3. Know Me?

628 106 10
                                    

Kenma berjalan sambil dengan senandung yang selalu ia nyanyikan. Berjalan menyusuri rumah rumah warga juga tanah lapang yang luas dengan banyak domba di sana.

Berjalan ke padang rumput luas dengan angin yang berhembus menerpa tubuhnya. Hanya tiduran di tengah padang rumput itu, lalu melihat ke langit.

Tangannya terulur lalu seolah seperti menangkap langit yang membentang berwarna biru di atas nya. Tersesat dalam fantasi mimpi kecil di kepalanya.

Berfikir bahwa, apa ia akan tetap seperti ini? Mengulang hidupnya yang sama terus menerus hingga ia meninggalkan rumah itu? Atau...saat memang ia sudah meninggalkan rumah itu ia akan tetap memiliki kehidupan yang sama?

Hingga satu harapan kecil terselip dalam fantasi nya. Berfikir kenapa pangeran itu mencarinya? Mengejarnya? Apakah ia berbuat salah? Atau apakah...pangeran itu jatuh cin...tunggu itu tak mungkin.

"Apa yang kau fikirkan" monolog Kenma sendiri.

"Jangan berfikir hal yang tidak mungkin" ungkap Kenma.

"Lagipula, Alpha Dominan sepertinya seharusnya mendapatkan Omega Dominan juga, bukan Resesif" lanjut Kenma sembari memainkan dan menatap jari jarinya dengan langit biru sebagai latarnya.

"Hahaha kau lucu Kenma" ungkap Kenma sembari duduk dari tidurannya dan bersandar pada batu yang ada di padang rumput itu.

Kembali bersenandung nada yang sama sambil menikmati angin yang berhembus membuat surai puddingnya tertiup.
.
.
.

"Tapi pangeran..."

"Aku bisa, padang rumput bukan? Aku dan Koutaro akan kesana" kata Kuroo sambil menaiki kuda nya.

"Hati hati"

"Tentu" ungkap Kuroo dan melajukan kudanya diikuti oleh Bokuto.

Kuda hanya berjalan dengan santai, namun fikiran Kuroo masih bertanya siapa di balik tudung cokelat itu?

"Hei, aku tau kau memikirkan apa, tapi fikirkan, jika memang kau menyukainya, dan ternyata dia bukan Omega bagaimana?" Tanya Bokuto.

"Tidak, aku yakin dia Omega, aku mencium bau pheromone nya" ungkap Kuroo.

"Ya sebenarnya itu berita bagus...lalu kenapa kau penasaran sekali dengan Kenma semalam? Bukannya rasa penasaranmu hanya untuk si tudung cokelat itu?" Tanya Bokuto.

"Kau tau ayahnya..."

"Yaa...aku tau, pengawal kepercayaan yang gugur, dan ibunya memang sudah tiada, aku yang membacanya kau tau" potong Bokuto.

"Aku berfikir...apa aku bisa membantunya, hanya itu" jawab Kuroo.

Bokuto hanya mengangguk mengerti. Saat kuda melewati padang rumput, mereka berdua mendengar senandung seseorang. Semakin penasaran, mereka melajukan kuda sedikit lebih cepat dan melihat seseorang dengan surai pudding bersandar di batu dan di yakini oleh keduanya bahwa senandung itu pasti miliknya.

"Tunggu...bukankah itu..." ungkap Kuroo.

Kenma mendengarnya. Mendengar suara Kuroo, ia melirik sedikitm dan benar adanya. Kedua pangeran itu sedang melihatnya dan turun dari kuda.

Tanpa melihat kearah keduanya, Kenma langsung bangkit dan berlari menjauh.

Sialan...kenapa ia harus bertemu mereka lagi??

Sedangkan Kuroo yang melihat Kenma berlari menjauh, ikut menyusulnya.

"Kenma! Tunggu!!" Ungkap Kuroo.

Kenma tersentak...tunggu bagaimana pangeran itu tau namanya?? Ah ia tak peduli, Kenma langsung berlari sekuatnya.

Lagi dan lagi, Kuroo kehilangan jejak Kenma. Saat Kuroo berhenti berlari, Bokuto baru bisa menyusul Kuroo.

"Hahhh tunggu! Kau gila berlari seperti itu" kata Bokuto.

"Kau Alpha tapi lemah" jawab Kuroo.

"Astaga...jangan seperti itu"

"Tapi aku penasaran, setauku seseorang jika di panggil oleh mu pasti akan mendekat maksudku berjalan ke arahmu, tapi Kenma dan orang itu tidak" lanjut Bokuto.

"Kecuali memang ia punya salah terhadapmu, tapi kan kau baru bertemu dengannya" lanjut Bokuto lagi.

"Ya entahlah...mungkin orang itu terkejut melihatku langsung mengejarnya" ungkap Kuroo.

"Mungkin" jawan Bokuto.

"Yasudah, ayo lanjutkan tugas" kata Kuroo sambil berbalik dan berjalan kearah kudanya disusul oleh Bokuto.

Kembali ke Kenma yang sekarang beristirahat di balik pepohonan, Kenma tak tau kenapa ia selalu bertemu dengan pangeran itu. Bukankah kerajaan ini luas? Fikirnya.

Dan...kenapa Kuroo bisa mengetahui namanya? Bukanhkah ia tak pernah bilang apa apa soal namanya?

"Ah kau bodoh Kenma, pastinya ia memiliki data data dan ciri ciri mu di arsip kerajaan!" Kata Kenma sambil menepuk dahinya.

"Ada apa dengannya...kenapa aku?" Tanya Kenma sambil memeluk lutut nya. Ia perlu waktu untuk memulihkan tenaganya.
.
.
.

Saat Kenma baru menginjakkan kaki di rumah, ia tak sengaja melihat surat yang tergeletak di depan pintu. Kenma mengambilnya, dan ia tersentak karena itu bukan surat biasa, namun dari kerajaan.

Ia langsung berfikir, apakah Kuroo yang mengirimnya? Apakah Kuroo tau dimana tempat tinggalnya?

Saat Kenma masuk ke dalam, ia melihat ibu dan kakak angkatnya itu sedang minum teh di ruang tengah.

"Maaf...bibi...aku menemukan ini di luar" ungkap Kenma sambil memberikan surat itu.

"Terima kasih" ungkap ibu angkatnya itu acuh sambil menerima surat di tangan Kenma.

Kenma permisi dan pergi dari sana. Baru saat ingin menaiki tangga, ia mendengar ibu angkatnya itu berbicara.

"Dengan surat ini, langsung dari perintah raja, mengundang seluruh Omega gadis maupul lelaki yang ada di kerajaan untuk hadir besok di istana menghadiri pesta kerajaan dan untuk memilih pendamping bagi pangeran" bacanya.

Kenma terkejut...benar bukan surat itu pasti ada hubungannya dengan pangeran Kuroo Tetsuro itu.

"Astaga! Benarkah!!?" Ungkap Careen.

"Ya...dari istana langsung, itu artinya kau harus berpakaian bagus besok, bersiap untuk bertemu dengan yang mulia"

"Itu pasti, tapi tunggu...Kenma bukankah juga Omega? Apa harus mengajaknya juga?"

"Terserah padanya, jika mau maka biarkan saja, kalau tidak ya terserah"

Kenma yang mendengarnya hanya melangkahkan kakinya menaiki tangga.

Seluruh Omega di panggil ke istana huh? Dirinya juga Omega kan?? Apa pesta itu wajib? Tapi ia juga ingin bertemu dengan pangeran itu lagi...

Tapi...tau apa? Sudahlah, dari ratusan prnag yang akan datang besok malam, ia hanya sebutir beras putih di wadah beras merah. Mungkin saja ia tak akan terlihat, jadi untuk apa susah payah datang?

Kenma juga sebenarnya tau dari kata 'terserah' itu bahwa sebenarnya ia tak diinginkan ikut dengan mereka. Terserahlah...walau ia ingin sekali bertemu dengan Kuroo, tapi ia tau ia tak akan di ajak, jadinya, pasrah adalah satu satunya jalannya sat ini.

To Be Continued
.
.
.
.
.

HAI HAIII

Gue bakal double up di book ini

buat yang nunggu Hybrid, sebentar ye blom siap di pub chapter barunya, dahal baru gue up tadi pagi lho

Gue tadi kepikiran, karena ni book gimana gitu, awalnya pengen gue unpub, cuman ya gue pikir pikir ulang lagi:")

See you deh kalau gitu!!

A Prince With A Little Villager - KurokenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang