17

97 14 1
                                    

"Mungkin tante lupa dimana naruhnya" Ucap ridwan

"Entahlah" Ucap tante

Setelah kejadian itu tante pergi.... Entah kemana.... Hingga malam menyingsing tante tak kunjung kerumah nenek kembali.

"Kalian yang cowok tdur dikamar ridwan dan kami akan tdur dikamar rara" Ucap prilly

"Kenapa gitu pril? " Tanya kirun

"Kita jaga jaga" Ucap prilly yang langsung menggandeng rara dan putri naik

"Yaudah lah pah apa boleh buat" Ucap irwan

"Selamat tidur ra" Teriak irwan

"Kalian merestuiku? " Tanya irwan

"Kita restui" Ucap ridwan dan kirun

"Om ali? " Tanya irwan

"Om fikir fikir dulu.... Soalnya kau belum nembak rara" Ucap ali

"Aih om" Ucap irwan kesal

"Yasudah ayo tidur" Ucap ali langsung merangkul ridwan.

"Ayah... Pelan pelan.. Ini masih cukup terasa sakit" Ucap ridwan

****

"Kalian tidur duluan bunda mau angkat telfon dulu" Ucap prilly

"Jangan keluar kamar" Ucap putri

"Gak kok didekat jendela" Ucap prilly langsung mengangkat telfonnya

"Halo ada apa? " Tanya prilly to the point pada sambungan telfonnya

"________" Ucap seseorang disebrang sana

"Perluas lokasi pencarian aku tidak mau tau... Setelah mila kembali ke indo kau sudah memastikan dimana lokasi target" Ucap prilly

"_____"

"Ini menyangkut kematian orang tuaku... Dan aku tdak akan membiarkan dia hidup bebas" Ucap prilly

"_____"

"Kau cari tau siapaun dia... Aku menunggu kabar darimu dan pasukanmu" Ucap prilly

"______"

"Jangan telfon aku jika kau belum mengetahui keberadaan pastinya" Ucap prilly langsung mematikan sambungan telfonnya. Dan nampak mengetik sesuatu.

"Bunda.... Ayo tdur" Ucap rara

"Iya sayang" Ucap prilly langsung tdur disamping rara setelah sebelumnya ia menghapus sesuatu diponselnya itu.

Ting(notif WA)

"Siapa sih? " Tanya prilly

"Kenapa tan? " Tanya putri

"Ini ada yang chat.. Kamu belum tdur? " Tanya prilly

"Bentar lagi tidur tan.. Aku tadi kebangun denger notif dihp tante" Ucap putri

"What" Teriak prilly 

WhatsApp

"Prill aku berangkat ke Indonesia malam ini juga.. Sekarang aku masih di Malaysia mengisi bahan bakar pesawat. Aku menggunakan pesawat keluarga syarief"

"Kau gila? "

"Bukankah kau lebih gila dariku... Kau ingat kau pernah mengendarai jet pribadi saat kita terdesak.. Aku masih mending pakai pilot"

"Langsung kerumah atau kemana? "

"Aku mau ke hotel ada beberapa berkas yang harus aku susun. Anak buahku sedang menunggu dihotel untuk menyusun strategi berikutnya"

GADIS BALI (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang