29. The Reason

12.8K 1.1K 15
                                    

Seorang putri pejabat telah ditangkap atas kasus penganiayaan, pembunuhan, serta penyalahgunaan obat. Tersangka berinisial SG juga terbukti melakukan pembunuhan pada putranya yang berumur tujuh tahun dan menguburnya di halaman belakang rumah.

Sementara itu pejabat B yang juga petinggi kepolisian akan dimintai keterangan karena diduga terlibat dalam menutupi perbuatan putrinya. Pejabat B juga diduga sebagai salah seorang pejabat penerima suap dalam kasus pengembangan lokasi ilegal.

...

"Ngeri banget. Sekarang gue paham, kenapa kita harus cari uang secara halal. Soalnya kalau dimakan sama keluarga terutama anak, dampaknya bisa begini. Nggak baik. Asli gue merinding jadinya. Apalagi si Sarah itu gilanya mendarah daging. Kata temen gue yang nanganin kasusnya, itu cewek nggak ada kelihatan nyesel. Psikopat memang." Kenzo terus menyerocos. Matanya fokus pada layar televisi di depan.

Sementara di sebelahnya, Kirana setengah berbaring meringkuk di sofa. Menonton berita dengan pandangan mata kosong. Tidak menyimak.

Seakan raganya memang di situ, tapi jiwanya melang-lang buana entah kemana.

"Kikir... Kirana!" Panggil Kenzo.

Mata wanita itu mengerjap. Ia kembali tersadar dari lamunannya.

"Ya?"

"Lo kenapa sih? Kemarin nangis-nangis, tapi nggak mau cerita apa-apa ke gue."

Kirana menghela napas. Jika mengingat hal kemarin, ia kembali digerogoti rasa bersalah.

"Beneran nggak mau cerita ke gue? Segini doang persahabatan kita?"

Kenzo tampaknya merajuk. Lelaki itu menatap lekat wajah Kirana yang kuyu karena belum mandi.

"Emang lo sahabat gue?" Tanya Kirana.

Mulut Kenzo menganga. Ia mendengus sebal, kemudian memiting Kirana.

"Jadi selama ini gue apa?" Geram Kenzo.

"Kacung gue!" Kemudian Kirana terkikik.

Kenzo menjitak pelan kepala Kirana sebelum melepas pitingannya. Setelah itu menatap lagi ke arah sang sahabat.

"Serius, Kir. Lo kalau ada apa-apa itu cerita aja."

"Ini masalah pribadi, Ken. Masalah keluarga. Lo kan bukan keluarga gue."

"Tega lo. Selama ini gue juga selalu cerita tentang masalah pribadi ya."

"Masalah pribadi lo kan urusannya sama cewek-cewek."

"Gue juga cerita ya waktu bokap gue ketahuan nikah lagi."

Kirana menepuk keningnya, "iya, lupa. Lo nangis waktu itu gara-gara mendadak punya ibu tiri."

"Malah ngeledek," dumal Kenzo.

Namun kemudian lelaki itu kembali memasang wajah serius.

"Jadi, ada masalah apa? Gue tebak ini ada kaitannya sama Kiara."

Kirana mengangguk. Ia duduk tegak dan bersila di atas sofa. Beberapa kali juga menghela napas dengan berat.

"Gue ngerasa bersalah sama dia."

"Kenapa?"

"Karena gue sempat hidup bareng mama sama papa. Sementara Kiara diserahin ke panti asuhan. Gue bingung, Ken. Kenapa harus pisah dari Kiara. Kenapa harus Kiara yang ditinggalin?"

Lelaki itu merapatkan duduknya. Merangkul wanita itu dan membiarkan Kirana bersandar di bahunya.

Wanita yang selama ini tampak kuat itu sedang sangat rapuh. Bahkan kembali menangis.

Different (Complete ✓)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang