴀɴ ᴍᴇɴɪʟᴀɪ ʙᴜᴋᴜ ᴅᴀʀɪ sᴀᴍᴘᴜʟɴʏᴀ!" Mungkin kalimat itu merupakan penggambaran yang tepat pada Shin Aelita saat ini. Sekarang ia menyesal karena ia hanya menilai seseorang hanya dari wajah. Karena sekarang ia tengah terikat tak berdaya dengan tang...