♀️2date ♂️

18.3K 5.3K 1.9K
                                    

⏯️ Merasa indah-Tiara Andini

Punten, absennya yerobun 🤍

Dah?

Makasihhh!

Makasihhh!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Padahal gue cuma asal nyeplos aja tapi mereka bertiga serentak memandangi gue

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Padahal gue cuma asal nyeplos aja tapi mereka bertiga serentak memandangi gue. Apalagi Lukman yang tangannya masih gue genggam.

"Jo, kamu sama Lukman beneran jadian? Jadi yang di pantai waktu itu beneran, aku kira Lukman cuma mabuk," ujar Arin, nggak bisa menyembunyikan rasa kagetnya.

"A-aku nggak nyangka kamu beneran--"

"TAPI BOONG!" potong gue.

Gue menepis dengan cepat pikiran dia barusan, juga melepaskan tangan dari Lukman. "Kaga elah, gue cuma bercanda. Ya kali gue sama Lukman beneran belok haha ya nggak Man?" gue nyenggol tangan Lukman.

"Iya Jo, emangnya kapan sih lo serius." Lukman memasang muka masam.

"Oh ya, pada mau nonton apaan?"

Arin menunjukkan dua tiket di tangannya. Persis sama kayak film yang gue mau tonton sama Lukman. "Oke, tunggu bentar, gue mau pesen juga."

Baru aja mau mesan tiket, ternyata suara pintu teater udah dibuka bergema. "Eh udah mulai ya? Yaudah lo berdua duluan aja, gue sama Lukman nyusul."

Gue pergi mesan tiket, sengaja memesan tempat duduk di barisan bangku yang sama dengan Arin dan Dera. Nggak ada maksud dan niat apa-apa. Gue emang suka duduk di bagian tengah, kebetulan yang kosong adanya di samping mereka.

Arin duduk di sebelah kanan Dera, sementara gue di sisi kiri Dera, Lukman di samping kiri gue. Di pertengahan film, cahaya layar meredup karena berganti scene jadi malam hari. Otomatis cahaya di bioskop juga ikut meredup.

My Handsome Girlfriend Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang