14. Get Caught

283 50 5
                                    

Beberapa menit mereka habiskan untuk memulihkan tenaga. Kenma bersandar di bahu Kuroo tiba tiba. Kuroo hanya melihat ke arah Kenma. Mengusap surainya sebentar.

Terkadang, ia merasa seseorang yang beruntung. Mungkin bukan terkadang tapi selalu saat ia berada di dekat Kenma. Mungkin sedikit berlebihan untuk merasakannya, tapi ia sungguh...sangat menyukainya.

"Lapar?"

Kenma menggeleng. Tadi ia baru saja makan saat istirahat sehabis ia bangun itu bukan?

Kuroo berjalan ke arah kudanya dan mencari tudung yang seharusnya sudah di masukkan ke tasnya.

Saat mendapatkannya, Kuroo berjalan ke arah Kenma, namun rasa sakit ia terima di bagian betisnya. Ringisan rasa sakit ia keluarkan membuat Kenma melihat ke arahnya dan terkejut.

"Tetsuro!" Ungkap Kenma sambil berjalan cepat ke arah Kuroo yang terduduk.

Melihat anak panah yang tertancap di kaki Kuroo, membuat Kenma melihat keadaan sekitar. Sialan, ini malam dan angin berderu kencang. Ia tak bisa melihat seseorang di balik semak dan pohon.

Namun Kuroo bisa merasakan sesuatu mendekat ke arah mereka. Mendengar suara anak panah yang kembali di lesatkan, Kuroo mendekap Kenma ke pelukannya.

"Akhh" ringis Kuroo kembali.

Kenma yang menutup matanya melihat ke arah Kuroo. Anak panah kembali tertancap di punggungnya.

"Tetsuro!! Apa yang kau lakukan!"

"Menyelamatkanmu" jawab Kuroo sambil semakin memeluk Kenma.

"Jangan hanya mengkhawatirkanku, bagaimana dengan dirimu!!"

"Ini hanya sedikit sakit" ujar Kuroo.

Kenma tau, sungguh tau bahwa Kuroo berbohong. Itu adalah anak panah. Tertusuk di tubuhnya, 3 dalam hari ini, apakah itu tak sakit?

Suara tepuk tangan terdengar. Kenma mengalihkan pandangannya ke sumber suara. Melihat orang yang kini sungguh ia benci di hadapannya.

"Wah...apakah pemeran utama drama malam ini akan mati?" Tanyanya.

"Lalu...apa yang akan terjadi dengan kekasih hatinya?"

"Tapi tenang, aku tak akan membiarkanmu mati Tetsuro, biar kau menderita terlebih dahulu dan membusuk di penjara bawah tanah"

"Kenma...lari" bisik Kuroo.

"Kumohon" lanjutnya.

"Kenma lari? Benarkah? Kau fikir ia bisa lepas dari sini? Kau sudah ku kepung Tetsuro"

Kenma di tarik oleh pengawal kerajaan Varion. Kenma memberontak, namun nihil. Ia melihat Punggung Kuroo yang di injak oleh Varion.

"Lihat, orang yang kau cintai" kata Varion sambil mengarahkan kepala Kuroo agar melihat ke arah Kenma di hadapannya.

Kenma terus memberontak hingga ia hampir menangis di sana. Biarkan ia menangis, melihat Kuroo di hadapannya yang seperti itu sungguh menyedihkan.

Kuroo tersenyum lalu berbicara tanpa suara, hanya menggerakkan mulutnya. Berkata perkataan 'aku tidak apa apa, tenanglah'.

Kenma menggeleng, jika memang Kuroo baik baik saja, itu artinya Kuroo masih bisa berdiri dan kita sudah menunggangi kuda sejak tadi.

"Asal kau tau, sangat sulit menemukan kalian, ku kira kalian masih di istana ternyata tidak, hingga akhirnya aku membungkam orang tua itu"

Kuroo terkejut dengan apa yang ia dengar. Membungkam...membungkam apa? Kuroo tak boleh berfikir yang tidak tidak dulu.

"Kau masih bisa berfikir positif? Bagaimana jika aku bilang dia pergi ke tempat ibumu?"

Sesaat Kuroo terdiam. Sialan...sialan orang ini. Tak tau apa yang ia lakukan sampai ayahnya pergi, tapi Kuroo yakin, dia adalah orang ter keji yang pernah ia temui.

Apa saat itu hampir membunuhnya tidak cukup? Melihatnya seperti ini sekarang, mengambil Kenma, dan ayahnya juga? Sungguh...apa kemauan orang ini?!

"Lihat, aku menemukan balok kayu saat di tempatmu" ujarnya sambil mengangkat sebuah balok kayu tinggi tinggi.

Kenma memberontak...tunggu...Kuroo maaih diam, ia masih tak bergeming, dan ingin di pukul oleh balok kayu?

Dukk!

Sebuah balok kayu menghantam punggung Kuroo, sang empu yang menjadi korban hanya meringis dengan apa yang ia terima.

Satu pukulan,

Dua,

Tiga,

Cukup tiga pukulan membuat Kenma semakin tak sanggup melihat. Suaranya tercekat dalam tenggorokannya. Ia tak bisa mengeluarkan suaranya, juga isakan yang terus ia keluarkan.

Empat,

Lima,

Enam,

"Hey...kau masih bernyawa?" Tanyanya sambil menjambak rambut Kuroo.

Saat Kuroo diam tak bergeming, ia langsung melepaskan jambakannya secara kasar.

Pandangan Kenma buram. Pelupuk matanya di penuhi oleh air matanya yang tak dapat ia usap sama sekali karena kedua tangannya yang di tahan.

"Tetsuro!!" Panggil Kenma.

"Bangun...kumohon.."

"Tetsuro!!...Tetsuro..." ungkap Kenma lemah di akhir karena suaranya terganti oleh isakannya.

Varion berjalan ke arah Kenma. Mensejajarkan tingginya dengan tinggi Kenma, lalu memegang kedua pipinya. Mengusap air mata Kenma yang menggenang di pelupuk.

"Nah...kalau begini kau bisa melihat dengan jelas bukan?" Tanya Varion sambil menyingkir dari hadapan Kenma.

Sial...sial!! Entah berapa kali kata itu Kenma umpatkan. Sialan...dengan begini, pandangannya semakin jelas, melihat Kuroo yang berbaring di tanah tanpa menunjukkan gerakan satupun.

Tak butuh 1 menit, pandangannya itu kembali buram. Kembali buram dengan hal yang sama. Isakannya kembali terdengar, dan semakin sakit dadanya saat melihat Kuroo.

"Pengawalku menjalankan tugas dengan sangat baik, dengan perintah jangan sampai menyakitimu" ujarnya sambil melihat ke arah Kenma yang sang lawan bicara tak pedulikan.

"Entah apa yang terjadi pada Tetsuro, Kenma"

"Tapi percayalah, ia akan masuk sel penjara bawah tanah"

"And you'll be my bride"

Kenma menggeleng cepat. Ia tak mau...lagipula, siapa yang mau menikah dengan terpaksa?!

"Aku tak menerima pendapatmu"

"Terserah mau kau menggeleng atau mengangguk, semua itu akan terjadi lusa"

"Tapi jika kau melawan, he will join his family up there"

"Dan tentunya kau akan menyaksikannya"

Kenma terdiam. Bisakah tolong, ia mohon agar ia bisa merubah nasibnya sekarang? Bahkan Kenma tak ingat pernah bertemu dengannya dulu, kenapa ia terus terusan mendesaknya dan mengganggunya?

Oh bukan...lebih tepatnya, menganggu kisah asmaranya.

"Bawa mereka" ungkap Varion yang di laksanakan pengawal pengawalnya itu.

To Be Continued
.
.
.
.
.

I...I can't say anything about this chapter
But yes...gue bakal pub 1 chapt lagi biar...nyambung? Gataulah pokoknya itu

See you

A Prince With A Little Villager - KurokenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang