15

92 11 1
                                    


"Kamu gpp syang? " Tanya prilly mengelus kepala rara

Rara hanya menggeleng enggan mengeluarkan suara.

"Dek.. Ngomong dong" Ucap ridwan

"Aku gpp bang" Ucap rara parau

"Dek" Panggil irwan duduk didekat rara

"Eum" Balas rara menoleh ke rara

"Kakak minta maaf ya udah ajak kamu nonton kemarin" Ucap irwan memegang tangan rara

"Gpp kok kak... Kan kita gak tau apa yg bakal terjadi" Ucap rara masih dengan suara parahnya

"Uwan... Aku minta maaf ya" Ucap irwan

"Udah gpp wan.. Seandainya aku udah bilang dari awal kalo aku sama rara gak dibolehin nnton kejadian ini gak bakalan terjadi" Ucap ridwan

"tapi aku penasaran sama dari kecak.. Karena seumur umur aku gak pernah lihat dari kecak" Sambung ridwan

"Udah jam berapa ini? " Tanya prilly

"Udah jam 11" Ucap ali

"Bunda bersihin badan kalian berdua dulu ya.. Soalnya kalo kalian mandi itu gak memungkinkan" Ucap prilly

"Yaudah bun" Ucap ridwan

****

"Huft... Semoga pak syarief ada dirumahnya" Ucap mila yang masih berada di dalam pesawat pribadi yg disewanya

"Kita mau kemana buk? " Tanya bawahan kirun

"Kita pulang ke prancis.. Ada sesuatu urusan yang mau ku kerjakan setelah selesai kita pulang ke indo untuk mengungkapkan suatu kebenaran" Ucap mila

"Baik buk" Ucapnya

****

"Masih perih banget ya? " Tanya irwan pada rara

Rara hanya mengangguk

"Sini tan biar irwan bersihin muka rara" Ucap irwan

"Yaudah nih" Ucap prilly mulai membersihkan muka ridwan

"Bunda perih" Ucap ridwan meringis

"Pelan pelan kak" Tegur rara pada irwan yang mulai membersihkan wajah rara

"Iya pasti pelan kok" Ucap irwan

"Inilah kenapa Bunda selalu khawatir sama kalian... Bunda gak mau kejadian ini terulang lagi" Ucap prilly

"Irwan minta maaf tan" Ucap irwan menyesal

"Udah gpp kok... Nasi udah jadi bubur gak bisa dikembalikan ke bentuk beras" Ucap prilly lembut

"Oh ya.. Ra wan... Coba kalian ceritakan ke kita apa yang sebenarnya terjadi" Ucap kirun yg kini menarik kursi tempat make up ke samping ali

Rara tampak mulai pucat seakan sangat takut jika mengingat itu semua

"Kenapa??? Takut ya?? Gpp kok kita semua ada disini... Kamu gak akan kenapa napa!! " Ucap irwan lembut  "tenanglah.... Jika sudah tenang silahkan bercerita... Jika belum tunggu sampai kau siap dek" Ucap irwan

"Huft... Jadii" Ucap rara

Flashback on

Kemarin siang

Rara melihat 3 orang menarikan tari pendet ditengah tari kecak itu. Wajah 2 orang lainnya sangat pucat dan cukup familiar bagi rara.

"Kak itu penari ditengah 3 orang ya? " Tanya rara pada ridwan

GADIS BALI (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang