nine

4.4K 396 63
                                    

Yang Zi berlari di belakang xiao zhan yang sibuk memilih berbagai macam jenis pakaian untuk calon bayinya, padahal usia kehamilannya masih trimester pertama tapi lihatlah bagaimana nyonya Wang muda satu ini, dia sudah membeli berbagai macam keperluan untuk calon anaknya.


" Zhan! Sudah cukup belanjanya, aku tidak kuat membawa semua barang belanjaanmu!" Seru yang zi setelah sukses mengekori xiao zhan memasuki toko perlengkapan bayi yang ke delapan. Kadang yang zi berpikir keras bagaimana kaki xiao zhan begitu kuat berkeliling mall seharian tanpa mengeluhkan lelah.


Zhan menoleh ke samping, tersenyum tanpa dosa hingga yang zi menggeram pelan.


" Maaf, aku lupa, rasanya senang sekali Yibo memberiku kartu hitamnya lagi hehehe." Zhan tergelak senang.


Yang Zi sweetdrops di tempat. " Astaga, gaya belanjamu gila sekali."



Zhan merangkul bahu yang zi, ia tidak jadi masuk ke toko perlengkapan bayi yang sudah entah keberapa, ia membawa yang zi masuk ke toko perhiasan.



" Sekarang kau mau apa Zhan?"



" Pilih yang kau suka, hari ini aku yang akan membayar semua belanjaanmu." Zhan memamerkan black card milik yibo yang di pegangnya, Yibo memberikan kartu jimat itu semalam.



Yang Zi melongo. " Sungguh?"



Zhan mengangguk. " Tentu saja."




Brukk




Yang Zi meletakan paper bag belanjaan xiao zhan begitu saja, ia berlari menghampiri etalase jam tangan emas, ia tidak akan menyia-nyiakan kesempatan yang ada, mumpung xiao zhan berbaik hati membelanjakan sedikit uangnya.



Xiao Zhan menggeleng, tingkah yang zi masih saja sama.



Yang Zi memamerkan sebuah jam tangan dengan hiasan berlian delapan karat di depan xiao zhan yang sibuk memilih jam tangan juga.



" Yang ini bagaimana?" Tanya yang zi. Dia pesimis, harganya sangat wow.



" Kau mau itu? Ambil saja." Dengan santainya Zhan melenggang menuju kasir.



Yang Zi berjingkrak senang. " Ya Tuhan ini ajaib sekali, sekali-kali Zhan mengajakku belanja lagi lain kali, aku tidak akan menolak menemaninya."



Dua ratus ribu Yuan untuk dua jam tangan saja, pelayan toko pun melongo melihat gaya belanja pria manis itu.



" Zhan, apa Yibo tidak akan marah kau belanja sebanyak ini?" Yang Zi khawatir suami temannya ini marah melihat total pengeluaran xiao zhan hari ini.



" Tenang saja, dia tidak bisa marah padaku, lagi pula hanya dua ratus ribu Yuan saja kan." Santai sekali Zhan mengatakannya, yang zi meringis melihatnya, betapa kaya rayanya keluarga dan suami xiao zhan ini.



Setelahnya Zhan melenggang keluar toko perhiasan, melanjutkan acara  belanjanya yang lain.





*****

Hari beranjak malam saat xiao zhan dan yang zi bertemu dengan Jessica Jung di sebuah restoran bintang lima di pusat kota Beijing.

" Aku mengundang Nana kemari, tunggu sebentar lagi." Jessica mengaduk jus jeruknya.

Yang Zi melirik xiao zhan yang kini menyeringai samar di balik wajah manisnya.

" Ada pertunjukan menarik, kau tunggu saja yang zi." Zhan berucap santai, Jessica menimpalinya dengan kekehan pelan.

Second WifeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang