STORY 15
Jonathan yang biasa dipanggil Jojo sejak kecil harus hidup dalam identitas palsu sebagai seorang 'anak cowok' karena keadaan yang menekannya. Gadis itu bersembunyi di balik penampilan cogan yang di sukai banyak gadis.
Ia tidak akan pernah...
🎶ZIGAS-SAHABAT JADI CINTA|COVER Coveran ini cocok banget buat Jojo 🤧
Ayo absennya dulu di sini!
Kalian apa kabar?
Karena lelah dengan rl, zefmon memutuskan up untuk menyapa teman-teman online zefmon 💛
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Sok hebat.
Dua kata yang pantas untuk disematkan ke gue. Jojo yang sok hebat dengan segala sok kuatnya mau nyomblangin mas crushnyasendiri sama temannya sendiri malah.
"Der," panggil gue yang duduk di kasur, handuk basah bekas mandi masih nangkring dipundak gue.
Dera yang duduk di meja belajarnya menoleh, hanya mengangkat satu alis seolah bilang, "Kenapa?"
"Kayaknya kita mesti ngomong sesuatu deh, penting. Habis belajar lo ada waktu gak?"
Dera memainkan pulpen ditangannya sembari berpikir. Nggak lama, dia menekan bagian atas pulpen sesaat setelah dia menemukan jawabannya.
"Sekarang juga boleh." Dera menutup laptopnya, lalu memutar kursinya hingga mengarah ke gue.
Untuk dua orang yang sudah lama nggak berkomunikasi dengan baik, situasi kayak gini bikin gue bingung sendiri mau ngomong apa.
Semenjak kejadian ciuman itu, Dera dan gue nggak bisa lagi seperti teman yang dulu. Berulang kali gue mencoba untuk meyakinkan diri bahwa saat Dera menatap gue, nggak tersirat apapun dalam tatapan itu, itu hanya tatapan biasa ke teman.
Gue berharap bisa sedewasa itu melupakan kejadian di bioskop, tapi setiap gue bertemu pandang dan dia, gue merasa ingin tersenyum. Bahkan saat tanpa sengaja ketemu di kampus, gue sebisa mungkin mengalihkan pandangan atau memutar balik arah jalan untuk menghindari Dera.
Malam ini, kami kembali berbicara serius. Itupun karena gue yang mulai duluan, kalau nggak, kami berdua gak akan ngobrol sama sekali, kecuali ada Lukman atau Juan, biar gak terkesan ada sesuatu diantara kami berdua.
Sekarangpun gue terus menghindari sorot matanya.
"Mau ngomong apa Jo?"
"Eungh... Ini soal hubungan kita, eh maksud gue status palsu yang kita buat, gue rasa udah saatnya kita--"
Tok tok tok!
Gue dan Dera menoleh bersamaan ke arah ketukan pintu.
"Dera, ada tamu lo nih!" seru Juan.
Gue dan Dera saling pandang, penasaran siapa tamu yang Juan maksud. Mungkin nggak sih itu Arin?
