21. Busy Day

315 46 1
                                    

Secarik sinar mentari menusuk penglihatannya. Kenma membukanya matanya, merasakan sebuah tangan melingkar pada pinggangnya.

Merasa sedikit aneh karena kulitnya seperti bersentuhan langsung dengan kulit orang lain.

Kenma mendudukkan dirinya, dan melihat Kuroo yang tertidur di sebelahnya. Kenma tersadar, lalu segera melihat kearahnya yang hanya terbalut selimut itu.

Kenma menaikkan selimut dan menutupi tubuhnya. Teringat, bahwa ia mendapatkan heat nya kemarin, dan hal yang...entah sungguh sangat intim terjadi.

Saat mendengar pintu di ketuk, Kenma langsung sembunyi di bawah selimut sembari memukul mukul pelan Kuroo untuk membangunkannya.

"Pangeran?" Suara seorang pelayan dari luar kamar.

"Tetsuro..." panggil Kenma.

Kuroo menggeliat tak nyaman, lalu terbangun. Ia melihat ke arah Kenma yang kini sejajar dengan dada nya.

"Ada apa?"

"Pangeran?" Suara seorang pelayan itu lagi sembari mengetuk pintu kamar Kuroo.

"Ya?!" Ujar Kuroo yang sadar akan apa yang Kenma takuti sekarang. Karena melihat Kenma dan dirinya tak berbusana.

"Maaf mengganggu, saya hanya ingin menyampaikan bahwa sarapan sudah siap"

"Baik, aku akan kesana segera"

"Dan...pangeran?" Ujar sang pelayan masih dalam luar pintu.

"Ada apa?"

"Maaf, saya tidak bisa menemuka..."

"Biar aku yang mencarinya nanti" ungkap Kuroo sembari tersenyum kecil dan melihat ke arah Kenma di bawah selimut.

"Baiklah, kalau begitu...saya permisi" ungkap Sang pelayan dan pergi dari hadapan kamar Kuroo.

Kenma mendudukkan dirinya dan menatap Kuroo kesal sekarang.  Bawahnya berkedut dengan tak nyamannya entah berapa kali mereka melakukannya semalam.

"Ada apa dengan raut wajahmu itu hm?" Ujar Kuroo sembari mendekap Kenma erat.

"Tidak apa!" Ujar Kenma sembari berusaha melepaskan diri dari dekapan Kuroo.

Setelah berhasil keluar dari dekapan Kuroo, Kenma memunguti bajunya yang berserakan di lantai.

"Balik badanmu!" Ujar Kenma.

Kuroo hanya menuruti Kenma. Lucu, padahal ia sudah melihat seluruh inci dari tubuh Kenma semalam.

Kenma memakai seluruh bajunya, dan berjalan tertitah titah keluar dari kamar Kuroo.

"Kau tidak mau aku bantu untuk membersihkan dirimu?" Tanya Kuroo sedikit bercanda.

"Tetsuro!!!" Ungkap Kenma, lalu pergi keluar.

Kuroo hanya terkekeh kecil melihat perilaku Kenma yang menggemaskan saat kesal itu. Astaga, perlu berapa kali ia bilang bahwa ia jatuh cinta pada seseorang bersurai pudding itu?
.
.
.

Kuroo hanya menatap Kenma yang sedang asik memakan makanannya.

"Makanan tak akan habis jika hanya kau diamkan" ujar Kenma.

"Apa yang akan jadi melelahkan untuk hari ini?" Tanya Kuroo.

Kenma hanya menatap Kuroo. Hari pertamanya memerintah, apa benar tak akan semelelahkan itu? Lagipula mereka juga harus mempersiapkan untuk acara besar 2 minggu lagi.

"Perkataanmu tak masuk akal" ujar Kenma yang hanya fokus pada makanan di hadapannya.

Sang kepala pelayan berdiri di samping Kuroo.

A Prince With A Little Villager - KurokenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang