seven

4.5K 412 11
                                    

Zhan turun dari undakan anak tangga, ia bertemu ibu mertuanya yang berjalan kearahnya sambil membawa segelas susu ibu hamil.

" Kau mau kemana?" Tanya nyonya Wang memperhatikan menantunya sudah rapi.

" Aku ingin mengunjungi ayah, apa boleh?" Zhan merain gelas susu dari tangan ibu mertuanya.

" Jangan pergi sendiri, biar paman kang yang mengantarmu ke sana." Ini bukan saran melainkan perintah, nyonya Wang hanya tidak ingin sesuatu yang buruk terjadi pada menantunya yang sedang hamil muda.

Zhan mengangguk setuju, lagi pula ia juga malas menyetir mobil sendiri. " Aku pergi dulu bu." Ia mencium pipi ibu mertuanya.

Nyonya Wang terkekeh geli, dulu saat yibo baru menikah dengan im jin ah saja dia tak seakrab ini, tapi dengan xiao zhan ia merasa cocok.

" Hati-hati nak."

Zhan melenggang keluar rumah, di depan sudah menunggu paman kang yang berdiri di depan pintu mobil.

Mobil kesayangan nyonya Wang melaju pergi meninggalkan halaman luas rumah baru xiao zhan dan yibo.

Sebuah mobil sedan hitam mengikuti laju mobil nyonya Wang, si pengendara mobil memakai pakaian serba hitam serta bermasker hitam dan topi hitam untuk menyamarkan jati dirinya.

" Hari ini aku harus membuatmu kehilangan senyum sombongmu itu xiao zhan!" Desis orang itu sambil melajukan mobilnya dengan kecepatan rata-rata mengikuti laju mobil nyonya Wang yang di tumpangi zhan menuju rumah tuan xiao.

Saat mobil yang di tumpangi zhan berbelok di tikungan beberapa blok dekat rumah ayahnya mobil sedan hitam yang sejak tadi mengikutinya itu dengan tiba-tiba menabrakan bagian depan mobilnya ke bagian belakang mobil nyonya Wang hingga paman kang kehilangan kendali atas kemudinya dan menabrak pembatas jalan dengan cukup keras.

Brakk

" Akh!" Zhan terantuk ke depan, mobil itu berguncang keras hingga tubuhnya ikut bergerak kasar karena hantaman di bagian belakang mobil ibu mertuanya.

Paman kang mengumpat marah saat mobil yang sengaja menabrakkan diri ke bagian belakang mobil nyonya Wang itu kini melaju kencang meninggalkan tempat itu.

" Nyonya muda anda baik-baik saja?" Paman kang khawatir, ia menoleh ke belakang memastikan menantu kesayangan dari nyonya besarnya itu baik-baik saja.

Zhan mengernyit menahan kram di perutnya, tapi ia tetap mengangguk. " Tidak apa-apa, jalankan lagi mobilnya." Rumah ayahnya sudah sangat dekat, mungkin saat tiba di rumah ayahnya Zhan akan berisitirahat dulu di sana, meredakan kram perutnya yang membuatnya tidak nyaman.

Paman kang segera menjalankan kembali mobilnya, sesekali ia melirik ke belakang melalui kaca spion di depannya.

Paman kang merasa aneh saat memperhatikan gesture menantu keluarga Wang itu bergerak tak nyaman di kursinya.

*****

Wang Yibo marah, tangan kanannya meremas gelas air putihnya saat mendapatkan pesan singkat dari pengacara pribadinya.

Im jin ah tidak ada di Tiongkok maupun di korea, entah pergi kemana wanita sialan itu, seolah ingin menyulitkan yibo Nana sengaja menghilang.

Tepat saat yibo ingin memecahkan gelas tak berdosa itu pintu ruangannya terbuka Yixing datang membawa beberapa berkas penting yang dia bawa dari Baiyi group, salah satu anak grup perusahaan Wang yang berpusat di Shenzhen.

" Berhenti untuk memecahkan gelas itu, kau hanya akan rugi!" Tandas Yixing seolah mampu menerka apa yang ada di pikiran sahabatnya.

Yixing duduk di kursi seberang meja kerja Yibo, meletakan berkas-berkas penting itu diatas meja kerja sahabatnya.

Second WifeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang