18

82 14 1
                                    

Tanpa diduga mereka langsung menyerang rara dan putri tanpa aba aba. Namun rara dan putri mempu menangkis serangan mereka.

Rara dan putri cukup jago dalam masalah bela diri. Entah belajar dari mana namun yng jelas mereka cukup ahli dalam gerakan bela diri.

"Huh huh capek... Bentar dulu lah bang... Istirahat emang abang gak capek? " Tanya putri ngos ngosan.

"Et dah neng.. Kita ini lagi berantem bukan ngelawak" Ucap salah seorang darinya.

"Aduh abang enak kalian banyak lah kami kan cuma bedua" Sambung rara

"Kalian sangat pintar" Ucap salah satu darinya.

Dor dor

Tembakam itu tepat mengenai betis 5 orang namun tidak dengan satu orang itu dia lari melihat kelima temannya sudah dilumpuhkan.

Rara tidak tinggal dia ia mengeluarkan anak panah dan pistol yg dirampas dari mereka secara bersamaan dan

Dor...

Tembakan itu tepat mengenai betis orang itu sementara anak panahnya tepat mengenai punggung nya.. Darah segar mengalir sepertinya luka di punggung yang akibat anak panah itu cukup dalam. Pasalnya anak panah yang digunakan rara panjangnya sekitar 2 kali telapak tangan memanjang.

"Cek cek buk.... Yang mengikuti nona tiyara dan putri sudah berhasil dilumpuhkan" Ucap orang itu

"Bawa kekantor... Aku dan mila akan kembali mengintai rumah tersangka untuk menambah bukti. Nanti sore kita akan mengintrogasi mereka" Ucap prilly disebrang sana

"Rara putri kalian pulang... Jaga yang dirumah... Dan persiapkan untuk malam puncak" Ucap mila

"Baik ma/tan" Ucap RaPut bersamaan dan melenggang berjalan seperti tidak pernah terjadi apa apa.

"Put... Kamu bisa bela diri ya? " Tanya rara memainkan anak panah dijarinya.

"Kamu mau denger ceritanya? " Tanya putri

"Iyalah secara kan kamu itu gadis feminim" Ucap rara

"Jadi.... "

Flash back on

Amsterdam, 12 Juli 2006

"Kak... Kak" Ucap seorang gadis kecil yg umurnya sekitar 7 tahun

"Heee apa sih dek? " Tanya seorang lelaki yang umurnya diperkirakan baru 10 tahun

"Putri mau kaya mereka" Ucapnya menunjuk TV yang memperlihatkan para atlet cina dan korea sedang bertanding memperlihatkan gerakan yang paling bagus antara kungfu dan tekwondo.

"Mau yang kaya gimana?? Itu dua macam" Ucap cowok itu

"Putri mau dua duanya" Ucap putri  "ayolah kak irwan sayang... Bantuin putri ya buat les kungfu sama tekwondo" Sambung putri kembali menggoyang goyangkan badan irwan

"Hedeh iya iya kakak bantu" Ucap irwan kesal

"Aaaaa ini baru akak aku" Ucap putri girang.

Keesokkan harinya sepulang sekolah irwan meminta kepada supirnya untuk mencari tempat les tekwondo dan kungfu yang tak jauh dari rumah hingga tak memerlukan mobil untuk kesana.

Dan akhirnya irwan mendapatkan tempat les tak jauh dari rumah. Setelah mendaftarkan putri irwan bergegas pulang untuk mengikuti putri sebab mulai besok ia akan memulai lesnya.

"Adek.... Kakak pulang" Ucap irwan

"Gimana kak dah dapet belum? " Tanya putri masih dengan gayanya yang menggemaskan karena memang umurnya masih kecil.

GADIS BALI (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang