Thirteen

4.9K 376 43
                                    

Xiao Zhan duduk santai di bangku panjang di taman mansion Xiao, semerbak wangi bunga-bunga di taman yang bermekaran membuat xiao zhan tenang.

Zhan sedang berbalas pesan dengan yangzi, gadis itu bilang Nana sudah pergi ke luar negeri bersama Chen xingxu sepupunya, entah kemana yang jelas Nana melarikan diri dari cecaran Jessica Jung sepertinya.

Zhan mengedikkan bahunya acuh, dia tidak peduli, sedikit ia merasa tenang karena akhirnya Nana sudah ia singkirkan.

Yibo menyusul, dia mendekati xiao zhan yang sedang bersantai di taman.

" Sayang..."

Zhan melirik malas Wang Yibo, dia lalu sibuk dengan ponselnya lagi.

" Ada apa?"

" Kita pulang ya." Yibo tidak enak dengan ayah mertuanya, dia merasa jadi menantu kurangajar karena membuat xiao zhan marah berhari-hari.

" Ini rumahku juga." Sahut Zhan santai, kasihan juga melihat Yibo yang selalu merajuk padanya.

" Sudah berbeda sayang, rumah kita disana, ini rumah ayahmu." Bujuk yibo, dia harus ekstra sabar.

" Kau janji akan menuruti apapun keinginanku?" Bukan xiao zhan namanya jika tidak membuat Yibo menuruti apapun keinginannya.

" Ya, aku janji sayang." Yibo bersyukur istrinya tak lagi marah, di acuhkan berhari-hari itu tidak menyenangkan.

" Aku mau kita tinggal di rumah baru sebelum baby lahir, harus di dekat pantai dengan fasilitas lengkap, aku benci menginjakkan kakiku di rumah yang sudah pernah di injak im jin ah." Ini permintaan xiao zhan, Yibo harus menurutinya meskipun ia harus berpindah-pindah rumah setiap bulan.

" Sure, lusa kita akan pindah, jangan khawatir." Jawab Yibo, mana mungkin dia menolak, sedikitnya ia mengerti perasaan xiao zhan yang pasti marah melihat Nana pernah datang ke rumah baru mereka yang super luas dan megah, xiao zhan itu angkuh.

Zhan menyeringai senang, Yibo tidak akan mungkin mengecewakan dirinya kali ini karena dia pernah di bodohi mantan istrinya im jin ah.

" Sementara aku tinggal disini dulu, aku masih rindu ayah."

" Ciuman untukku mana?"

Zhan berpindah, duduk diatas pangkuan Yibo, kedua tangannya melingkari leher yibo.

Chuup

Maid yang baru saja menapakan kakinya di taman langsung berbalik pergi saat matanya melihat adegan panas tuan mudanya.

Ciuman mereka berdua tak hanya sekedar ciuman biasa, tentu saja sebuah ciuman yang panjang, panas dan menggairahkan.

" Ya Tuhan, mata polosku!" Keluh maid.

Zhan menyukai saat yibo mencumbunya dengan penuh gairah, dia mendongak saat lidah Yibo bermain di tulang selangkanya, jilat-hisap-gigit, leher dan dada xiao zhan di penuhi tanda keunguan hasil karya bibir Yibo.

" Nghh..." Zhan mengerang manja.

" Kita pindah." Yibo menggendong xiao zhan masuk ke dalam rumah, tidak peduli ini masih pagi atau tidak yang jelas mereka berdua butuh pelepasan setelah berhari-hari saling menjaga jarak karena kemarahan xiao zhan.

" Ayah melihat kita." Zhan berbisik, dia menyembunyikan wajahnya di ceruk leher Yibo saat mereka berdua menaiki anak tangga dan ayahnya yang kebetulan baru saja keluar dari ruang tamu melihat mereka berdua yang terlihat sama-sama panas karena gejolak gairah.

" Biarkan saja." Balas Yibo santai, dia paling menyukai xiao zhan yang manja seperti ini padanya.

Zhan menggigit cuping telinga Yibo saat mereka berdua sampai di kamarnya.

Second WifeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang